Besok Mendikbud bahas polemik formulir sekolah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pendidikan dan Kebuyaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, akan memanggil penyelenggara rekrutmen siswa baru SMP Negeri 1 Kota Sabang, Aceh.
Hal itu dilakukan, setelah ada laporan dalam formulir pendaftaran sekolah tercantum calon siswa diminta mengisi mengenai ukuran alat kelamin.
"Senin barangkali, bukan sekolahnya, tapi penyelenggaranya," kata Nuh di Halim Persdanakusuma, Jakarta, Minggu (8/9/2013).
Pada kesempatan itu, Nuh juga meminta formulir tersebut tidak diedarkan dahulu sebelum ada penjelasan utuh kepada Kemendikbut. "Kalau hasilnya tidak bagus , ya setop semuanya. Nanti pendekatan yang baru," tukasnya.
Dia juga berpesan agar pihak sekolah dan semua pihak terkait lebih memperketat pengawasan di internalnya masing-masing terhadap semua kebijakan yang diambil.
"Sekolah harus waspada terhadap buku, kedua dinas, dan ketiga, pengawasnya. Tiga itu yang harus monitor di daerah,"ucapnya.
Sebelumnya, para orangtua siswa baru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Sabang, Aceh, terperanjat saat mendapatkan formulir isian data kesehatan anaknya. Pasalnya, formulir tersebut mencantumkan isian ukuran kelamin dan payudara siswa.
Salah seorang orangtua siswa Nurlina mengatakan, dirinya semula tidak mencermati formulir tersebut. Kemudian anaknya yang baru masuk ke SMP Negeri 1 Sabang, menjelaskan soal formulir yang diberi guru saat mata pelajaran Matematika.
“Dia tunjukkan sama saya formulirnya, dan bilang tidak mengerti cara mengisinya. Waktu saya lihat, saya cukup terkejut. Karena ada gambar-gambar alat kelamin dan payudara,” katanya, kepada wartawan, Rabu, 4 September 2013.
Hal itu dilakukan, setelah ada laporan dalam formulir pendaftaran sekolah tercantum calon siswa diminta mengisi mengenai ukuran alat kelamin.
"Senin barangkali, bukan sekolahnya, tapi penyelenggaranya," kata Nuh di Halim Persdanakusuma, Jakarta, Minggu (8/9/2013).
Pada kesempatan itu, Nuh juga meminta formulir tersebut tidak diedarkan dahulu sebelum ada penjelasan utuh kepada Kemendikbut. "Kalau hasilnya tidak bagus , ya setop semuanya. Nanti pendekatan yang baru," tukasnya.
Dia juga berpesan agar pihak sekolah dan semua pihak terkait lebih memperketat pengawasan di internalnya masing-masing terhadap semua kebijakan yang diambil.
"Sekolah harus waspada terhadap buku, kedua dinas, dan ketiga, pengawasnya. Tiga itu yang harus monitor di daerah,"ucapnya.
Sebelumnya, para orangtua siswa baru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Sabang, Aceh, terperanjat saat mendapatkan formulir isian data kesehatan anaknya. Pasalnya, formulir tersebut mencantumkan isian ukuran kelamin dan payudara siswa.
Salah seorang orangtua siswa Nurlina mengatakan, dirinya semula tidak mencermati formulir tersebut. Kemudian anaknya yang baru masuk ke SMP Negeri 1 Sabang, menjelaskan soal formulir yang diberi guru saat mata pelajaran Matematika.
“Dia tunjukkan sama saya formulirnya, dan bilang tidak mengerti cara mengisinya. Waktu saya lihat, saya cukup terkejut. Karena ada gambar-gambar alat kelamin dan payudara,” katanya, kepada wartawan, Rabu, 4 September 2013.
(kur)