16 hari 118 orang tewas di jalan Jawa Tengah
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 118 jiwa tewas dalam insiden kecelakaan lalu lintas saat berlangsung Operasi Ketupat Candi (OKC) 2013 selama 16 hari.
Selain itu, terdapat 95 korban luka berat, dan 1.497 luka ringan. OKC 2013 itu terdata 979 kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama arus mudik dan balik lebaran ini.
Dibanding OKC 2012 lalu, jumlah ini mengalami penurunan. Korban tewas pada OKC 2012 lalu sebanyak 196 jiwa, sedangkan 344 jiwa mengalami luka berat dan 2.071 lainnya mengalami luka ringan. Jumlah ini dihimpun dari 1.483 kasus kecelakaan yang terjadi.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno menuturkan bahwa pada tahun ini terdapat penurunan jumlah korban yang cukup signifikan.
“Ada penurunan sebesar 34 persen untuk jumlah kejadiannya, sedangkan untuk korban meninggal dunia juga turun sebesar 40 persen. Untuk luka berat turun drastis hingga 72 persen dan luka ringan turun hingga 28 persen,” katanya Senin (19/8/2013)
Dwi mengatakan, penurunan jumlah fatalitas maupun kejadian kecelakaan sebagai buah dari kerja sama yang baik dengan instansi terkait. Kecelakaan itu sendiri, kata dia, terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya; faktor dari si pengendara sendiri, kelelahan saat mengemudi mengakibatkan konsentrasi berkurang hingga menyebabkan kecelakaan.
“Karena memang semuanya sudah dipersiapkan, dengan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Pada bagian lain, kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Krapyak Km 4.4000 Jatingaleh – Krapyak, Kota Semarang, Senin (19/8/2013) siang. Insiden melibatkan truk tronton muat batu bara nomor polisi E 9098 D dan bus Santika nomor polisi H 1418 BE. Tidak ada korban jiwa pada insiden itu, hanya kondektur bus mengalami luka ringan dan dirawat di RS Tugurejo Kota Semarang.
Insiden terjadi sekira pukul 13.40 WIB, dua kendaraan melaju searah. Truk yang dikemudikan Qodar, (35) warga Ungaran Barat berjalan di depan bus, dan menghentikan kendaraannya karena mengalami kerusakan.
“Ternyata kopelnya putus. Saat cek ternyata dari arah belakang ada bus melaju cepat, saya dan kondektur meloncat ke kiri,” kata Qodar.
Betul saja, bus itu menabrak truk dari belakang. Bus itu dikemudikan Setyo Dwi (45), warga Salatiga. Setyo mengaku terpaksa banting stir ke kiri karena sisi kanan cukup banyak kendaraan.
Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang, AKP Slamet, mengatakan insdien itu langsung ditangani petugas agar tak menjadi penyebab kemacetan lalu lintas.
“Tidak ada korban jiwa. Hanya kondektur bus mengalami luka. Statusnya luka ringan, dirawat di RSUD Tugurejo Semarang,” katanya saat dikonfirmasi.
Selain itu, terdapat 95 korban luka berat, dan 1.497 luka ringan. OKC 2013 itu terdata 979 kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama arus mudik dan balik lebaran ini.
Dibanding OKC 2012 lalu, jumlah ini mengalami penurunan. Korban tewas pada OKC 2012 lalu sebanyak 196 jiwa, sedangkan 344 jiwa mengalami luka berat dan 2.071 lainnya mengalami luka ringan. Jumlah ini dihimpun dari 1.483 kasus kecelakaan yang terjadi.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno menuturkan bahwa pada tahun ini terdapat penurunan jumlah korban yang cukup signifikan.
“Ada penurunan sebesar 34 persen untuk jumlah kejadiannya, sedangkan untuk korban meninggal dunia juga turun sebesar 40 persen. Untuk luka berat turun drastis hingga 72 persen dan luka ringan turun hingga 28 persen,” katanya Senin (19/8/2013)
Dwi mengatakan, penurunan jumlah fatalitas maupun kejadian kecelakaan sebagai buah dari kerja sama yang baik dengan instansi terkait. Kecelakaan itu sendiri, kata dia, terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya; faktor dari si pengendara sendiri, kelelahan saat mengemudi mengakibatkan konsentrasi berkurang hingga menyebabkan kecelakaan.
“Karena memang semuanya sudah dipersiapkan, dengan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Pada bagian lain, kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Krapyak Km 4.4000 Jatingaleh – Krapyak, Kota Semarang, Senin (19/8/2013) siang. Insiden melibatkan truk tronton muat batu bara nomor polisi E 9098 D dan bus Santika nomor polisi H 1418 BE. Tidak ada korban jiwa pada insiden itu, hanya kondektur bus mengalami luka ringan dan dirawat di RS Tugurejo Kota Semarang.
Insiden terjadi sekira pukul 13.40 WIB, dua kendaraan melaju searah. Truk yang dikemudikan Qodar, (35) warga Ungaran Barat berjalan di depan bus, dan menghentikan kendaraannya karena mengalami kerusakan.
“Ternyata kopelnya putus. Saat cek ternyata dari arah belakang ada bus melaju cepat, saya dan kondektur meloncat ke kiri,” kata Qodar.
Betul saja, bus itu menabrak truk dari belakang. Bus itu dikemudikan Setyo Dwi (45), warga Salatiga. Setyo mengaku terpaksa banting stir ke kiri karena sisi kanan cukup banyak kendaraan.
Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang, AKP Slamet, mengatakan insdien itu langsung ditangani petugas agar tak menjadi penyebab kemacetan lalu lintas.
“Tidak ada korban jiwa. Hanya kondektur bus mengalami luka. Statusnya luka ringan, dirawat di RSUD Tugurejo Semarang,” katanya saat dikonfirmasi.
(lns)