Perbaikan jembatan, Pantura macet total

Senin, 30 September 2013 - 17:16 WIB
Perbaikan jembatan, Pantura macet total
Perbaikan jembatan, Pantura macet total
A A A
Sindonews.com - Kemacetan parah terjadi di jalur pantai utara (pantura) tepatnya di Jalan Siliwangi Kota Semarang, Senin (30/9/2013). Perbaikan jembatan Kali Hanoman di kawasan Kalibanteng menjadi penyebab kemacetan itu.

Pantauan SINDO di lapangan, proses pengerjaan perbaikan jembatan yang terletak di samping makam Belanda Ereveld Kalibanteng itu sedang dikebut. Beberapa alat berat ditempatkan untuk membongkar separuh jembatan yang melintang di atas jalur Pantura itu.

Akibatnya perbaikan itu, ruas jalan arah Jakarta menuju Semarang menjadi menyempit. Hal ini menyebabkan tumpukan kendaraan mengekor dan mengakibatkan kemacetan parah hingga kawasan Krapyak.

Kondisi itu dikeluhkan para pengguna jalan. Mereka menyesalkan pengerjaan perbaikan jembatan yang dilakukan tidak memperhitungkan situasi dan kondisi jalan raya.

“Pantura itu kalau ada sedikit saja ada kendala, pasti macet parah. Seharusnya pembangunan seperti ini jangan dilakukan pada jam-jam sibuk kerja, kan bisa malam hari saat jalanan sepi,” ungkap Khandik (41), warga Ngaliyan Kota Semarang.

Tidak hanya menghambat kendaraan di Pantura, akibat perbaikan tersebut juga menyebabkan kesemerawutan di traffic light kawasan Hanoman Semarang. Kemacetan di jalur itu membuat lalulintas keluar masuk kendaraan ke arah Hanoman ataupun sebaliknya menjadi terganggu.

“Saya mau pulang ke rumah, kendaraan saya tidak bisa belok karena adanya kemacetan ini. Jadi terpaksa harus memutar,” kata Prasetyo (35), warga perumahan Graha Padma, Kota Semarang.

Prasetyo berharap ada petugas kepolisian yang ditempatkan dikawasan itu. Hal ini demi mengatur kelancaran lalulintas agar dapat mengurai kemacetan terutama di pertigaan lampu merah Hanoman.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kota Semarang, Agus Riyanto, mengatakan program perbaikan jembatan Kali Hanoman itu bukan digarap oleh Pemkot Semarang. Namun, dikerjakan oleh Satuan Kerja dan masih satu paket dengan pembangunan jalan layang (flyover) Kalibanteng Semarang.

“Itu bukan proyek kami, tapi proyek Satker dan masih jadi satu dengan pembangunan flyover. Rencananya tidak hanya memperlebar jembatan Kali Hanoman saja, tapi juga saluran drainase yang ada di sana,” kata dia.

Meski begitu, Agus berharap masyarakat lebih bersabar akan dampak dari proyek perbaikan jembatan dan drainase di tempat itu. Sebab menurutnya, hal itu dilakukan demi kebaikan bersama yakni menghindari penumpukan sampah yang dapat mengakibatkan banjir.

“Ya memang setiap pembangunan pasti ada efeknya, saya harap masyarakat lebih bersabar dan mendukung upaya pembangunan itu. Itu semua dilakukan demi kebaikan bersama,” pungkasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8997 seconds (0.1#10.140)