Kuesioner alat vital beredar, ini kata KPAI

Jum'at, 06 September 2013 - 17:16 WIB
Kuesioner alat vital...
Kuesioner alat vital beredar, ini kata KPAI
A A A
Sindonews.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sabang, Provinsi Aceh, menarik formulir kuesioner yang menanyakan ukuran alat vital siswa.

Menurut Komisioner KPAI bidang Napza dan Pornografi, Maria Advianti, pertanyaan tentang ukuran alat reproduksi siswa SMP tidak relevan dengan permasalahan kesehatan reproduksi (Kespro) yang dihadapi oleh anak dan remaja.

"Seharusnya pendidikan pada anak dan remaja seharusnya lebih diarahkan pada pencegahan dari perilaku seksual yang keliru dan dari kekerasan seksual," kata Maria dalam keterangan resminya kepada Sindonews, Jumat (6/9/2013).

Selain itu, semestinya anak diminta untuk bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksinya seperti menjaga kebersihan, tidak melakukan seks pranikah dan lain-lain.

Maria mengingatkan kuesioner yang menampilkan gambar, foto, atau sketsa bagian-bagian alat vital reproduksi tanpa penjelasan yang memadai bisa mengarah kepada pornografi.

Informasi berupa gambar, foto atau sketsa yang terpapar kepada anak bisa ditangkap secara berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa.

"Informasi yang salah mengenai seksualitas bisa menyebabkan anak menjadi korban kekerasan seksual seperti pencabulan, pemerkosaan, kehamilan pra nikah, bahkan anak dapat terinfeksi HIV/Aids, penyakit kelamin, atau mengakhiri hidup janin yang dikandungnya dengan aborsi," katanya.

Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, para orang tua siswa baru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Sabang, Aceh, terperanjat saat mendapatkan formulir isian data kesehatan anaknya. Pasalnya, formulir tersebut mencantumkan isian ukuran kelamin dan payudara siswa.

Salah satu orang tua siswa, Nurlina mengatakan, dirinya semula tidak mencermati formulir tersebut. Kemudian anaknya yang baru masuk ke SMP Negeri 1 Sabang, menjelaskan soal formulir yang diberi guru saat mata pelajaran Matematika.

“Dia tunjukkan sama saya formulirnya, dan bilang tidak mengerti cara mengisinya. Waktu saya lihat, saya cukup terkejut. Karena ada gambar-gambar alat kelamin dan payudara,” katanya, kepada wartawan, Rabu (4/9/2013).

Menurutnya, formulir tersebut diberikan anaknya, pada Selasa 3 September 2013 dan harus diserahkan pada hari Rabu. Tapi karena belum diisi, formulir itu tidak dikembalikan ke sekolah.

Iapun kemudian mempostingkan soal kuesioner tersebut ke akun Facebooknya hingga akhirnya menjadi populer dan diberitakan banyak media.

Baca juga: Heboh kuesioner alat vital, SMPN 1 Sabang berang
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0820 seconds (0.1#10.140)