30 ribu hektare sawah di Kendal kekeringan
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 30 ribu hektare areal persawahan tiga kecamatan, di Kendal, Jawa Tengah (Jateng), kekurangan air. Data tersebut merupakan data yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal.
Program pengeringan saluran yang belum berakhir, ditambah hujan yang belum turun mengakibatkan kekeringan semakin parah. Diperkirakan musim penghujan baru akan terjadi awal Desember mendatang.
Tidak hanya areal persawahan saja yang kekurangan air, BPBD Kendal juga mencatat 2.500 kepala keluarga kekurangan air bersih.
"Program pengeringan saluran dan bendungan merupakan program tahunan. Namun, musim hujan yang belum turun mengakibatkan kekeringan akan melanda di sejumlah wilayah. Tiga kecamatan yang akan terkena dampak paling parah yakni Ngampel, Pegandon, dan Patean," kata Staf BPBD Kendal, Adi Suyono, Selasa (1/10/2013).
Menurutnya, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan dan terus melakukan droping air ke daerah yang meminta dikirimi air bersih.
"Kami akan melakukan droping air selama warga masih memintanya," jelasnya.
Berdasarkan catatannya, program pengeringan saluran irigasi dan bendungan sedianya selesai akhir September kemarin. Namun hingga awal Oktober ini, sejumlah bendungan masih kering dan debit air mengalami penurunan. Saluran irigasi sendiri, masih kering sehingga warga terpaksa menunda masa tanam.
Program pengeringan saluran yang belum berakhir, ditambah hujan yang belum turun mengakibatkan kekeringan semakin parah. Diperkirakan musim penghujan baru akan terjadi awal Desember mendatang.
Tidak hanya areal persawahan saja yang kekurangan air, BPBD Kendal juga mencatat 2.500 kepala keluarga kekurangan air bersih.
"Program pengeringan saluran dan bendungan merupakan program tahunan. Namun, musim hujan yang belum turun mengakibatkan kekeringan akan melanda di sejumlah wilayah. Tiga kecamatan yang akan terkena dampak paling parah yakni Ngampel, Pegandon, dan Patean," kata Staf BPBD Kendal, Adi Suyono, Selasa (1/10/2013).
Menurutnya, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan dan terus melakukan droping air ke daerah yang meminta dikirimi air bersih.
"Kami akan melakukan droping air selama warga masih memintanya," jelasnya.
Berdasarkan catatannya, program pengeringan saluran irigasi dan bendungan sedianya selesai akhir September kemarin. Namun hingga awal Oktober ini, sejumlah bendungan masih kering dan debit air mengalami penurunan. Saluran irigasi sendiri, masih kering sehingga warga terpaksa menunda masa tanam.
(rsa)