Polda dalami jaringan narkoba di internal polisi

Polda dalami jaringan narkoba di internal polisi
A
A
A
Sindonews.com - Direktorat Narkoba Polda Sulselbar mendalami adanya dugaan jaringan peredaran narkotika jenis sabu di internal kepolisian.
Dugaan tersebut dikuatkan dengan penangkapan tiga oknum anggota kepolisian dalam dua bulan terakhir, yang keterlibatannya disinyalir sebagai kurir dan pemasok serbuk terlarang.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi yang dikonfirmasi mengatakan, dugaan tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi. Hanya saja, lanjutnya, pihak penyidik Dit Narkoba Polda bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mendalaminya.
"Itu bisa saja terjadi. Yang jelas, dugaan-dugaan itu masih ditelusuri penyidik," katanya kepada SINDO, Kamis (19/9/2013).
Diketahui, Bripka SR yang juga anggota Polres Sidrap diamankan di Sudiang, Biringkanaya, pada Selasa (17/9) lalu dengan kepemilikan sabu mencapai 30 gram.
Kemudian, pada 2 September 2013 lalu, Brigpol Anang yang tidak lain oknum anggota Direktorat Polair Polda Sulsel ditangkap di rumahnya di Blok E No 17 Aspol Batangkaluku, Kab Gowa, dengan barang bukti beberapa paket sabu.
Lalu pada 6 Mei lalu, Direktorat Narkoba Polda Sulselbar menangkap oknum anggota Polres Gowa berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) Rusli, setelah diduga terlibat peredaran narkoba jenis sabu di Kota Makassar.
Dari penggeledahan Bripka Rusli, diamankan barang bukti berupa alat isap sabu, puluhan plastik sisa serbuk haram, korek gas, pipet, serta sendok takar.
Endi menuturkan, apakah ada keterkaitan antara ketiga oknum polisi yang ditangkap atau tidak, pihaknya terus mendalami dan mengumpulkan alat bukti.
"Ada beberapa info yang tidak bisa kita sebar ke publik, jangan sampai itu mengganggu proses penyelidikan," kelitnya saat ditemui di Mapolrestabes Makassar.
Terpisah, Kepala Subdit II Ditres Narkoba Polda Sulselbar AKBP Baharuddin yang coba dikonfirmasi, enggan berspekulasi mengenai hal tersebut. Namun dia memastikan, barang bukti sabu sekira 30 gram dari penggeledahan Bripka SR, diduga kuat berasal dari Kab Sidrap.
Sehingga, Bripka SR kemungkinan besar merupakan salah satu kaki tangan dari jaringan narkotika yang ada di Sidrap. "Kami masih kejar terus yang ada di atasnya. Pengejaran kita fokuskan di Sidrap," beber Baharuddin.
Dugaan tersebut dikuatkan dengan penangkapan tiga oknum anggota kepolisian dalam dua bulan terakhir, yang keterlibatannya disinyalir sebagai kurir dan pemasok serbuk terlarang.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi yang dikonfirmasi mengatakan, dugaan tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi. Hanya saja, lanjutnya, pihak penyidik Dit Narkoba Polda bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mendalaminya.
"Itu bisa saja terjadi. Yang jelas, dugaan-dugaan itu masih ditelusuri penyidik," katanya kepada SINDO, Kamis (19/9/2013).
Diketahui, Bripka SR yang juga anggota Polres Sidrap diamankan di Sudiang, Biringkanaya, pada Selasa (17/9) lalu dengan kepemilikan sabu mencapai 30 gram.
Kemudian, pada 2 September 2013 lalu, Brigpol Anang yang tidak lain oknum anggota Direktorat Polair Polda Sulsel ditangkap di rumahnya di Blok E No 17 Aspol Batangkaluku, Kab Gowa, dengan barang bukti beberapa paket sabu.
Lalu pada 6 Mei lalu, Direktorat Narkoba Polda Sulselbar menangkap oknum anggota Polres Gowa berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) Rusli, setelah diduga terlibat peredaran narkoba jenis sabu di Kota Makassar.
Dari penggeledahan Bripka Rusli, diamankan barang bukti berupa alat isap sabu, puluhan plastik sisa serbuk haram, korek gas, pipet, serta sendok takar.
Endi menuturkan, apakah ada keterkaitan antara ketiga oknum polisi yang ditangkap atau tidak, pihaknya terus mendalami dan mengumpulkan alat bukti.
"Ada beberapa info yang tidak bisa kita sebar ke publik, jangan sampai itu mengganggu proses penyelidikan," kelitnya saat ditemui di Mapolrestabes Makassar.
Terpisah, Kepala Subdit II Ditres Narkoba Polda Sulselbar AKBP Baharuddin yang coba dikonfirmasi, enggan berspekulasi mengenai hal tersebut. Namun dia memastikan, barang bukti sabu sekira 30 gram dari penggeledahan Bripka SR, diduga kuat berasal dari Kab Sidrap.
Sehingga, Bripka SR kemungkinan besar merupakan salah satu kaki tangan dari jaringan narkotika yang ada di Sidrap. "Kami masih kejar terus yang ada di atasnya. Pengejaran kita fokuskan di Sidrap," beber Baharuddin.
(rsa)