KM Napoleon meledak, 14 penumpang selamat
A
A
A
Sindonews.com - Kapal Motor (KM) Napoleon milik milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemprov Sulsel meledak di sekitar perairan Pulau Lae-lae, Kecamatan Ujung Pandang.
Saat kejadian, kapal patroli seharga Rp1,1 miliar tersebut tengah mengangkut sebanyak 14 orang penumpang, hendak melakukan patroli di sekitar perairan Makassar, Kabupaten Takalar, serta di Perairan Pangkep.
Namun nahas, baru sekira 10 menit meninggalkan Dermaga Popsa, KM Napoleon mengalami masalah pada kelistrikan di bagian mesin.
"Dari laporan yang kami terima, tiba-tiba saja langsung terdengar bunyi ledakan dari belakang bagian bawah kapal, kemudian muncul api dan membesar," kata Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya DKP Sulsel Muh Natsir Mallawi, kepada wartawan, Rabu (25/9/2013).
Beruntung, dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 11.00 Wita tersebut, seluruh penumpang berhasil selamat setelah menceburkan diri ke laut. Hanya dalam hitungan menit, seluruh badan kapal habis terbakar, setelah api menyulur ke tangki bahan bakar KM Napoleon.
Ke-14 penumpang kapal ini terdiri dari pegawai Dirjen Pengawasan Kelautan, Satker Pengawasan Sumber Daya Kelautan, dan UPTD Pesisir dan Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
"Seluruhnya berhasil selamat setelah memakai pelampung dan melompat ke laut. Setelah itu, dievakuasi oleh kapal nelayan di sekitar Pulau Lae-lae," teramh Natsir Mallawi.
Menurutnya, ke-14 staf Kementerian Kelautan dan DKP Sulsel ini hendak melakukan sosialisasi dan patroli ilegal fishing di beberapa pulau kecil di beberapa perairan kabupaten.
"Kapal Napoleon ini merupakan sumbangan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Harganya itu mencapai Rp1,1 miliar," bebernya.
Pasca kejadian, petugas patroli Direktorat Polisi Perairan (Polair) Polda Sulselbar terjun ke TKP melakukan evakuasi bangkai kapal, serta melakukan penyelidikan musibah terbakarnya kapal tersebut. Saat insiden itu, angin di sekitar TKP disebutkan berhembus kencang dengan ketinggian gelombang mencapai 2-3 meter.
Kasat Patroli Direktorat Polair Polda AKBP Takdir yang dikonfirmasi mengaku, saat ini nahkoda KM Napoleon bernama Ambo masih menjalani pemeriksaan intensif di Pos Polair Makassar. Menurut Takdir, untuk saat ini kapal nahas itu meledak dan terbakar akibat terjadinya gangguan kelistrikan pada mesin.
"Kami masih mendalami berbagai kemungkinan penyebab, salah satu diantaranya kelalaian nahkoda kapal. Tunggu saja hasilnya nanti," ujarnya saat dihubungi.
Saat kejadian, kapal patroli seharga Rp1,1 miliar tersebut tengah mengangkut sebanyak 14 orang penumpang, hendak melakukan patroli di sekitar perairan Makassar, Kabupaten Takalar, serta di Perairan Pangkep.
Namun nahas, baru sekira 10 menit meninggalkan Dermaga Popsa, KM Napoleon mengalami masalah pada kelistrikan di bagian mesin.
"Dari laporan yang kami terima, tiba-tiba saja langsung terdengar bunyi ledakan dari belakang bagian bawah kapal, kemudian muncul api dan membesar," kata Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya DKP Sulsel Muh Natsir Mallawi, kepada wartawan, Rabu (25/9/2013).
Beruntung, dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 11.00 Wita tersebut, seluruh penumpang berhasil selamat setelah menceburkan diri ke laut. Hanya dalam hitungan menit, seluruh badan kapal habis terbakar, setelah api menyulur ke tangki bahan bakar KM Napoleon.
Ke-14 penumpang kapal ini terdiri dari pegawai Dirjen Pengawasan Kelautan, Satker Pengawasan Sumber Daya Kelautan, dan UPTD Pesisir dan Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
"Seluruhnya berhasil selamat setelah memakai pelampung dan melompat ke laut. Setelah itu, dievakuasi oleh kapal nelayan di sekitar Pulau Lae-lae," teramh Natsir Mallawi.
Menurutnya, ke-14 staf Kementerian Kelautan dan DKP Sulsel ini hendak melakukan sosialisasi dan patroli ilegal fishing di beberapa pulau kecil di beberapa perairan kabupaten.
"Kapal Napoleon ini merupakan sumbangan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Harganya itu mencapai Rp1,1 miliar," bebernya.
Pasca kejadian, petugas patroli Direktorat Polisi Perairan (Polair) Polda Sulselbar terjun ke TKP melakukan evakuasi bangkai kapal, serta melakukan penyelidikan musibah terbakarnya kapal tersebut. Saat insiden itu, angin di sekitar TKP disebutkan berhembus kencang dengan ketinggian gelombang mencapai 2-3 meter.
Kasat Patroli Direktorat Polair Polda AKBP Takdir yang dikonfirmasi mengaku, saat ini nahkoda KM Napoleon bernama Ambo masih menjalani pemeriksaan intensif di Pos Polair Makassar. Menurut Takdir, untuk saat ini kapal nahas itu meledak dan terbakar akibat terjadinya gangguan kelistrikan pada mesin.
"Kami masih mendalami berbagai kemungkinan penyebab, salah satu diantaranya kelalaian nahkoda kapal. Tunggu saja hasilnya nanti," ujarnya saat dihubungi.
(san)