Lempari mobil romo, 7 pemuda TTU diamankan polisi
A
A
A
Sindonews.com - Usai menenggak minuman keras, tujuh pemuda dari Desa Loel, KEcamatan Insana Fafinesu, Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT), berulah dengan melempari setiap kendaraan yang melintas dengan batu.
Tak terkecuali mobil yang dikendarai seorang toko agama, Romo Daken Kefamenanu, Alosius Kosat, yang sedang dalam perjalanan pulang dari Ponu. Kejadian ini sendiri terjadi sekira tanggal (17/8/2013) malam.
Atas kejadian itu, pihak kepolisian pun akhirnya melakukan pemanggilan terhadap kesemua orang tua pemuda tersebut untuk diberikan pembinaan.
"Pemuda itu nantinya kita beri pembinaan saja, pagi tadi kita panggil orangtua mereka datang di kantor polisi untuk kita pertemukan dengan tokoh agama tetapi kemungkinan kita fasilitasi untuk damaikan mereka," ungkap Kasubaghumas Polres TTU, Tefa, Selasa (20/08/2013).
Menurut Tefa, prilaku ke tujuh pemuda tersebut lantaran kurangnya pembinaan dan pengawasan orang tua. Sehingga mereka seakan tak perduli dengan keamanan dan ketertiban nasional yang dikatakan sedang mencari jati diri tersebut.
"Hingga kini, enam pelaku sudah diamankan kepolisian, sementara satu pelaku lainnya melarikan diri," lanjut Tefa.
Tujuh pemuda itu diantaranya, Arianto Taunais (22), Petrus Erasmus Naimaun (17), Agustinus Naimaun (17), Yance Kabosu (19), Eduardus Noetef (17), Arianto Sola (22) dan Jefri Noetef (22) yang saat melarikan diri saat polisi menangkap mereka.
Tak terkecuali mobil yang dikendarai seorang toko agama, Romo Daken Kefamenanu, Alosius Kosat, yang sedang dalam perjalanan pulang dari Ponu. Kejadian ini sendiri terjadi sekira tanggal (17/8/2013) malam.
Atas kejadian itu, pihak kepolisian pun akhirnya melakukan pemanggilan terhadap kesemua orang tua pemuda tersebut untuk diberikan pembinaan.
"Pemuda itu nantinya kita beri pembinaan saja, pagi tadi kita panggil orangtua mereka datang di kantor polisi untuk kita pertemukan dengan tokoh agama tetapi kemungkinan kita fasilitasi untuk damaikan mereka," ungkap Kasubaghumas Polres TTU, Tefa, Selasa (20/08/2013).
Menurut Tefa, prilaku ke tujuh pemuda tersebut lantaran kurangnya pembinaan dan pengawasan orang tua. Sehingga mereka seakan tak perduli dengan keamanan dan ketertiban nasional yang dikatakan sedang mencari jati diri tersebut.
"Hingga kini, enam pelaku sudah diamankan kepolisian, sementara satu pelaku lainnya melarikan diri," lanjut Tefa.
Tujuh pemuda itu diantaranya, Arianto Taunais (22), Petrus Erasmus Naimaun (17), Agustinus Naimaun (17), Yance Kabosu (19), Eduardus Noetef (17), Arianto Sola (22) dan Jefri Noetef (22) yang saat melarikan diri saat polisi menangkap mereka.
(rsa)