Lapas Narkoba dan Rutan Makassar rawan rusuh

Selasa, 20 Agustus 2013 - 01:07 WIB
Lapas Narkoba dan Rutan...
Lapas Narkoba dan Rutan Makassar rawan rusuh
A A A
Sindonews.com - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai memperketat pengawasan lapas dan rutan yang dikategorikan rawan terjadi bentrokan.

Dari 24 rutan dan lapas yang ada di Sulsel, Rutan Klas I Makassar dan Lapas Narkotika di Kab Gowa dianggap sangan rentan terjadi gesekan antara narapidana.

Hal ini dikarenakan kedua lokasi penahanan tersebut sudah dianggap over kapasitas. Lapas Narkoba hanya bisa menampung 350 tahanan, namun kini sudah diisi oleh sekitar 800 narapidana.

Begitu pun dengan Rutan Klas I Gunung Sari Makassar, yang sejatinya hanya bisa diisi oleh 600 tahanan, namun berdasarkan catatan pada bulan ini, sudah dihuni sekitar 1.000 tahanan.

"Ini yang kita antisipasi, karena sudah over kapasitas. Kalau tempat lainnya belum signifikan," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Sulsel Daniel Biantong, kepada wartawan, Senin (19/8/2013).

Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan Kapolda Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi, dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, agar kejadian di Medan dan Batubara, Sumatera Utara, tidak terjadi di Sulsel.

Sejak awal kejadian pembakaran lapas di Medan, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan aparat kepolisian pengamanan lapas dan rutan di seluruh kabupaten/kota. Begitu pun dengan standar operasional prosedur (SOP) penanganan jika terjadi chaos, telah dibuat oleh Polda Sulselbar dan Kanwil Kemenkumham.

"Polda dan jajarannya stand-by 24 jam melakukan pengamanan. Saya juga sudah instruksikan seluruh Kalapas dan Karutantuk koordinasi dengan aparat kepolisian," bebernya.

Khusus petugas pengamanan, katanya, masih jauh dari standar pengamanan. Menurutnya, saat ini petugas dan narapidana perbandingannya 1:100. Padahal idealnya, perbandingannya 1:25.

"Kalau ditanya soal jumlah petugas, jelaslah kurang. Kita sudah beberapa kali kirim formasi ke Jakarta, tapi belum ada tanggapan," pungkasnya.

Begitu pun dengan fasilitas peralatan pengamanan di rutan dan lapas, masih jauh dari harapan. Saat ini, seluruh Lapas belum dilengkapi dengan alat deteksi bahan dan benda berbahaya. Sehingga, para petugas hanya bisa melakukan pemeriksaan secara manual terhadap seluruh pembesuk dan tamu yang keluar masuk Lapas.

Terpisah, Kapolda Irjen Pol Burhanuddin Andi menegaskan, pihaknya sepenuhnya siap memback-up pengamanan seluruh Lapas dan Rutan yang dianggap rawan.

Dia pun mengaku, telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pejabat Kanwil Kemenkumham untuk membahas masalah pengamanan untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan bersama.

"Pokoknya kita siap 24 jam. Kita juga buat SOP pengamanan Lapas, sehingga jika terjadi sesuatu, petugas sudah bisa mengetahui apa tindakan dan langkah yang diambil," bebernya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)