4 warung nasi di Cilalung ludes terbakar
A
A
A
Sindonews.com - Empat warung nasi di Kampung Cilalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, ludes terbakar. Kebakaran diduga terjadi akibat hubungan arus pendek listrik dari salah satu warung yang merembet bangunan di sekitarnya. Akibatnya kebakaran ini, kerugian ditaksir sekira puluhan jutaan rupiah.
Berdasarkan pantauan, percikan api tampak terlihat pada kabel listrik, sedang asap bekas pembakaran membungbung tinggi di atas warung yang berbahan dasar kayu tersebut.
Api semakin menjalar hingga ke warung di sebelahnya. Sementara itu, warga di lokasi berusaha memadamkan dengan alat seadanya. Minimnya sumber air menjadi penghambat warga untuk memadamkan api yang semakin membesar.
Api pun mulai menjilat bangunan permanen yang merupakan bengkel. Namun bangunan tersebut dapat diselamatkan, karena api cepat dipadamkan warga. Sehingga bengkel hanya terbakar sedikit di bagian pinggir. Namun atas atap sementara empat warung hangus terbakar.
Selang 30 menit api mulai mengecil, dua unit pemadam kebakaran pun diturunkan dan tiba di lokasi lalu memadamkan api dalam waktu 15 menit. Proses pemadaman mengakibatkan arus lalu lintas Purwasari-Karawang mengalami kemacetan. Sebelumnya jalur tersebut sempat ditutup sementara ketika proses pemadaman.
"Awalnya dari atas tiang listirk, terus nyamber ke warung yang kosong tapi lampu nyala, percikan api langusung kebawah ke saluran listrik ball lamp gitu langsung api membesar," ujar Singgih (19), saksi mata kebakaran, Jumat (27/9/2013).
Ditambahkan dia, tak lama kemudian percikan tersebut menimbulkan api pada warung yang bangunanya terbuat dari kayu. Api pun membesar dan dengan cepat menjalar ke warung di sebelahnya.
"Saat kebakaran ada beberapa warung nasi yang masih buka dengan kondisi ramai pembeli. Melihat api semakin membesar, para pembeli pun berhamburan keluar, melihat kejadian tersebut lalu membantu pemilik warung di sebelahnya mengeluarkan barang-barangnya," terangnya.
Bunyi ledakan yang berasal dari tiang listri pun di dengarnya beberapa kali. "Empat warung nasi habis, kalau orang aman, kalau barang enggak ada yang selamat, ludes. Kalau warung asal api enggak ada orangnya, lagi pulang dulu," terangnya.
Sementara itu Ade (48) pemilik warung mengatakan, kejadian berlangsung setelah magrib. Saat itu dirinya mendengar warga di seberang teriak ada api, sontak Ade terkejut, dan langsung panik. Tanpa pikir panjang, dia langsung menyelamatkan keluarganya yang berada di dalam.
"Api berasal warung kosong, dari listrik di atasnya, saya juga tahu setelah ada yang berteriak ada api. Saya langsung nyelamatin keluarga saya, sementara barang masih di dalam," ungkapnya.
Ade pun pasrah dengan barang yang hangus terbakar tersebut, kendati begitu dirinya mentaksir kerugiannya mencapai puluhan juta. "Kerugian mungkin lebih dari Rp20 juta, surat-surat penting habis, enggak sempet menyelamatkan apa-apa, ada gas juga saya jadi takut mau nyelamatin," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, percikan api tampak terlihat pada kabel listrik, sedang asap bekas pembakaran membungbung tinggi di atas warung yang berbahan dasar kayu tersebut.
Api semakin menjalar hingga ke warung di sebelahnya. Sementara itu, warga di lokasi berusaha memadamkan dengan alat seadanya. Minimnya sumber air menjadi penghambat warga untuk memadamkan api yang semakin membesar.
Api pun mulai menjilat bangunan permanen yang merupakan bengkel. Namun bangunan tersebut dapat diselamatkan, karena api cepat dipadamkan warga. Sehingga bengkel hanya terbakar sedikit di bagian pinggir. Namun atas atap sementara empat warung hangus terbakar.
Selang 30 menit api mulai mengecil, dua unit pemadam kebakaran pun diturunkan dan tiba di lokasi lalu memadamkan api dalam waktu 15 menit. Proses pemadaman mengakibatkan arus lalu lintas Purwasari-Karawang mengalami kemacetan. Sebelumnya jalur tersebut sempat ditutup sementara ketika proses pemadaman.
"Awalnya dari atas tiang listirk, terus nyamber ke warung yang kosong tapi lampu nyala, percikan api langusung kebawah ke saluran listrik ball lamp gitu langsung api membesar," ujar Singgih (19), saksi mata kebakaran, Jumat (27/9/2013).
Ditambahkan dia, tak lama kemudian percikan tersebut menimbulkan api pada warung yang bangunanya terbuat dari kayu. Api pun membesar dan dengan cepat menjalar ke warung di sebelahnya.
"Saat kebakaran ada beberapa warung nasi yang masih buka dengan kondisi ramai pembeli. Melihat api semakin membesar, para pembeli pun berhamburan keluar, melihat kejadian tersebut lalu membantu pemilik warung di sebelahnya mengeluarkan barang-barangnya," terangnya.
Bunyi ledakan yang berasal dari tiang listri pun di dengarnya beberapa kali. "Empat warung nasi habis, kalau orang aman, kalau barang enggak ada yang selamat, ludes. Kalau warung asal api enggak ada orangnya, lagi pulang dulu," terangnya.
Sementara itu Ade (48) pemilik warung mengatakan, kejadian berlangsung setelah magrib. Saat itu dirinya mendengar warga di seberang teriak ada api, sontak Ade terkejut, dan langsung panik. Tanpa pikir panjang, dia langsung menyelamatkan keluarganya yang berada di dalam.
"Api berasal warung kosong, dari listrik di atasnya, saya juga tahu setelah ada yang berteriak ada api. Saya langsung nyelamatin keluarga saya, sementara barang masih di dalam," ungkapnya.
Ade pun pasrah dengan barang yang hangus terbakar tersebut, kendati begitu dirinya mentaksir kerugiannya mencapai puluhan juta. "Kerugian mungkin lebih dari Rp20 juta, surat-surat penting habis, enggak sempet menyelamatkan apa-apa, ada gas juga saya jadi takut mau nyelamatin," ungkapnya.
(san)