Pemprov Sumbar klaim jumlah penduduk miskin berkurang
A
A
A
Sindonews.com - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah penduduk miskin Sumatera Barat pada September 2012 397.860 jiwa, 2013 ini menjadi 407.470 jiwa atau bertambah 9.610 jiwa.
Namun, menurut Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, untuk mengukur angka kemiskinan, BPS tidak menggunakan sistem year on year (YOY).
Berdasarkan pencapaian penanggulangan miskin pada agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumatera Barat, secara makro di Sumbar justru mengalami penurunan.
"Tahun 2006-2010 saja ada 550.251 jiwa atau 12,51 persen, turun menjadi 430.024 jiwa atau 9,50 persen," jelas Muslim saat rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan provinsi Sumatera Barat, Kamis (19/9/2013)
Dan tahun 2011 sampai bulan Maret penduduk miskin ini menjadi 9,04 persen, sampai September 2011 persentase penduduk miskin menjadi 8,99 persen. Sampai Maret 2012 jumlah keluarga miskin berkurang menjadi 8,19 persen dengan jumlah penduduk miskin 404.736.
“Pada tahun 2013 persentase tingkat kemiskinan turun menjadi 8,14 persen atau 4.7.4780. Kendati jumlahnya bertambah tapi kalau di rasio kan dengan jumlah penduduk itu tergolong kurang. Jadi sejak tahun 2010 sampai Maret 2013 trend penurunan penduduk miskin 0,6 persen,” jelasnya.
Sementara kata Muslim, selain penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat Sumbar juga terjadi peningkatan.
“Berdasarkan indeks garis kemiskinan pada 2010 pendapatan masyarakat mencapai Rp230.000 per kapita/bulan, tahun 2013 pendapatan naik Rp292.052 per kapita/bulan,” katanya.
Kemudian dari 19 kabupaten/kota, tujuh kabupaten/kota capaian dibawah rata-rata provinsi, dominasi tingkat kemiskinan ada kabupaten. “Artinya tingkat kemiskinan terdapat di daerah pedesaan,” ujarnya.
Sedangkan tingkat kemiskinan terbanyak terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai ada 18,85 persen penduduk miskin dan terendah ada di Kota Sawahlunto dengan persentase miskin 2,32 persen.
Namun, menurut Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, untuk mengukur angka kemiskinan, BPS tidak menggunakan sistem year on year (YOY).
Berdasarkan pencapaian penanggulangan miskin pada agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumatera Barat, secara makro di Sumbar justru mengalami penurunan.
"Tahun 2006-2010 saja ada 550.251 jiwa atau 12,51 persen, turun menjadi 430.024 jiwa atau 9,50 persen," jelas Muslim saat rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan provinsi Sumatera Barat, Kamis (19/9/2013)
Dan tahun 2011 sampai bulan Maret penduduk miskin ini menjadi 9,04 persen, sampai September 2011 persentase penduduk miskin menjadi 8,99 persen. Sampai Maret 2012 jumlah keluarga miskin berkurang menjadi 8,19 persen dengan jumlah penduduk miskin 404.736.
“Pada tahun 2013 persentase tingkat kemiskinan turun menjadi 8,14 persen atau 4.7.4780. Kendati jumlahnya bertambah tapi kalau di rasio kan dengan jumlah penduduk itu tergolong kurang. Jadi sejak tahun 2010 sampai Maret 2013 trend penurunan penduduk miskin 0,6 persen,” jelasnya.
Sementara kata Muslim, selain penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat Sumbar juga terjadi peningkatan.
“Berdasarkan indeks garis kemiskinan pada 2010 pendapatan masyarakat mencapai Rp230.000 per kapita/bulan, tahun 2013 pendapatan naik Rp292.052 per kapita/bulan,” katanya.
Kemudian dari 19 kabupaten/kota, tujuh kabupaten/kota capaian dibawah rata-rata provinsi, dominasi tingkat kemiskinan ada kabupaten. “Artinya tingkat kemiskinan terdapat di daerah pedesaan,” ujarnya.
Sedangkan tingkat kemiskinan terbanyak terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai ada 18,85 persen penduduk miskin dan terendah ada di Kota Sawahlunto dengan persentase miskin 2,32 persen.
(lns)