Ricuh Pilkada SBD, 61 rumah dibakar, tiga tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 61 rumah dan tiga orang dinyatakan tewas sebagai buntut kericuhan dan pertikaian antar warga yang dipicu aksi saling taruhan siapa pemenang Bupati dan wakil bupati Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Demikian dijelaskan Kapolres Sumba Barat, AKBP Lilik Aprianto, ketika dikonfirmasi wartawan di Polsektif Loura, Kabupaten SBD, Minggu (1/9/2013) malam tadi.
“Sejak awal pertikaian itu, hingga kini telah tiga orang meninggal, seorang luka berat dan masih kritis. Sekira 61 rumah ludes terbakar. Sebagian besar rumah memang beratapkan ilalang yang mudah terbakar api,” urai Lilik.
Lebih jauh Lilik meminta warga tetap mempercayakan pengendalian situasi yang perlahan mulai kondusif kepada aparat gabungan yang terdiri dari unsure Polri dan TNI.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, Senin (2/9/2013) pagi ini, nampak geliat ekonomi di Kota Tambolaka mulai nampak. Warga sudah lebih bebas beraktivitas, walau di beberpa titik masih nampak aparat Brimob, Polisi dan TNI bersiaga.
Adapun pertikaian antara dua kelompok berbeda pilihan politik itu, sebagiamana dijelaskan Kapolres setempat, dipicu oleh saling taruhan. Kericuhan itu sendiri sudah dimulai sejak Jumat (30/08) lalu, dimana diawali dengan delapan rumah dibakar dan dua korban tewas.
Dua kubu yang terlibat taruhan dan berujung pertikaian itu adalah, pendukung paket Calon Bupati (Cabup) Markus Dairo Talu dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Dara Tanggu Kaha (paket MDT – DT) dan pendukung Cabup Kornelis Kodi Mete dan Cawabupnya Daud Lende Umbu Moto (paket Konco Ole Ate).
Demikian dijelaskan Kapolres Sumba Barat, AKBP Lilik Aprianto, ketika dikonfirmasi wartawan di Polsektif Loura, Kabupaten SBD, Minggu (1/9/2013) malam tadi.
“Sejak awal pertikaian itu, hingga kini telah tiga orang meninggal, seorang luka berat dan masih kritis. Sekira 61 rumah ludes terbakar. Sebagian besar rumah memang beratapkan ilalang yang mudah terbakar api,” urai Lilik.
Lebih jauh Lilik meminta warga tetap mempercayakan pengendalian situasi yang perlahan mulai kondusif kepada aparat gabungan yang terdiri dari unsure Polri dan TNI.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, Senin (2/9/2013) pagi ini, nampak geliat ekonomi di Kota Tambolaka mulai nampak. Warga sudah lebih bebas beraktivitas, walau di beberpa titik masih nampak aparat Brimob, Polisi dan TNI bersiaga.
Adapun pertikaian antara dua kelompok berbeda pilihan politik itu, sebagiamana dijelaskan Kapolres setempat, dipicu oleh saling taruhan. Kericuhan itu sendiri sudah dimulai sejak Jumat (30/08) lalu, dimana diawali dengan delapan rumah dibakar dan dua korban tewas.
Dua kubu yang terlibat taruhan dan berujung pertikaian itu adalah, pendukung paket Calon Bupati (Cabup) Markus Dairo Talu dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Dara Tanggu Kaha (paket MDT – DT) dan pendukung Cabup Kornelis Kodi Mete dan Cawabupnya Daud Lende Umbu Moto (paket Konco Ole Ate).
(rsa)