3.000 keluarga miskin di Solo menanti sambungan air bersih
A
A
A
Sindonews.com - Jatah gratis 3.000 sambungan air bersih oleh PDAM ke rumah tangga miskin, hingga kini belum terlaksana. Alasannya, PDAM butuh waktu untuk mensurvei kondisi perekonomian warga sebelum mengucurkan bantuan dari AusAid.
“Total bantuan dari AusAid Rp12,5 miliar. Sasarannya adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yang diwujudkan sambungan gratis air PDAM. Sampai saat ini 1.000 sambungan sudah terlaksana, namun masih ada jatah 3.000 sambungan lagi yang sampai saat ini belum,” kata Dirut PDAM Solo, Jawa Tengah, Singgih Tri Wibowo, Jumat (30/8/2013).
Dijelaskan, data rumah tangga miskin sasaran bantuan AusAid masih perlu diverifikasi Kementrian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Mekanisme kroscek lapangan mutlak dilakukan, guna memenuhi aspek pertanggungjawaban bantuan nonpemerintah.
Sasaran sambungan gratis adalah keluarga miskin yang tersebar di wilayah Solo sisi utara, timur dan selatan. Lebih lanjut Singgih menjelaskan, dana hibah dari AusAid diwujudkan berupa infrastruktur pipa dan meteran. Sedangkan tagihan bulanan tak tersentuh subsidi.
“Air yang dikonsumsi sudah masuk tarif reguler. Tidak ada subsidi untuk MBR, yang diambilkan dari dana AusAid. Harga dasar air adalah Rp2.250 per liter diberlakukan sama untuk setiap pelanggan,” tegas dia.
Saat ini, jumlah pelanggan PDAM di Kota Solo sekira 57.000 sambungan atau setara 80 persen penduduk. Dengan debit dari sumber mencapai 920 liter per detik, Singgih memastikan suplai air bersih tercukupi. Meski, masih terjadi kebocoran di pipa distribusi mencapai 39 persen.
“Total bantuan dari AusAid Rp12,5 miliar. Sasarannya adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yang diwujudkan sambungan gratis air PDAM. Sampai saat ini 1.000 sambungan sudah terlaksana, namun masih ada jatah 3.000 sambungan lagi yang sampai saat ini belum,” kata Dirut PDAM Solo, Jawa Tengah, Singgih Tri Wibowo, Jumat (30/8/2013).
Dijelaskan, data rumah tangga miskin sasaran bantuan AusAid masih perlu diverifikasi Kementrian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Mekanisme kroscek lapangan mutlak dilakukan, guna memenuhi aspek pertanggungjawaban bantuan nonpemerintah.
Sasaran sambungan gratis adalah keluarga miskin yang tersebar di wilayah Solo sisi utara, timur dan selatan. Lebih lanjut Singgih menjelaskan, dana hibah dari AusAid diwujudkan berupa infrastruktur pipa dan meteran. Sedangkan tagihan bulanan tak tersentuh subsidi.
“Air yang dikonsumsi sudah masuk tarif reguler. Tidak ada subsidi untuk MBR, yang diambilkan dari dana AusAid. Harga dasar air adalah Rp2.250 per liter diberlakukan sama untuk setiap pelanggan,” tegas dia.
Saat ini, jumlah pelanggan PDAM di Kota Solo sekira 57.000 sambungan atau setara 80 persen penduduk. Dengan debit dari sumber mencapai 920 liter per detik, Singgih memastikan suplai air bersih tercukupi. Meski, masih terjadi kebocoran di pipa distribusi mencapai 39 persen.
(rsa)