Ladang ganja marak, semua harus proaktif
A
A
A
Sindonews.com - Kembali ditemukanya ladang ganja siap panen mencapai satu hektare di area perkebunan Desa Tanjung Alam Kecamatan Lintang Kanan, Empatlawang, Sumatera Selatan, menandakan masih maraknya peredaran ganja di Empatlawang.
Untuk itu semua pihak terkait dengan melibatkan masyarakat harus proaktif untuk mengatasi masalah tersebut.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Empatlawang Dedi Herianto mengatakan, dengan adanya bukti penemuan tersebut, termasuk sebelumnya menandakan wilayah Empatlawang masih menjadi sasaran empuk dari para oknum pelaku untuk menjadikan wilayah Empatlawang sebagai lokasi penanaman barang haram tersebut.
“Jelas kita prihatin dengan kembali adanya temuan ini, ini menandakan para pelaku penanam ganja tersebut masih tetap melakukan aktifitas mereka, beruntung berhasil diungkap sebelum beredar," kata Dedi, di Empatlawang, Selasa (10/9/2013).
Untuk itu menurutnya semua pihak, termasuk pihaknya di DPRD Empatlawang harus bahu membahu, bersama dengan aparat kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten, serta pemerintah dari bupati hingga kepala desa untuk ambil bagian dan peduli dengan kondisi tersebut.
Karena ini menurutnya menjadi ancaman khususnya bagi generasi muda Empatlawang ke depan. “Jadi kita sesuaikan dengan fungsi masing-masing, terutama pihak kepolisian harus lebih giat khususnya dalam melakukan lidik dan menindak para pelaku," ujarnya.
Sementara di pemerintahan, hingga ke tingkat paling bawah dalam hal ini kepala desa juga harus mengambil peran, khususnya mengantisipasi penyalahgunaan narkoba di masyarakat khususnya generasi muda. Upaya tersebut menurutnya dengan melakukan sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat akan bahayanya narkoba ini.
“Memang sudah ada BNN,namun bukan berarti kita tidak ambil bagian, karena masalah narkoba adalah tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah daerah khususnya dalam mengantisipasi penyalahgunaan meskipun bukan pada penindakan karena sudah ada BNN dan kepolisian,” jelasnya.
Untuk itu semua pihak terkait dengan melibatkan masyarakat harus proaktif untuk mengatasi masalah tersebut.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Empatlawang Dedi Herianto mengatakan, dengan adanya bukti penemuan tersebut, termasuk sebelumnya menandakan wilayah Empatlawang masih menjadi sasaran empuk dari para oknum pelaku untuk menjadikan wilayah Empatlawang sebagai lokasi penanaman barang haram tersebut.
“Jelas kita prihatin dengan kembali adanya temuan ini, ini menandakan para pelaku penanam ganja tersebut masih tetap melakukan aktifitas mereka, beruntung berhasil diungkap sebelum beredar," kata Dedi, di Empatlawang, Selasa (10/9/2013).
Untuk itu menurutnya semua pihak, termasuk pihaknya di DPRD Empatlawang harus bahu membahu, bersama dengan aparat kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten, serta pemerintah dari bupati hingga kepala desa untuk ambil bagian dan peduli dengan kondisi tersebut.
Karena ini menurutnya menjadi ancaman khususnya bagi generasi muda Empatlawang ke depan. “Jadi kita sesuaikan dengan fungsi masing-masing, terutama pihak kepolisian harus lebih giat khususnya dalam melakukan lidik dan menindak para pelaku," ujarnya.
Sementara di pemerintahan, hingga ke tingkat paling bawah dalam hal ini kepala desa juga harus mengambil peran, khususnya mengantisipasi penyalahgunaan narkoba di masyarakat khususnya generasi muda. Upaya tersebut menurutnya dengan melakukan sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat akan bahayanya narkoba ini.
“Memang sudah ada BNN,namun bukan berarti kita tidak ambil bagian, karena masalah narkoba adalah tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah daerah khususnya dalam mengantisipasi penyalahgunaan meskipun bukan pada penindakan karena sudah ada BNN dan kepolisian,” jelasnya.
(maf)