Diduga aniaya warga, 12 oknum Sabhara Jateng dipolisikan
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 12 oknum polisi dari Direktorat Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polda Jawa Tengah diduga melakukan penganiayaan terhadap dua warga. 12 oknum polisi itu dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Jumat (23/8/2013) siang.
Dua warga menjadi korban penganiayaan itu masing – masing; Nur Rohman (17) dan Imam Syafii (19). Keduanya warga Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara.
Rohman menderita luka di pelipis kiri, bawah mata dan rahang sedangkan Imam menderita luka di dada, lutut kiri remuk dan luka di wajah. Imam bahkan sempat dirawat di RS Panti Wilasa Dr Cipto selama dua hari tiga malam karena luka yang dideritanya.
Seorang saksi yang ikut melapor, Awang Rismawan (22), warga Kecamatan Semarang Utara, mengatakan insiden dugaan arogansi aparat itu terjadi di Kampung Gang Panggang, Tambak Mulyo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara pada Senin (5/8) sekira pukul 00.30 WIB.
“Korban melintas di Jembatan Arteri Tambak Lorok, Minggu (4/8) sekira pukul 22.00 WIB. Mereka berboncengan motor, lalu berhenti mau pinjam korek api kepada tiga orang tak dikenal di situ. Imam itu keponakan saya,” katanya kepada sejumlah wartawan.
Tak disangka, tiga orang yang diduga mabuk itu malah naik pitam dan langsung main pukul. Namun keponakannya itu bisa menghindar. Tak disangka, tiga orang tak dikenal itu ternyata memanggil kawan – kawannya, hingga akhirnya terjadi insiden perkelahian itu.
“Saya dilapori warga kalau ada perkelahian itu, keponakan saya. Saya keluar dan melerai, akhirnya bisa dilerai warga,” lanjutnya.
Namun, insiden itu ternyata berbuntut panjang. Sekira pukul 24.00 WIB, datang 12 oknum Sabhara Polda Jawa Tengah itu. Satu di antaranya dikenal bernama Rian Septiawan, warga Tambak Rejo RT01/RW06, Kecamatan Semarang Utara yang diketahui merupakan anggota Sabhara Polda Jawa Tengah berpangkat Brigadir Dua (Bripda).
“Rian itu baru lulus pendidikan polisi, baru enam bulan. Dulu satpam, teman kerja saya. Awalnya kedatangannya ingin cari dua pemuda (Nur Rohman dan Imam) itu, katanya mau mendamaikan, tapi tiga orang tadi yang sempat berkelahi tidak ada. Akhirnya dikumpulkan di Kampung Gang Panggang, ternyata mereka malah memukuli. Imam tidak berhasil kabur, tertinggal. Dipukuli, diinjak sepatu PDL dan dipukul helm,” lanjutnya.
Akhirnya, setelah reda, Imam dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya sudah coba dilaporkan ke Polda Jawa Tengah teregister TBL/297/VII/2013/Reskrimum tertanggal 13 Juli 2013 dan Propam Polda Jawa Tengah dengan register STPL/49/VIII/2013/Yanduan tertanggal 5 Agustus 2013. Namun sejauh ini belum mendapat respon.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Djihartono mengaku belum menerima informasi itu.
“Semua laporan akan ditindaklanjuti. Nanti akan kami cek dulu,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Dua warga menjadi korban penganiayaan itu masing – masing; Nur Rohman (17) dan Imam Syafii (19). Keduanya warga Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara.
Rohman menderita luka di pelipis kiri, bawah mata dan rahang sedangkan Imam menderita luka di dada, lutut kiri remuk dan luka di wajah. Imam bahkan sempat dirawat di RS Panti Wilasa Dr Cipto selama dua hari tiga malam karena luka yang dideritanya.
Seorang saksi yang ikut melapor, Awang Rismawan (22), warga Kecamatan Semarang Utara, mengatakan insiden dugaan arogansi aparat itu terjadi di Kampung Gang Panggang, Tambak Mulyo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara pada Senin (5/8) sekira pukul 00.30 WIB.
“Korban melintas di Jembatan Arteri Tambak Lorok, Minggu (4/8) sekira pukul 22.00 WIB. Mereka berboncengan motor, lalu berhenti mau pinjam korek api kepada tiga orang tak dikenal di situ. Imam itu keponakan saya,” katanya kepada sejumlah wartawan.
Tak disangka, tiga orang yang diduga mabuk itu malah naik pitam dan langsung main pukul. Namun keponakannya itu bisa menghindar. Tak disangka, tiga orang tak dikenal itu ternyata memanggil kawan – kawannya, hingga akhirnya terjadi insiden perkelahian itu.
“Saya dilapori warga kalau ada perkelahian itu, keponakan saya. Saya keluar dan melerai, akhirnya bisa dilerai warga,” lanjutnya.
Namun, insiden itu ternyata berbuntut panjang. Sekira pukul 24.00 WIB, datang 12 oknum Sabhara Polda Jawa Tengah itu. Satu di antaranya dikenal bernama Rian Septiawan, warga Tambak Rejo RT01/RW06, Kecamatan Semarang Utara yang diketahui merupakan anggota Sabhara Polda Jawa Tengah berpangkat Brigadir Dua (Bripda).
“Rian itu baru lulus pendidikan polisi, baru enam bulan. Dulu satpam, teman kerja saya. Awalnya kedatangannya ingin cari dua pemuda (Nur Rohman dan Imam) itu, katanya mau mendamaikan, tapi tiga orang tadi yang sempat berkelahi tidak ada. Akhirnya dikumpulkan di Kampung Gang Panggang, ternyata mereka malah memukuli. Imam tidak berhasil kabur, tertinggal. Dipukuli, diinjak sepatu PDL dan dipukul helm,” lanjutnya.
Akhirnya, setelah reda, Imam dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya sudah coba dilaporkan ke Polda Jawa Tengah teregister TBL/297/VII/2013/Reskrimum tertanggal 13 Juli 2013 dan Propam Polda Jawa Tengah dengan register STPL/49/VIII/2013/Yanduan tertanggal 5 Agustus 2013. Namun sejauh ini belum mendapat respon.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Djihartono mengaku belum menerima informasi itu.
“Semua laporan akan ditindaklanjuti. Nanti akan kami cek dulu,” ujarnya saat dikonfirmasi.
(rsa)