Gagal cegat SBY, 5 mahasiswa ditahan di warung bakso
A
A
A
Sindonews.com - Lima mahasiswa yang tergabung dalam BEM seluruh Indonesia Teritorial Jawa Barat gagal mencegat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di perempatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Awalnya, mereka berencana mencegat SBY yang akan pulang dari IPDN melalui pintu Tol Cileunyi. Tapi aksi mereka diantisipasi pihak kepolisian yang siaga ketat di sekitar lokasi.
Mereka lalu 'diculik' jajaran intelijen ke sebuah warung bakso di Jalan Cinunuk, tak jauh dari perempatan Cileunyi. Mereka ditahan sekira dua jam dari pukul 09.00-11.00 WIB. Di sana mereka tak bisa berkutik karena terus diawali polisi berpakaian preman. Aksi cegat SBY pun gagal total.
Saat berada di warung bakso, Yoga Yulianto, koordinator aksi, merangsek keluar. Ia berteriak soal kegagalan SBY memimpin negeri ini. Ia lalu mengeluarkan spanduk dari dalam tasnya. Sebelum tuntas dibuka, ia keburu diamankan polisi dan spanduk pun disita. Ia pun kembali diminta masuk ke warung baso.
Sekira pukul 11.00 WIB setelah SBY melintas ke Tol Cileunyi, mereka baru diperbolehkan pulang. Mereka membubarkan diri dengan tertib.
Yoga sendiri mengakui awalnya ia dan teman-temannya ingin mencegat SBY dan membentangkan spanduk. "Kita ingin berdialog dengan SBY. Dari 9 tahun kepemimpinannya belum ada perubahan signifikan," ujarnya.
Ada empat hal yang disorotinya yakni masalah pendidikan, ekonomi, korupsi, dan migas. Empat hal itu jadi persoalan mendasar yang ada di Indonesia saat ini.
Mereka meminta SBY mundur dari jabatannya karena dinilai gagal memimpin Indonesia. "Kami minta SBY mundur pada 20 Oktober bertepatan dengan 9 tahun kepemimpinannya," tegasnya.
Ia pun menyayangkan pihak kepolisian yang mengamankan mereka. "Keberadaan kami tidak mengancam. Aksi kami aksi damai," tutur Yoga.
Awalnya, mereka berencana mencegat SBY yang akan pulang dari IPDN melalui pintu Tol Cileunyi. Tapi aksi mereka diantisipasi pihak kepolisian yang siaga ketat di sekitar lokasi.
Mereka lalu 'diculik' jajaran intelijen ke sebuah warung bakso di Jalan Cinunuk, tak jauh dari perempatan Cileunyi. Mereka ditahan sekira dua jam dari pukul 09.00-11.00 WIB. Di sana mereka tak bisa berkutik karena terus diawali polisi berpakaian preman. Aksi cegat SBY pun gagal total.
Saat berada di warung bakso, Yoga Yulianto, koordinator aksi, merangsek keluar. Ia berteriak soal kegagalan SBY memimpin negeri ini. Ia lalu mengeluarkan spanduk dari dalam tasnya. Sebelum tuntas dibuka, ia keburu diamankan polisi dan spanduk pun disita. Ia pun kembali diminta masuk ke warung baso.
Sekira pukul 11.00 WIB setelah SBY melintas ke Tol Cileunyi, mereka baru diperbolehkan pulang. Mereka membubarkan diri dengan tertib.
Yoga sendiri mengakui awalnya ia dan teman-temannya ingin mencegat SBY dan membentangkan spanduk. "Kita ingin berdialog dengan SBY. Dari 9 tahun kepemimpinannya belum ada perubahan signifikan," ujarnya.
Ada empat hal yang disorotinya yakni masalah pendidikan, ekonomi, korupsi, dan migas. Empat hal itu jadi persoalan mendasar yang ada di Indonesia saat ini.
Mereka meminta SBY mundur dari jabatannya karena dinilai gagal memimpin Indonesia. "Kami minta SBY mundur pada 20 Oktober bertepatan dengan 9 tahun kepemimpinannya," tegasnya.
Ia pun menyayangkan pihak kepolisian yang mengamankan mereka. "Keberadaan kami tidak mengancam. Aksi kami aksi damai," tutur Yoga.
(lns)