Polisi didesak serius usut peluru nyasar

Kamis, 12 September 2013 - 16:57 WIB
Polisi didesak serius usut peluru nyasar
Polisi didesak serius usut peluru nyasar
A A A
Sindonews.com - Aparat kepolisian didesak segera mengungkap sederet kasus peluru nyasar yang terjadi di Kota Makassar.

Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar Zulkifli mengungkapkan dari empat kasus yang terjadi sepanjang 2013, belum satu pun yang memperlihatkan progres penyelidikan.

Jika tak segera dituntaskan, dia khawatir kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum akan menurun.

"Ini ujian terbesar bagi kepolisian di Makassar. Kalau tidak segera diungkap, jangan sampai bisa kembali menimpa korban lain," katanya kepada KORAN SINDO, Kamis (12/9/2013).

Diberitakan, rumah milik wartawan ANTV Biro Makassar, Parda Hasugian, di Jalan Ujung Bori Kec Manggala tertembus timah panas, Selasa (10/9) dini hari.

Peluru misterius ini menembus atap serta plafon rumahnya. Beruntung, dalam kasus tersebut, tak mengenai satu pun keluarga Parda.

Kasus peluru nyasar sebelumnya menimpa Fathir Muhammad di Jalan Baji Gau Kec Mamajang pada 1 Februari 2013 lalu. Setelah 35 hari menjalani perawatan di ICU RSUP Wahidin, akhirnya Fathir meninggal dunia akibat luka tembak di kepalanya.

Kemudian terjadi lagi di Jalan Gunung Latimojong yang mengenai lengan seorang IRT Mirawati (41) Selasa 7 Mei 2013 lalu. Lalu, pada Juni 2013, rumah Herman di Jalan Lembu juga ditembus oleh peluru nyasar.

Ketiga kasus itu diduga berasal dari senjata laras panjang jenis US Carbine dan peluru kaliber 30 milimeter.

"Kasus-kasus ini dibutuhkan kerja keras kepolisian, sehingga tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi di Makassar," tambah Zulkifli.

Sementara itu, Kapolsek Manggala Kompol M Untung mengemukakan, pihaknya telah menindaklanjuti masalah tersebut.

Hanya saja, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah wartawan ANTV ini, pihaknya belum bisa memastikan jenis peluru tersebut dan arah tembakannya dari posisi mana.

"Kami telah melakukan olah TKP, tapi kami belum bisa menyimpulkan hasil Labfor (Laboratorium dan Forensik). Kami butuh pendalaman lebih lanjut untuk menyelesaikan atau menyimpulkan semuanya," katanya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5091 seconds (0.1#10.140)