Kemacetan di Bandung sudah kompleks

Jum'at, 06 September 2013 - 16:29 WIB
Kemacetan di Bandung sudah kompleks
Kemacetan di Bandung sudah kompleks
A A A
Sindonews.com - Bandung tak ubahnya Jakarta, dalam hal kemacetan. Mobilitas masyarakat yang cukup tinggi, menjadi sebab utama terjadi kemacetan di Kota Bandung.

"Kalau infrastruktur yang tidak memadai dan jumlah transportasi yang tidak terkendali itu sudah jelas. Di luar itu, ada masalah pendidikan, keamanan, teknologi, bahkan budaya juga ikut mempengaruhi," ujar Sekjen Bandung Creative City Forum (BCCF) Tita Larasati, kepada wartawan, Jumat (6/9/2013).

Ditambahkan dia, rumusan itu diambil dari hasil pertemuan desain thinking di Berlin, akhir tahun lalu. Dalam pertemuan itu, komunitas ini diundang dan diminta mempresentasikan kegiatan yang telah dilakukan. Hal ini menarik tokoh desain thinking internasional Uli Weinberg.

"Setelah kita bahas dengan Uli tentang Bandung, ternyata kemacetan di Kota Bandung bukan hanya masalah infrastruktur, tapi banyak lagi yang mempengaruhinya," lanjut Tita yang juga sebagai Ketua Pelaksana DesignAction.bdg.

Termasuk untuk pemecahan masalahnya, kata Tita, Bandung memerlukan sumbangan dari berbagai ilmu. "Maka dalam hal ini, pihaknya akan mengundang para expert internasional untuk datang dan menyumbangkan pemikirannya di designAction.bdg nanti," tambahnya.

DesignAction.bdg merupakan konferensi internasional yang membahas permasalahan mobilitas masyarakat di Kota Bandung. Berikut tokoh yang hadir dalam kesempatan tersebut:

Ridwan Kamil selaku Wali Kota Bandung dan ahli tata kota, Uli Weinberg Director of HPI d.school Potsdam Jerman, Kees Dorst
Professor at University of Technology Sydney Australia, Ashwini Deshpande Founder Director and Principal Architect at Elephant Strategy and Design India.

Serta, Deborah McKoy Executive Director and Founder of the UC Berkeley Center for Cities and Schools USA, dan Nicolas Buchoud sebagai Founding principal of Renaissance Urbaine, Paris, Prancis.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5985 seconds (0.1#10.140)