35% Calhaj Sleman derita gangguan saluran kencing
A
A
A
Sindonews.com - Calon jamaah haji (Calhaj) asal kabupaten Sleman diketahui banyak yang mengalami gangguan saluran kencing. Dari data Pemerintah Kabupten (Pemkab) setempat, untuk penyakit gangguan saluran kencing menempati urutan pertama.
Kemudian urutan kedua penyakit jantung dan pembuluh darah serta urutan ketiga hipertensi.
“Hasil pemeriksaan kesehatan tahap kedua, dari 915 calhaj, 35 persen di antaranya menderita penyakit gangguan saluran kencing, gangguan jatung dan pembuluh darah 27 persen dan hipertensi 11 persen, sisanya menderita penyakit saluran pernafasan, ginjal dan diabetes,” ungkap Bupati Sleman Sri Purnomo saat menerima pamitan haji Kabupaten Sleman 2013 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (4/9) .
Atas kondisi tersebut, selain meminta calhaj menjaga dan meningkatkan kesehatannya, mereka juga harus mematuhi petunjuk petugas haji, disiplin dan mengikuti aturan yang ada, baik sebelum maupun setelah berada di tanah suci.
Sehingga kondisi tetap fit dan saat menjalankan ibadah bisa dengan baik dan khusuk.
“Kami juga mengharapkan calon jamaah haji yang sudah lanjut usia, tidak terlalu ngoyo dan memaksakan kehendak dan lebih mengutamakan yang wajib,” harapnya.
Kepala Dinas(Dinkes) Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, meski gangguan saluran kencing bukanlah penyakit yang serius dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk penyembuhan. Namun penderita gangguan saluran kencing tetap diimbau untuk memperhatikan asupan minuman.
“Selain agar tidak mengalami dehidrasi, sering mengkonsumsi air minum ini juga krena tingkat kelembaban di sana lebih kering dari pada di Indonesia," paparnya.
Sedang dari hasil pemeriksaan, calon haji yang status kesehatannya dinyatakan sehat ada 53 persen. Untuk observasi atau yang masih dalam kondisi meminum obat 45 persen dan yang masih dalam pendampingan 2 persen.
Kabag Kesra pemkab Sleman Kuntadi menjelaskan dari 915 calhaj Sleman 2013 tersebut, terdiri dari 437 pria dan 478 wanita. Dari jumlah itu, terbanyak dari kecamatan Ngaglik ada 116 orang dan paling sedikit dari kecamatan Cangkringan yakni 14 orang.
Mereka terbagi dalam empat kloter. Yaitu Kloter 21 SOC 191 orang, kloter 22 SOC 51 orang, kloter 23 SOC 367 orang dan kloter 24 SOC 306 orang.
“Sebelum pemberangkatan haji berlangsung mereka telah diberi beberapa pembekalan antara lain pembimbingan pembinaan pra manasik haji 18 kali, bimbingan manasik Haji 7 kali, bimbingan manasik haji massal selama dua hari dan praktik manasik haji massal satu kali,” jelasnya.
Kemudian urutan kedua penyakit jantung dan pembuluh darah serta urutan ketiga hipertensi.
“Hasil pemeriksaan kesehatan tahap kedua, dari 915 calhaj, 35 persen di antaranya menderita penyakit gangguan saluran kencing, gangguan jatung dan pembuluh darah 27 persen dan hipertensi 11 persen, sisanya menderita penyakit saluran pernafasan, ginjal dan diabetes,” ungkap Bupati Sleman Sri Purnomo saat menerima pamitan haji Kabupaten Sleman 2013 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (4/9) .
Atas kondisi tersebut, selain meminta calhaj menjaga dan meningkatkan kesehatannya, mereka juga harus mematuhi petunjuk petugas haji, disiplin dan mengikuti aturan yang ada, baik sebelum maupun setelah berada di tanah suci.
Sehingga kondisi tetap fit dan saat menjalankan ibadah bisa dengan baik dan khusuk.
“Kami juga mengharapkan calon jamaah haji yang sudah lanjut usia, tidak terlalu ngoyo dan memaksakan kehendak dan lebih mengutamakan yang wajib,” harapnya.
Kepala Dinas(Dinkes) Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, meski gangguan saluran kencing bukanlah penyakit yang serius dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk penyembuhan. Namun penderita gangguan saluran kencing tetap diimbau untuk memperhatikan asupan minuman.
“Selain agar tidak mengalami dehidrasi, sering mengkonsumsi air minum ini juga krena tingkat kelembaban di sana lebih kering dari pada di Indonesia," paparnya.
Sedang dari hasil pemeriksaan, calon haji yang status kesehatannya dinyatakan sehat ada 53 persen. Untuk observasi atau yang masih dalam kondisi meminum obat 45 persen dan yang masih dalam pendampingan 2 persen.
Kabag Kesra pemkab Sleman Kuntadi menjelaskan dari 915 calhaj Sleman 2013 tersebut, terdiri dari 437 pria dan 478 wanita. Dari jumlah itu, terbanyak dari kecamatan Ngaglik ada 116 orang dan paling sedikit dari kecamatan Cangkringan yakni 14 orang.
Mereka terbagi dalam empat kloter. Yaitu Kloter 21 SOC 191 orang, kloter 22 SOC 51 orang, kloter 23 SOC 367 orang dan kloter 24 SOC 306 orang.
“Sebelum pemberangkatan haji berlangsung mereka telah diberi beberapa pembekalan antara lain pembimbingan pembinaan pra manasik haji 18 kali, bimbingan manasik Haji 7 kali, bimbingan manasik haji massal selama dua hari dan praktik manasik haji massal satu kali,” jelasnya.
(lns)