Rektor UGM palsu, tipu mahasiswa & dosen
A
A
A
Sindonews.com – Penipu yag mengatasnamakan Rektor UGM Prof Pratikno beraksi. Pelaku berhasil mengeruk uang dari korbannya mulai dari mahasiswa, satpam hingga dosen.
Siti Aminah, mahasiswai Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) angkatan 2009 yang tengah menjalani koas mengungkapkan, aksi penipuan itu terjadi Jumat malam Sabtu, 27 Juli 2013. Saat itu, dia mendapat telepon dari seseorang yang mengaku Rektor UGM.
“Suaranya memang mirip dengan Pak Rektor. Saya biasanya tidak mengangkat panggilan nomor asing. Tapi waktu itu, mau menjenguk tante yang habis operasi, kok malah ngangkat,” kata dara asal Magelang ini, Senin (30/9/2013) di kantor ORI DIY.
Sang rektor palsu, kata dia, menanyakan program mahasiswa wirausaha. Rektor abal-abal ini juga menginformasikan bahwa pada 3-4 Agustus korban diminta mengikuti seminar wirausaha mandiri di Jakarta. Biaya ditanggung Dikti.
Namun korban disuruh mengunakan dana sendiri yang akan diganti.
“Sempat ngobrol soal PMW, katanya masak sudah mau wisuda dana Rp8 juta yang dikasih UGM tidak dikembalikan. Nah saya disuruh transfer uang itu ke rekening bendahara Dikti. Saya tidak tahu uang yang dikasih itu ternyata hibah,” sambungnya.
Korban akhirnya mentransfer uang Rp7 juta ke dua nomor rekening. Satu ke rekening Mandiri atas nama Aris Maulana sebesar Rp3,5 juta dan rekening BRI atas nama Taufik Ahmad juga Rp3,5 juta. Tak cukup di situ, rektor gadungan juga meminta korban mengisi pulsa.
“Setelah itu saya baru sadar kalau itu ternyata hanya penipuan pagi harinya saya langsung lapor ke Mapolresta Magelang. Tanggal 11 lalu, saya minta uang ke orang tua untuk beli alat koas. Ternyata uang Rp1,2 juta di rekening sudah tersedot,” jelasnya.
Dia menambahkan, rektor palsu ini juga mengelabui korban lain. Puput mahasiswi Sastra Perancis angkatan 2010 tertipu Rp7 juta. Kemudian mahasiswa Peternakan Rp2 juta.
“Ada dosen juga Pak Dirgo Aji. Tapi saya tidak tahu jumlahnya, dan satpam kena Rp600 ribu,” tambahnya.
Siti Aminah, mahasiswai Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) angkatan 2009 yang tengah menjalani koas mengungkapkan, aksi penipuan itu terjadi Jumat malam Sabtu, 27 Juli 2013. Saat itu, dia mendapat telepon dari seseorang yang mengaku Rektor UGM.
“Suaranya memang mirip dengan Pak Rektor. Saya biasanya tidak mengangkat panggilan nomor asing. Tapi waktu itu, mau menjenguk tante yang habis operasi, kok malah ngangkat,” kata dara asal Magelang ini, Senin (30/9/2013) di kantor ORI DIY.
Sang rektor palsu, kata dia, menanyakan program mahasiswa wirausaha. Rektor abal-abal ini juga menginformasikan bahwa pada 3-4 Agustus korban diminta mengikuti seminar wirausaha mandiri di Jakarta. Biaya ditanggung Dikti.
Namun korban disuruh mengunakan dana sendiri yang akan diganti.
“Sempat ngobrol soal PMW, katanya masak sudah mau wisuda dana Rp8 juta yang dikasih UGM tidak dikembalikan. Nah saya disuruh transfer uang itu ke rekening bendahara Dikti. Saya tidak tahu uang yang dikasih itu ternyata hibah,” sambungnya.
Korban akhirnya mentransfer uang Rp7 juta ke dua nomor rekening. Satu ke rekening Mandiri atas nama Aris Maulana sebesar Rp3,5 juta dan rekening BRI atas nama Taufik Ahmad juga Rp3,5 juta. Tak cukup di situ, rektor gadungan juga meminta korban mengisi pulsa.
“Setelah itu saya baru sadar kalau itu ternyata hanya penipuan pagi harinya saya langsung lapor ke Mapolresta Magelang. Tanggal 11 lalu, saya minta uang ke orang tua untuk beli alat koas. Ternyata uang Rp1,2 juta di rekening sudah tersedot,” jelasnya.
Dia menambahkan, rektor palsu ini juga mengelabui korban lain. Puput mahasiswi Sastra Perancis angkatan 2010 tertipu Rp7 juta. Kemudian mahasiswa Peternakan Rp2 juta.
“Ada dosen juga Pak Dirgo Aji. Tapi saya tidak tahu jumlahnya, dan satpam kena Rp600 ribu,” tambahnya.
(lns)