Sinden favorit Keraton Solo itu akhirnya berpulang

Senin, 16 September 2013 - 17:28 WIB
Sinden favorit Keraton Solo itu akhirnya berpulang
Sinden favorit Keraton Solo itu akhirnya berpulang
A A A
Sindonews.com - Nyi Jiwo Laras, atau yang akrab disapa Mbah Jiwo, akhirnya tutup usia, Senin (16/9/2013) siang. Salah satu sinden favorit Keraton Solo dimasa Pemerintahan Pakubuwana XII itu meninggal di usia 85 tahun.

Wanita yang bernama asli Sujirah itu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah mungilnya yang berada di Kompleks Baluwarti atau sekitar Keraton Solo.

Miris, penyanyi yang mengalami masa kejayaan saat muda itu harus meninggal dunia seorang diri tanpa diketahui oleh siapapun. Meninggalnya sinden yang pernah tampil untuk menghibur Bung Karno di Istana Negara tersebut, ditemukan oleh para tetangganya sudah terbujur kaku di dipan rumahnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SINDO, Mbah Jiwo memang hidup sebatang kara. Almarhum, tidak memiliki sanak maupun saudara di Kawasan Baluwarti. Untuk menyambung hidup sehari-hari saja, ia terpaksa mengandalkan belas kasih warga sekitar dan para darmawan.

Menurut Ketua RT setempat, Santoso, Mbah Jiwo itu ditemukan pertama kali sekira pukul 10.00 WIB. Mbah Jiwo, lanjut ia, meninggal karena mengalami sakit yang cukup lama. Ia menderita sakit komplikasi.

Dari cerita yang disebutkan Santoso, Mbah Jiwo itu kali terakhir dirawat di Rumah Sakit Dr Muwardi Solo, beberapa bulan yang lalu karena penyakit yang dideritanya terebut. Perawatan yang dilakukan Mbah Jiwo itu juga karena inisiatif dari Palang Merah Indonesia (PMI) Solo. Setelah dirasa keadaannya cukup membaik, Mbah Jiwo diantar pulang.

“Sakitnya itu sudah lama sekali, terakhir itu dibawa PMI ke RS Dr Muwardi baru beberapa bulan lalu. Akan tetapi kondisinya tak kunjung membaik, dan akhirnya meninggal dunia Senin pagi sekira jam 10.00 WIB,” ucapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Lurah Baluwarti, Didik Wahyudi. Menurutnya dahulu pernah ada yang mengaku sebagai saudara Mbah jiwo. Orang yang mengaku saudaranya tersebut dahulu sering hadir berkunjung ke rumah Mbah Jiwo untuk menjenguk dan memberikan bantuan uang. Akan tetapi orang itu sudah lama sekali sudah tidak pernah mengunjunginya lagi.

“Ada yang mengaku saudara, lalu dia menitipkan Mbah Jiwo ke Kelurahan Baluwarti. Setelah itu dia tidak pernah terlihat lagi,” ucapnya.

Mantan Sinden Keraton tersebut rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Daksinoloyo Danyung, Kabupaten Sukoharjo, setelah persiapan selesai dilakukan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7151 seconds (0.1#10.140)