KPU Kulonprogo targetkan partisipasi pemilih 80%
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum Kulonprogo menargetkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2014 sebanyak 80 persen. Angka ini meningkat dari persentase partisipasi pada Pemilukada Kulonprogo 2011 silam yang mencapai 70 persen.
“Pada Pemilukada 2011 persentase partisipasi masyarakat mencapai 70 persen. Dari pertimbangan itu kami menargetkan partisipasi pada Pemilu 2014 mendatang mencapai 80 persen atau 269.340 dari 336.675 pemilih,” jelas Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Humas dan Data Informasi KPU Kulonprogo Marwanto, Senin (19/8/2013).
Menurut Marwanto, pihaknya optimistis target akan tercapai karena sistem kependudukan sudah menggunakan e-KTP. Melalui sistem itu, penduduk Kulonprogo benar-benar tinggal di daerahnya. Dan diharapkan mereka menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang.
Dia menjelaskan, sejauh ini partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya cenderung menurun. Pada pemilu legislatif 1999, pemilih yang menggunakan hak pilihnya (persentase voter turn-out) adalah 92 persen. Angka ini turun pada Pileg 2004 menjadi 84 persen dan Pilpres 2004 putaran pertama 79 persen dan kedua 76 persen.
Tingkat partisipasi kembali turun pada 2009. Pada pileg tahun tersebut tingkat partisipasi masyarakat hanya mencapai 71 persen dan Pilpres sebesar 73 persen. Sedangkan pada Pemilukada 2011, tingkat partisipasi hanya menyentuh angka 69,7 persen. Padahal tahun 2006, tingkat partisipasi mencapai 75,66 persen.
Dia menjelaskan, tingkat partisipasi masyarakat yang tergolong rendah disebabkan pendataan pemilih, basis massa, partisipasi masyarakat yang rendah, dan rendahnya peran serta partai politik dalam pendidikan politik kepada masyarakat.
“Kami berharap caleg yang diusung pada pemilu nanti berkualitas, sehingga memberi harapan baru bagi masyarakat,” katanya.
“Pada Pemilukada 2011 persentase partisipasi masyarakat mencapai 70 persen. Dari pertimbangan itu kami menargetkan partisipasi pada Pemilu 2014 mendatang mencapai 80 persen atau 269.340 dari 336.675 pemilih,” jelas Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Humas dan Data Informasi KPU Kulonprogo Marwanto, Senin (19/8/2013).
Menurut Marwanto, pihaknya optimistis target akan tercapai karena sistem kependudukan sudah menggunakan e-KTP. Melalui sistem itu, penduduk Kulonprogo benar-benar tinggal di daerahnya. Dan diharapkan mereka menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang.
Dia menjelaskan, sejauh ini partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya cenderung menurun. Pada pemilu legislatif 1999, pemilih yang menggunakan hak pilihnya (persentase voter turn-out) adalah 92 persen. Angka ini turun pada Pileg 2004 menjadi 84 persen dan Pilpres 2004 putaran pertama 79 persen dan kedua 76 persen.
Tingkat partisipasi kembali turun pada 2009. Pada pileg tahun tersebut tingkat partisipasi masyarakat hanya mencapai 71 persen dan Pilpres sebesar 73 persen. Sedangkan pada Pemilukada 2011, tingkat partisipasi hanya menyentuh angka 69,7 persen. Padahal tahun 2006, tingkat partisipasi mencapai 75,66 persen.
Dia menjelaskan, tingkat partisipasi masyarakat yang tergolong rendah disebabkan pendataan pemilih, basis massa, partisipasi masyarakat yang rendah, dan rendahnya peran serta partai politik dalam pendidikan politik kepada masyarakat.
“Kami berharap caleg yang diusung pada pemilu nanti berkualitas, sehingga memberi harapan baru bagi masyarakat,” katanya.
(lns)