Syahrul Limpo resmi layangkan protes ke Menteri Nuh
A
A
A
Sindonews.com - Data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menyebutkan Sulawesi Selatan menduduki peringkat empat terbawah di Indonesia ditanggapi serius oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Indonesia (APPSI) ini secara resmi akan melayangkan protes kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muh Nuh melalui surat tertulis. Menurutnya, pernyataan itu suatu kesalahan besar. Sebab, Sulsel adalah daerah yang dikenal dengan pendidikan gratisnya.
“Saya masih saja heran. Kita ini bisa dari nomor lima menjadi nomor 28 secara nasional. Dinas Pendidikan sudah menghimpun data-data penguat,” ujar Syahrul seusai penyerahan pesaway Sukhoi dari Rusia ke TNI AU di Lanud Hasanuddin, kepada wartawan, Rabu (25/9/2013).
Meski demikian, kaka kandung Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo ini berjanji akan terus melakukan pembenahan dan perbaikan demi peningkatan mutu pendidikan di Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Badan Penjaminan Mutu Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) melansir indeks kompetensi Sulsel terpuruk di urutan keempat terbawah dari 33 provinsi di Indonesia dengan nilai 49,59. Tidak hanya itu, nilai indeks kompetensi Sulsel ini juga ternyata berada di bawah indeks rata-rata 33 provinsi yakni 56,71 dan juga indeks nasional 60,58.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Sulsel Abdullah Jabbar mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat terbatas membahas hasil Indeks Kompetensi Sulsel yang diambil berdasarkan hasil pelaksanan ujian nasional (UN). Hasilnya, Sulsel berada di peringkat tujuh nasional dan bukan peringkat ke-28.
Sampel yang diambil oleh Kemendikbud hanya satu sekolah di SMA Binamu Kabupaten Jeneponto dan hanya pada jurusan IPA. “jadi di sini lah letak kerancuannya. Mereka tidak mengambil akumutatif secara keseluruhan. Kalau memang mau ambil satu sampel apa dasarnya? Kenapa tidak menyandingkan Sulsel dengan sekolah unggulannya,” ujar Jabbar.
Sehingga menurutnya, data kemendikbud tidak bisa dijadikan acuan dan bukan merupakan representative Sulsel. Tingkat kelulusan di Sulsel untuk tingkat SMA mmencapai 99,07 persen dengan nilai rata-rata 6,86.
Untuk itu, Jabbar juga berjanji akan menggugat data kemendikbud dan akan membawa ini ke Konvensi Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan di Jakarta, pada Kamis 26 September 2013.
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Indonesia (APPSI) ini secara resmi akan melayangkan protes kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muh Nuh melalui surat tertulis. Menurutnya, pernyataan itu suatu kesalahan besar. Sebab, Sulsel adalah daerah yang dikenal dengan pendidikan gratisnya.
“Saya masih saja heran. Kita ini bisa dari nomor lima menjadi nomor 28 secara nasional. Dinas Pendidikan sudah menghimpun data-data penguat,” ujar Syahrul seusai penyerahan pesaway Sukhoi dari Rusia ke TNI AU di Lanud Hasanuddin, kepada wartawan, Rabu (25/9/2013).
Meski demikian, kaka kandung Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo ini berjanji akan terus melakukan pembenahan dan perbaikan demi peningkatan mutu pendidikan di Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Badan Penjaminan Mutu Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) melansir indeks kompetensi Sulsel terpuruk di urutan keempat terbawah dari 33 provinsi di Indonesia dengan nilai 49,59. Tidak hanya itu, nilai indeks kompetensi Sulsel ini juga ternyata berada di bawah indeks rata-rata 33 provinsi yakni 56,71 dan juga indeks nasional 60,58.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Sulsel Abdullah Jabbar mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat terbatas membahas hasil Indeks Kompetensi Sulsel yang diambil berdasarkan hasil pelaksanan ujian nasional (UN). Hasilnya, Sulsel berada di peringkat tujuh nasional dan bukan peringkat ke-28.
Sampel yang diambil oleh Kemendikbud hanya satu sekolah di SMA Binamu Kabupaten Jeneponto dan hanya pada jurusan IPA. “jadi di sini lah letak kerancuannya. Mereka tidak mengambil akumutatif secara keseluruhan. Kalau memang mau ambil satu sampel apa dasarnya? Kenapa tidak menyandingkan Sulsel dengan sekolah unggulannya,” ujar Jabbar.
Sehingga menurutnya, data kemendikbud tidak bisa dijadikan acuan dan bukan merupakan representative Sulsel. Tingkat kelulusan di Sulsel untuk tingkat SMA mmencapai 99,07 persen dengan nilai rata-rata 6,86.
Untuk itu, Jabbar juga berjanji akan menggugat data kemendikbud dan akan membawa ini ke Konvensi Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan di Jakarta, pada Kamis 26 September 2013.
(san)