Warga Makassar rentan terkena penyakit jantung
A
A
A
Sindonews.com - Masyarakat Makassar dinilai rentan mendapat serangan penyakit jantung. Hal itu diakibatkan oleh semakin tingginya tingkat polusi di kota itu.
“Pencemaran bisa menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan. Salah satunya jantung. Karena itu, Makassar sebagai kota yang tumbuh baik industrinya, maupun kendaraannya, menyebabkan tingkat polusi yang tinggi,” ujar Prof. Sakakibara Masaki, dari Ehime University Japan, Rabu (28/8/2013).
Dia menambahkan, menuurt data Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel, sebanyak 30 persen kendaraan di Kota Makassar tidak laik jalan, karena memiliki tingkat emisi gas di atas ambang rata-rata.
Dimana untuk kendaraan yang tahun pembuatannya 2007, ambang batas emisi yang ditetapkan yakni 200 HC dan 1,5 persen CO. Sedang untuk kendaraan dengan tahun pembuatan sebelum 2007 ambang batas ditetapkan 1.200 HC dan 4,5 persen.
“Hasil ini diperoleh setelah uji petik atas 1.500 kendaraan di Kota Makassar pada 2012 silam. 30 persen ini adalah kendaraan dengan usia pemakaian di atas lima tahun. Salah satu penyebab tingginya gas buang adalah spare part kendaraan tersebut kurang perawatan,” ungkapnya, saat seminar bertajuk "Heavy Metal Pollutions and Healt Problems In Indonesia" di Fakultas Kedokteran UMI.
Sementara itu. Dr dr. Nasruddin, Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran UMI mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk upaya pembelajaran untuk lebih mengoptimalkan teknologi industri beserta kesehatan, dan langkah bersama mencari solusinya.
"Tak hanya mengenai kedokteran saja, ini juga menyangkut masalah industri terhadap pengaruh limbah terhadap polusi di masyarakat. Maka dari itu, kita mengundang Fakultas Teknologi Industri dan Kesehatan Masyarakat untuk duduk bersama menyelesaikan masalah polusi ini," katanya.
Menurutnya, Jepang salah satu negara yang berhasil memanfaatkan teknologi untuk menghentikan laju polusi industri beserta limbah. Maka dari itu, dia berharap agar UMI dan Ehima bisa saling bekerja sama, baik dalam bidang pengiriman SDM maupun seminar.
"Kita berharap kerja sama yang baik, antara Fakultas Teknologi Industri, Kesehatan, dan kedokteran, dengan Ehime University nantinya. Baik dari segi peningkatan SDM, share teaching, dan world clas university," tukasnya.
“Pencemaran bisa menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan. Salah satunya jantung. Karena itu, Makassar sebagai kota yang tumbuh baik industrinya, maupun kendaraannya, menyebabkan tingkat polusi yang tinggi,” ujar Prof. Sakakibara Masaki, dari Ehime University Japan, Rabu (28/8/2013).
Dia menambahkan, menuurt data Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel, sebanyak 30 persen kendaraan di Kota Makassar tidak laik jalan, karena memiliki tingkat emisi gas di atas ambang rata-rata.
Dimana untuk kendaraan yang tahun pembuatannya 2007, ambang batas emisi yang ditetapkan yakni 200 HC dan 1,5 persen CO. Sedang untuk kendaraan dengan tahun pembuatan sebelum 2007 ambang batas ditetapkan 1.200 HC dan 4,5 persen.
“Hasil ini diperoleh setelah uji petik atas 1.500 kendaraan di Kota Makassar pada 2012 silam. 30 persen ini adalah kendaraan dengan usia pemakaian di atas lima tahun. Salah satu penyebab tingginya gas buang adalah spare part kendaraan tersebut kurang perawatan,” ungkapnya, saat seminar bertajuk "Heavy Metal Pollutions and Healt Problems In Indonesia" di Fakultas Kedokteran UMI.
Sementara itu. Dr dr. Nasruddin, Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran UMI mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk upaya pembelajaran untuk lebih mengoptimalkan teknologi industri beserta kesehatan, dan langkah bersama mencari solusinya.
"Tak hanya mengenai kedokteran saja, ini juga menyangkut masalah industri terhadap pengaruh limbah terhadap polusi di masyarakat. Maka dari itu, kita mengundang Fakultas Teknologi Industri dan Kesehatan Masyarakat untuk duduk bersama menyelesaikan masalah polusi ini," katanya.
Menurutnya, Jepang salah satu negara yang berhasil memanfaatkan teknologi untuk menghentikan laju polusi industri beserta limbah. Maka dari itu, dia berharap agar UMI dan Ehima bisa saling bekerja sama, baik dalam bidang pengiriman SDM maupun seminar.
"Kita berharap kerja sama yang baik, antara Fakultas Teknologi Industri, Kesehatan, dan kedokteran, dengan Ehime University nantinya. Baik dari segi peningkatan SDM, share teaching, dan world clas university," tukasnya.
(san)