Pabrik furniture terbakar, kerugian hingga Rp5 M
A
A
A
Sindonews.com - Pabrik furniture kualitas ekspor milik CV Rajawali Perkasa Furniture yang berada di Desa Mintomulyo, Kecamatan Juwana, atau tak jauh dari Jalan Pantura Juwana – Pati KM 1, Selasa (1/10/2013) ludes terbakar. Akibat insiden tersebut, satu karyawan pabrik furniture, Karso, menderita luka bakar.
Butuh waktu hingga beberapa jam untuk menjinakkan api. Sebab bahan-bahan yang ada di dalam pabrik tersebut sangat mudah terbakar. Selain itu, api juga sulit dijinakkan karena angin yang bertiup kencang di sekitar lokasi.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran ini. Namun diduga kuat kebakaran tersebut bermula dari percikan api dari mesin double press ke serbuk kayu, yang kemudian terbawa masuk ke blower. Dari blower itu, api membesar dan membakar pabrik tersebut.
"Waktu kejadian memang jam bekerja. Kami panik dan berupaya menyelamatkan diri masing-masing dengan cara berlarian keluar pabrik," kata salah seorang karyawan pabrik yang terbakar, Yona, di Pati, Selasa (1/10/2013).
General Manager CV Rajawali Perkasa Furniture, Gideon Sutarwi, mengatakan kerugian yang muncul akibat peristiwa kebakaran ini ditaksir mencapai Rp5 miliar. Sebab semua barang yang ada di dalam pabrik ludes terbakar.
"Padahal di situ juga ada barang furniture yang besok (Rabu) akan diekspor ke Eropa," sesalnya.
Butuh waktu hingga beberapa jam untuk menjinakkan api. Sebab bahan-bahan yang ada di dalam pabrik tersebut sangat mudah terbakar. Selain itu, api juga sulit dijinakkan karena angin yang bertiup kencang di sekitar lokasi.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran ini. Namun diduga kuat kebakaran tersebut bermula dari percikan api dari mesin double press ke serbuk kayu, yang kemudian terbawa masuk ke blower. Dari blower itu, api membesar dan membakar pabrik tersebut.
"Waktu kejadian memang jam bekerja. Kami panik dan berupaya menyelamatkan diri masing-masing dengan cara berlarian keluar pabrik," kata salah seorang karyawan pabrik yang terbakar, Yona, di Pati, Selasa (1/10/2013).
General Manager CV Rajawali Perkasa Furniture, Gideon Sutarwi, mengatakan kerugian yang muncul akibat peristiwa kebakaran ini ditaksir mencapai Rp5 miliar. Sebab semua barang yang ada di dalam pabrik ludes terbakar.
"Padahal di situ juga ada barang furniture yang besok (Rabu) akan diekspor ke Eropa," sesalnya.
(rsa)