Perampok ini nikahi warga untuk tunjukkan jalan
A
A
A
Sindonews.com - Penyidik Polrestabes Makassar terus melakukan pendalaman terhadap peran dari tiga tersangka perampokan yang dua diantaranya ditangkap di Bandara Cengkareng.
Ketiga tersangka tersebut masing-masing Mulyadi bin Buhari dan Rinto Jauhari alias Ahmad warga asal Tanjung Karang, Lampung, serta Aisyah warga asal Kabupaten Gowa.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro mengatakan, Rinto dan Aisyah merupakan pasangan suami istri yang menikah sejak dua pekan lalu.
Aisyah diduga sengaja diperistri oleh Rinto agar bisa menunjukkan jalan di Makassar untuk memudahkan aksi kejahatan. Sejak menikah itu, kelompok asal Lampung ini sukses melakukan aksinya di 19 titik, dengan menggondol barang berharga senilai ratusan juta rupiah.
"Selain ditugaskan sebagai penunjuk jalan, AI (Aisyah) juga ditugaskan untuk menjual hasil curiannya ke Lampung dan Jakarta," kata Endro saat memberikan keterangan pers, Kamis (3/10/2013).
Menurut perwira menengah ini, Rinto Cs dikenal sebagai kelompok spesialis pembobolan mobil, dengan cara memecahkan kaca. Teknik yang digunakannya pun cukup unik, yakni membuat cairan dari bahan pecahan busi kendaraan yang dicampur dengan air liur.
"Cairan ini kemudian dilemparkan ke kaca mobil, setelah pecah mereka kemudian menjarah barang berharga di atas kendaraan lalu kabur," bebernya.
Beberapa TKP yang diakui oleh komplotan ini diantaranya di Jalan Sultan Alauddin, Perintis Kemerdekaan, Bandara Hasanuddin, Masjid Baiturrahman, serta di wilayah Panakkukang. Kelompok ini juga menyasar kendaraan yang terparkir. Dalam setiap aksinya, mereka hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit.
Wakasat Reskrim Polrestabes Kompol Anwar Hasan menyebutkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap aksi pencurian brankas yang diduga dilakukan kelompok ini.
"Sampai sejauh ini, baru sekitar 19 TKP yang diakuinya. Kita masih mendalami terhadap sejumlah aksi perampokan dan pembobolan di Makassar," pungkasnya.
Sebelumnya, kelompok perampok ini terlibat kejar-kejaran selama satu jam dengan petugas Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Makassar.
Dalam insiden itu, polisi terpaksa memberondong peluru ke arah mobil minibus jenis Toyota Avanza milik pelaku di Jalan Batua Raya, setelah menabrak petugas yang hendak mencegatnya.
Sedikitnya tiga peluru tajam menembus mobil berwarna silver tersebut. Istri Rinto, Aisyah yang turut berada di atas mobil terkena serpihan peluru petugas di bagian kepalanya. Sedangkan Rinto dan Mulyadi berhasil meloloskan diri setelah membawa Aisyah ke rumah sakit.
Ketiga tersangka tersebut masing-masing Mulyadi bin Buhari dan Rinto Jauhari alias Ahmad warga asal Tanjung Karang, Lampung, serta Aisyah warga asal Kabupaten Gowa.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro mengatakan, Rinto dan Aisyah merupakan pasangan suami istri yang menikah sejak dua pekan lalu.
Aisyah diduga sengaja diperistri oleh Rinto agar bisa menunjukkan jalan di Makassar untuk memudahkan aksi kejahatan. Sejak menikah itu, kelompok asal Lampung ini sukses melakukan aksinya di 19 titik, dengan menggondol barang berharga senilai ratusan juta rupiah.
"Selain ditugaskan sebagai penunjuk jalan, AI (Aisyah) juga ditugaskan untuk menjual hasil curiannya ke Lampung dan Jakarta," kata Endro saat memberikan keterangan pers, Kamis (3/10/2013).
Menurut perwira menengah ini, Rinto Cs dikenal sebagai kelompok spesialis pembobolan mobil, dengan cara memecahkan kaca. Teknik yang digunakannya pun cukup unik, yakni membuat cairan dari bahan pecahan busi kendaraan yang dicampur dengan air liur.
"Cairan ini kemudian dilemparkan ke kaca mobil, setelah pecah mereka kemudian menjarah barang berharga di atas kendaraan lalu kabur," bebernya.
Beberapa TKP yang diakui oleh komplotan ini diantaranya di Jalan Sultan Alauddin, Perintis Kemerdekaan, Bandara Hasanuddin, Masjid Baiturrahman, serta di wilayah Panakkukang. Kelompok ini juga menyasar kendaraan yang terparkir. Dalam setiap aksinya, mereka hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit.
Wakasat Reskrim Polrestabes Kompol Anwar Hasan menyebutkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap aksi pencurian brankas yang diduga dilakukan kelompok ini.
"Sampai sejauh ini, baru sekitar 19 TKP yang diakuinya. Kita masih mendalami terhadap sejumlah aksi perampokan dan pembobolan di Makassar," pungkasnya.
Sebelumnya, kelompok perampok ini terlibat kejar-kejaran selama satu jam dengan petugas Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Makassar.
Dalam insiden itu, polisi terpaksa memberondong peluru ke arah mobil minibus jenis Toyota Avanza milik pelaku di Jalan Batua Raya, setelah menabrak petugas yang hendak mencegatnya.
Sedikitnya tiga peluru tajam menembus mobil berwarna silver tersebut. Istri Rinto, Aisyah yang turut berada di atas mobil terkena serpihan peluru petugas di bagian kepalanya. Sedangkan Rinto dan Mulyadi berhasil meloloskan diri setelah membawa Aisyah ke rumah sakit.
(san)