2 perampok Makassar diringkus di Bandara Cengkareng
A
A
A
Sindonews.com - Setelah pengejaran dalam dua hari, aparat kepolisian akhirnya berhasil meringkus kedua tersangka perampokan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Selasa (1/10) malam.
Penangkapan terhadap kedua perampok tersebut dilakukan oleh Polsek Bandara Cengkareng bekerja sama dengan Satreskrim Polrestabes Makassar.
Kedua pemuda yang diketahui bernama Rinto dan Mulyadi tersebut, dibekuk setelah berusaha kabur dari Kota Makassar.
Rencananya, kedua residivis ini berencana melakukan persembunyian di Lampung setelah melakukan rangkaian aksinya di Makassar.
"Setelah mengetahui dia meninggalkan Bandara Hasanuddin Makassar, kita langsung koordinasi dengan kepolisian di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng untuk mencegatnya," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan, Rabu (2/10/2013).
Menurut Anwar, kedua warga asal Bandung, Jawa Barat, ini memang memiliki tempat tinggal di Lampung. Kelompok inilah yang diduga kuat banyak melakukan serangkaian aksi kejahatan di daerah ini.
"Jadi modus yang mereka gunakan, setelah beraksi di Makassar, mereka kemudian kabur ke Lampung," beber Anwar.
Polrestabes Makassar juga telah melakukan koordinasi dengan kepolisian di Lampung dan Jawa Barat, namun keduanya tidak memiliki catatan kriminal di kedua daerah tersebut.
Dari hasil penyelidikan sementara, kedua residivis ini sedikitnya telah melakukan aksi kejahatan di Makassar sebanyak 51 kasus.
Rata-rata, mereka inilah yang diduga bertanggungjawab atas maraknya kasus pembobolan dengan cara memecahkan kaca mobil.
Selain itu, kelompok inilah yang juga melakukan aksi pembobolan ATM yang akhir-akhir ini marak di Kota Makassar.
"Kita sementara kembangkan ke beberapa kasus perampokan brankas. Apakah kelompok ini yang melakukan atau ada kelompok lain," tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro yang dikonfirmasi terpisah, beberapa dugaan kasus yang dilakukan kelompok ini, yakni pembobolan mobil di Kejati Sulselbar pekan lalu.
Selain itu, diduga kuat kedua pelaku ini juga melakukan aksi perampokan nasabah bank di Jalan Maipah dan menggondol uang tunai Rp210 juta, pada Juli 2013 lalu.
"Sementara kita kembangkan dan mengusut pelaku lain yang ada di kelompok ini," pungkas Endro.
Sehari sebelumnya, kelompok perampok ini terlibat kejar-kejaran selama satu jam dengan petugas Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Makassar.
Dalam insiden itu, polisi terpaksa memberondong peluru ke arah mobil minibus jenis Toyota Avanza milik pelaku di Jalan Batua Raya, setelah menabrak petugas yang hendak mencegatnya.
Sedikitnya tiga peluru tajam menembus mobil berwarna silver tersebut. Istri Rinto, Aisyah, yang turut berada di atas mobil terkena serpihan peluru petugas di bagian kepalanya.
Sedangkan Rinto dan Mulyadi berhasil meloloskan diri setelah membawa Aisyah ke rumah sakit.
Penangkapan terhadap kedua perampok tersebut dilakukan oleh Polsek Bandara Cengkareng bekerja sama dengan Satreskrim Polrestabes Makassar.
Kedua pemuda yang diketahui bernama Rinto dan Mulyadi tersebut, dibekuk setelah berusaha kabur dari Kota Makassar.
Rencananya, kedua residivis ini berencana melakukan persembunyian di Lampung setelah melakukan rangkaian aksinya di Makassar.
"Setelah mengetahui dia meninggalkan Bandara Hasanuddin Makassar, kita langsung koordinasi dengan kepolisian di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng untuk mencegatnya," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan, Rabu (2/10/2013).
Menurut Anwar, kedua warga asal Bandung, Jawa Barat, ini memang memiliki tempat tinggal di Lampung. Kelompok inilah yang diduga kuat banyak melakukan serangkaian aksi kejahatan di daerah ini.
"Jadi modus yang mereka gunakan, setelah beraksi di Makassar, mereka kemudian kabur ke Lampung," beber Anwar.
Polrestabes Makassar juga telah melakukan koordinasi dengan kepolisian di Lampung dan Jawa Barat, namun keduanya tidak memiliki catatan kriminal di kedua daerah tersebut.
Dari hasil penyelidikan sementara, kedua residivis ini sedikitnya telah melakukan aksi kejahatan di Makassar sebanyak 51 kasus.
Rata-rata, mereka inilah yang diduga bertanggungjawab atas maraknya kasus pembobolan dengan cara memecahkan kaca mobil.
Selain itu, kelompok inilah yang juga melakukan aksi pembobolan ATM yang akhir-akhir ini marak di Kota Makassar.
"Kita sementara kembangkan ke beberapa kasus perampokan brankas. Apakah kelompok ini yang melakukan atau ada kelompok lain," tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP M Endro yang dikonfirmasi terpisah, beberapa dugaan kasus yang dilakukan kelompok ini, yakni pembobolan mobil di Kejati Sulselbar pekan lalu.
Selain itu, diduga kuat kedua pelaku ini juga melakukan aksi perampokan nasabah bank di Jalan Maipah dan menggondol uang tunai Rp210 juta, pada Juli 2013 lalu.
"Sementara kita kembangkan dan mengusut pelaku lain yang ada di kelompok ini," pungkas Endro.
Sehari sebelumnya, kelompok perampok ini terlibat kejar-kejaran selama satu jam dengan petugas Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Makassar.
Dalam insiden itu, polisi terpaksa memberondong peluru ke arah mobil minibus jenis Toyota Avanza milik pelaku di Jalan Batua Raya, setelah menabrak petugas yang hendak mencegatnya.
Sedikitnya tiga peluru tajam menembus mobil berwarna silver tersebut. Istri Rinto, Aisyah, yang turut berada di atas mobil terkena serpihan peluru petugas di bagian kepalanya.
Sedangkan Rinto dan Mulyadi berhasil meloloskan diri setelah membawa Aisyah ke rumah sakit.
(lns)