Nenek sebatang kara hidup di pos ronda
A
A
A
Sindonews.com - Di sebuah pos ronda ukuran 1,5 meter persegi di Desa Gumiwang Kecamatan Purwonegoro Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah seorang nenek bernama Ginah (65) tinggal sebatang kara menghabiskan masa tuanya
Nenek Ginah terpaksa menempati ruangan pos ronda yang kecil dan pengap ini karena tak memiliki rumah. Untuk makan dan keperluan sehari sehari,
sang nenek hanya mengandalkan belas kasihan warga.
Ironisnya nenek ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti Bantuan Langsung Sementera Masyarakat. Bantuan berupa uang ataupun makanan, saat ini hanya mengalir dari warga desa yang merasa kasihan kepada nenek Ginah.
"Saya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Untuk makan dan uang, saya diberi warga yang merasa kasihan sama saya," tutur Nenek Ginah.
Tak jarang Nenek Ginah menangis meratapi nasibnya yang sengsara di masa tua.
Sementera itu, Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara mengaku akan segera menangani permasalahan yang dialami Nenek Ginah.
Kadinsosnakertrans Banjarnegara Dwi Suryanto mengatakan pihaknya akan menangani serius permasalahan kemiskinan di Banjarnegara.
"Kami akan menangani maslah kemiskinan salah satunya Nenek Ginah secara serius. Masalah BLSM kita hanya memiliki tugas memantau dan mengusulkan kalau ada yang belum menerima, masalah angka terus meningkat," ujar Dwi, Selasa (24/9/2013).
Dari data Dinsosnakertrans disebutkan masalah kemiskinan tahun 2011 mencapai 112.682 jiwa, tahun 2012 angka meningkat menjadi 216.599 jiwa atau 23,4 persen dari total jumlah penduduk Banjarnegara.
Dwi berjanji segera menangani sejumlah masalah kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial dengan melakukan berbagai macam program. Saat ini pemerintah daerah telah menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar lebih.
Nenek Ginah terpaksa menempati ruangan pos ronda yang kecil dan pengap ini karena tak memiliki rumah. Untuk makan dan keperluan sehari sehari,
sang nenek hanya mengandalkan belas kasihan warga.
Ironisnya nenek ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti Bantuan Langsung Sementera Masyarakat. Bantuan berupa uang ataupun makanan, saat ini hanya mengalir dari warga desa yang merasa kasihan kepada nenek Ginah.
"Saya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Untuk makan dan uang, saya diberi warga yang merasa kasihan sama saya," tutur Nenek Ginah.
Tak jarang Nenek Ginah menangis meratapi nasibnya yang sengsara di masa tua.
Sementera itu, Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara mengaku akan segera menangani permasalahan yang dialami Nenek Ginah.
Kadinsosnakertrans Banjarnegara Dwi Suryanto mengatakan pihaknya akan menangani serius permasalahan kemiskinan di Banjarnegara.
"Kami akan menangani maslah kemiskinan salah satunya Nenek Ginah secara serius. Masalah BLSM kita hanya memiliki tugas memantau dan mengusulkan kalau ada yang belum menerima, masalah angka terus meningkat," ujar Dwi, Selasa (24/9/2013).
Dari data Dinsosnakertrans disebutkan masalah kemiskinan tahun 2011 mencapai 112.682 jiwa, tahun 2012 angka meningkat menjadi 216.599 jiwa atau 23,4 persen dari total jumlah penduduk Banjarnegara.
Dwi berjanji segera menangani sejumlah masalah kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial dengan melakukan berbagai macam program. Saat ini pemerintah daerah telah menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar lebih.
(lns)