Ban mobil kempes, dana BOS Rp73 juta raib
A
A
A
Sindonews.com - Aksi pencurian dari mobil untuk kali kedua terjadi di kota berbilang kaum Sibolga. Setelah sebelumnya toke ikan asin, kini nasib sial menimpa seorang Kepala Sekolah (Kasek) SMP 1 Pinangsori, Tapanuli Tengah (Tapteng).
Mobil Toyota Yaris BB 1753 MA milik Kasek SMP I Pinangsori yang diketahui bernama Nurhayati Br Tambunan dibobol pencuri saat parkir di Jalan Ahmad Yani Kota Sibolga. Uang tunai sebesar Rp73,5 juta raib dibawa kabur.
Menurut keterangan Nurhayati, uang sebesar Rp73.500.000 itu adalah dana BOS yang rencananya akan digunakan untuk membeli perabotan sekolah. Uang itu diambil dari Bank Sumut Sibolga dan diduga dirinya sudah dibuntuti oleh dua orang pria sepulang dari Bank Sumut Cabang Sibolga.
“Uang Negara itu Pak, uang BOS. Bagaimana aku mempertanggungjawabkannya. Tolonglah dulu kami Pak. Surat - surat berharga dan dompet anak saya juga ikut dibawa dalam tas itu,” kata Kasek SMP 1 Pinangsori tersebut, Nurhayati br Tambunan dengan nada memelas kepada Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Agus Pristiono di lokasi kejadian, Kamis (6/9/2013).
Nurhayati mengatakan, Ia bersama kedua anaknya Sandi Riski Sihombing yang membawa kendaraan dan Rika Anisa Sihombing berencana pulang ke rumahnya melewati Jalan Ahmad Yani. Namun begitu sampai di depan toko perabot Rion di jalan Ahmad Yani, ban mobil mereka kempes. Anaknya Sandi lalu turun dan mencoba mengganti dengan ban serep yang ada.
“Sementara sambil menunggu ban mobil diperbaiki, saya juga turut turun dan menyempatkan diri masuk toko Rion melihat - lihat perabotan rumah tangga. Sedangkan Rika, anak perempuan saya duduk di trotoar tepat di samping mobil mereka tersebut,” ujarnya.
Pegawai toko perabot Rion yang enggan menyebutkan namanya mengaku dari jarak sekira 2,5 meter melihat satu orang pria berperawakan kurus tinggi, mengenakan kaos warna coklat datang menuju pintu depan mobil sebelah kiri. Dalam sekejap, pria itu membuka pintu mobil dan membawa sebuah tas lalu kabur menuju sepeda motor Supra warna merah yang ditunggu seorang pria lainnya berjarak sekira dua meter dari mobil.
“Pria yang menunggu di sepeda motor mengenakan kemaja kotak - kotak warna putih biru. Mereka dengan cepat kabur membelok dari Jalan Imam Bonjol,” ungkapnya.
Demikian Sandi, anak Nurhayati juga mengaku sempat melihat pencuri itu kabur. Namun karena sedang mengangkat ban serep dari bagasi belakang mobil, membuat dirinya tak bisa berbuat apa – apa. Pria itu sudah telanjur naik ke sepeda motor rekannya dan sekejap menghilang.
“Walau saya tidak bisa berbuat saat itu, tapi saya sempat juga berteriak dan mengejar mereka. Namun, saya tak berhasil karena mereka kabur dengan cepat,” ujarnya.
Sementara itu, Rika mengaku tak melihat aksi pencuri itu. Ia baru tahu setelah abangnya Sandi berteriak. “Tak kulihat tadi,” tutur Rika sambil menangis dan terlihat seperti ketakutan.
Pantauan SINDO, paska kejadian pihak kepolisian turun ke TKP dan langsung sibuk mencari informasi, olah TKP kejadian dan memberikan garis batas polisi (Police Line).
Mobil Toyota Yaris BB 1753 MA milik Kasek SMP I Pinangsori yang diketahui bernama Nurhayati Br Tambunan dibobol pencuri saat parkir di Jalan Ahmad Yani Kota Sibolga. Uang tunai sebesar Rp73,5 juta raib dibawa kabur.
Menurut keterangan Nurhayati, uang sebesar Rp73.500.000 itu adalah dana BOS yang rencananya akan digunakan untuk membeli perabotan sekolah. Uang itu diambil dari Bank Sumut Sibolga dan diduga dirinya sudah dibuntuti oleh dua orang pria sepulang dari Bank Sumut Cabang Sibolga.
“Uang Negara itu Pak, uang BOS. Bagaimana aku mempertanggungjawabkannya. Tolonglah dulu kami Pak. Surat - surat berharga dan dompet anak saya juga ikut dibawa dalam tas itu,” kata Kasek SMP 1 Pinangsori tersebut, Nurhayati br Tambunan dengan nada memelas kepada Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Agus Pristiono di lokasi kejadian, Kamis (6/9/2013).
Nurhayati mengatakan, Ia bersama kedua anaknya Sandi Riski Sihombing yang membawa kendaraan dan Rika Anisa Sihombing berencana pulang ke rumahnya melewati Jalan Ahmad Yani. Namun begitu sampai di depan toko perabot Rion di jalan Ahmad Yani, ban mobil mereka kempes. Anaknya Sandi lalu turun dan mencoba mengganti dengan ban serep yang ada.
“Sementara sambil menunggu ban mobil diperbaiki, saya juga turut turun dan menyempatkan diri masuk toko Rion melihat - lihat perabotan rumah tangga. Sedangkan Rika, anak perempuan saya duduk di trotoar tepat di samping mobil mereka tersebut,” ujarnya.
Pegawai toko perabot Rion yang enggan menyebutkan namanya mengaku dari jarak sekira 2,5 meter melihat satu orang pria berperawakan kurus tinggi, mengenakan kaos warna coklat datang menuju pintu depan mobil sebelah kiri. Dalam sekejap, pria itu membuka pintu mobil dan membawa sebuah tas lalu kabur menuju sepeda motor Supra warna merah yang ditunggu seorang pria lainnya berjarak sekira dua meter dari mobil.
“Pria yang menunggu di sepeda motor mengenakan kemaja kotak - kotak warna putih biru. Mereka dengan cepat kabur membelok dari Jalan Imam Bonjol,” ungkapnya.
Demikian Sandi, anak Nurhayati juga mengaku sempat melihat pencuri itu kabur. Namun karena sedang mengangkat ban serep dari bagasi belakang mobil, membuat dirinya tak bisa berbuat apa – apa. Pria itu sudah telanjur naik ke sepeda motor rekannya dan sekejap menghilang.
“Walau saya tidak bisa berbuat saat itu, tapi saya sempat juga berteriak dan mengejar mereka. Namun, saya tak berhasil karena mereka kabur dengan cepat,” ujarnya.
Sementara itu, Rika mengaku tak melihat aksi pencuri itu. Ia baru tahu setelah abangnya Sandi berteriak. “Tak kulihat tadi,” tutur Rika sambil menangis dan terlihat seperti ketakutan.
Pantauan SINDO, paska kejadian pihak kepolisian turun ke TKP dan langsung sibuk mencari informasi, olah TKP kejadian dan memberikan garis batas polisi (Police Line).
(rsa)