Lokasi ledakan di Bali bekas latihan Kopassus
A
A
A
Sindonews.com - Lokasi ledakan granat nanas yang terjadi di Desa Candikuning, Kabupaten Tabanan, Bali, ternyata sempat dijadikan tempat latihan perang pasukan Kopassus, dua hari lalu.
“Memang dua hari lalu Kopassus latihan di daerah Baturiti, tetapi saya tidak tahu persis lokasinya,” ujar Kapendam Kodam IX Udayana Kolonel Wing Handoko dihubungi Jumat (4/10/2013).
Dalam latihan rutin yang bertepatan dengan pengamanan KTT APEC ke21 di Nusa Dua Bali itu, pasukan elite TNI AD itu, tidak menggunakan peluru tajam melainkan peluru hampa udara dan dinamit.
Dikatakannya, terlalu berbahaya jika menggunakan peluru tajam saat latihan perang di kawasan berhawa dingin itu. Hanya dinamit yang dipakai itupun sudah dihabiskan saat latihan dalam simulasi penyerbuan.
"Jadi, granat nanas yang akhirnya meledak itu dipastikan bukan dari aparat TNI," tegasnya.
Meski demikian, pihaknya mendorong aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pemilik granat atau asal usulnya ditemukan hingga sampai meledak.
Wing juga menepis sinyalemen insiden tersebut berkaitan dengan terror menjelang APEC. Namun jajarannya tetap meningkatkan kewaspadaan sekecil apapun kejadian tetap harus diwaspadai.
Dia menegaskan, kejadian itu tidak sampai mengganggu atau mengancam pelaksanaan APEC dan jajarannya bersama kekuatan lain akan terus meningkatkan pengamanan secara ketat dalam menyukseskan perhelatan tingkat dunia tersebut.
Baca juga: Jelang APEC, ledakan keras tewaskan warga Bali
“Memang dua hari lalu Kopassus latihan di daerah Baturiti, tetapi saya tidak tahu persis lokasinya,” ujar Kapendam Kodam IX Udayana Kolonel Wing Handoko dihubungi Jumat (4/10/2013).
Dalam latihan rutin yang bertepatan dengan pengamanan KTT APEC ke21 di Nusa Dua Bali itu, pasukan elite TNI AD itu, tidak menggunakan peluru tajam melainkan peluru hampa udara dan dinamit.
Dikatakannya, terlalu berbahaya jika menggunakan peluru tajam saat latihan perang di kawasan berhawa dingin itu. Hanya dinamit yang dipakai itupun sudah dihabiskan saat latihan dalam simulasi penyerbuan.
"Jadi, granat nanas yang akhirnya meledak itu dipastikan bukan dari aparat TNI," tegasnya.
Meski demikian, pihaknya mendorong aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pemilik granat atau asal usulnya ditemukan hingga sampai meledak.
Wing juga menepis sinyalemen insiden tersebut berkaitan dengan terror menjelang APEC. Namun jajarannya tetap meningkatkan kewaspadaan sekecil apapun kejadian tetap harus diwaspadai.
Dia menegaskan, kejadian itu tidak sampai mengganggu atau mengancam pelaksanaan APEC dan jajarannya bersama kekuatan lain akan terus meningkatkan pengamanan secara ketat dalam menyukseskan perhelatan tingkat dunia tersebut.
Baca juga: Jelang APEC, ledakan keras tewaskan warga Bali
(rsa)