Mahasiswa Indonesia di Mesir minta dievakuasi!!!
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Indonesia didesak untuk segera melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Mesir, terkait situasi politik yang semakin mamanas di negara tersebut.
Seorang mahasiswa semester akhir Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Awaluddin, mengatakan Indonesia saat ini masih memilih untuk bertahan. Padahal, kata dia, sudah seharusnya Pemerintah Indonesia melakukan evakuasi terhadap para warga negaranya.
Dewan Pembina Organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Kairo ini bahkan menuding jika pemerintah takut untuk melakukan evakuasi.
“Kami juga tidak menginginkan adanya korban (WNI). Sampai saat ini pemerintah masih tetap pada pendiriannya, yakni tidak melakukan evakuasi,” ujar Awaluddin, kepada SINDO, Selasa (20/8/2013).
Padahal, lanjut dia, negara Asia Tenggara yakni Thailand , Malaysia, Singapura dan Fillipina, sudah melakukan evakuasi bagi warganya mengingat kondisi negara tersebut yang dapat dikatakan sudah tak stabil lagi.
Mengenai 250 mahasiswa Sulsel yang saat ini tengah melakukan studi di Mesir, lanjutnya, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) saat ini sudah mengeluarkan ultimatum agar para mahasiswa tidak keluar rumah jika tidak sangat mendesak.
“Untuk saat ini kebanyakan mahasiswa dari Sulsel dan mahasiswa indonesia pada umumnyaa lebih di anjurkan untuk berdiam di rumah masing -masing dan tidak melakukan aktivitass di luar rumah,” ujar alumnus Pesantren Tujuh-tujuh Kabupaten Bone, tersebut.
Istri Awaluddin, Jumarni, menambahkan, mayoritas WNI yang ada di sana mendesak agar dilakukan evakuasi secepatnya, dengan melihat kondisi Mesir saat ini.
“Mungkin pemerintah akan mengevakuasi jika warganya sudah mulai terancam sekali. Situasi di sini kacau, hingga diberlakukan jam malam yaitu dari jam enam malam smapai jam tujuh pagi. Ada 10 dari warga asing pernah ditangkap.”
"Dua orang diantaranya warga Malaysia. Warga asing disini sudah ada juga yang jadi korban, diantaranya, dua orang Nigeria terbunuh di jalan, Warga Filipina yang ditemukan jasadnya di salam koper. Sebenarnya fakta-fakta ini sudah membuat resah WNI sendiri. Ditambah lagi tindakan pemerintah yang hanya mengimbau kami,” sambung Jumarni.
Lebih lanjut, Jumarni yang tengah mengandung delapan bulan lebih itu, juga mengaku was- was dengan situasi yang saat ini tidak menentu. Pasalnya, dirinya harus ekstra hati- hati, terutama saat harus melakukan pengecekan kandungannya di dokter.
Baca berita konflik Mesir lengkap di sini
Seorang mahasiswa semester akhir Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Awaluddin, mengatakan Indonesia saat ini masih memilih untuk bertahan. Padahal, kata dia, sudah seharusnya Pemerintah Indonesia melakukan evakuasi terhadap para warga negaranya.
Dewan Pembina Organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Kairo ini bahkan menuding jika pemerintah takut untuk melakukan evakuasi.
“Kami juga tidak menginginkan adanya korban (WNI). Sampai saat ini pemerintah masih tetap pada pendiriannya, yakni tidak melakukan evakuasi,” ujar Awaluddin, kepada SINDO, Selasa (20/8/2013).
Padahal, lanjut dia, negara Asia Tenggara yakni Thailand , Malaysia, Singapura dan Fillipina, sudah melakukan evakuasi bagi warganya mengingat kondisi negara tersebut yang dapat dikatakan sudah tak stabil lagi.
Mengenai 250 mahasiswa Sulsel yang saat ini tengah melakukan studi di Mesir, lanjutnya, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) saat ini sudah mengeluarkan ultimatum agar para mahasiswa tidak keluar rumah jika tidak sangat mendesak.
“Untuk saat ini kebanyakan mahasiswa dari Sulsel dan mahasiswa indonesia pada umumnyaa lebih di anjurkan untuk berdiam di rumah masing -masing dan tidak melakukan aktivitass di luar rumah,” ujar alumnus Pesantren Tujuh-tujuh Kabupaten Bone, tersebut.
Istri Awaluddin, Jumarni, menambahkan, mayoritas WNI yang ada di sana mendesak agar dilakukan evakuasi secepatnya, dengan melihat kondisi Mesir saat ini.
“Mungkin pemerintah akan mengevakuasi jika warganya sudah mulai terancam sekali. Situasi di sini kacau, hingga diberlakukan jam malam yaitu dari jam enam malam smapai jam tujuh pagi. Ada 10 dari warga asing pernah ditangkap.”
"Dua orang diantaranya warga Malaysia. Warga asing disini sudah ada juga yang jadi korban, diantaranya, dua orang Nigeria terbunuh di jalan, Warga Filipina yang ditemukan jasadnya di salam koper. Sebenarnya fakta-fakta ini sudah membuat resah WNI sendiri. Ditambah lagi tindakan pemerintah yang hanya mengimbau kami,” sambung Jumarni.
Lebih lanjut, Jumarni yang tengah mengandung delapan bulan lebih itu, juga mengaku was- was dengan situasi yang saat ini tidak menentu. Pasalnya, dirinya harus ekstra hati- hati, terutama saat harus melakukan pengecekan kandungannya di dokter.
Baca berita konflik Mesir lengkap di sini
(rsa)