Pulang nonton Dayakan, gadis Krincing diperkosa
A
A
A
Sindonews.com - Seorang gadis usia belasan, warga Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, diduga menjadi korban pemerkosaan. Dugaan itu, muncul setelah yang bersangkutan hamil lima bulan tanpa suami.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Kabupaten Magelang. Korban didampingi kakak kandungnya, Isrohmad dan Lurah Krincing Subiyanto saat mendatangi Mapolres Kabupaten Magelang, sekitar pukul 10.30 WIB.
Isrohmad mengatakan, dia yang baru saja mudik dari Jakarta mendapati ada perubahan perilaku pada adiknya. Korban menjadi sering murung dan lebih pendiam. Selain itu, juga mengeluh sering mual dan sakit perut.
"Saya bawa adik saya ke dokter. Awalnya kami kira dia sakit perut, namun ternyata hamil. Setelah kami desak, dia mengaku sudah diperkosa oleh dua orang," kata Isrohmad, saat melaporkan kasus ini ke Kantor SPKT Polres Kabupaten Magelang, Kamis (15/8/2013).
Dia pun meminta polisi untuk memberikan hukuman setimpal kepada para pelaku pemerkosaan. "Ini perbuatan yang tidak bisa diampuni. Kami minta polisi untuk mengusut tuntas kasus ini," lanjut pria yang bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta ini.
‪Dia menceritakan, kejadian bermula saat adiknya bersama sahabatnya pulang menonton kesenian tradisional Dayakan (topeng ireng) dan Leak, di Desa Donorejo, Kecamatan Secang, sekitar Februari lalu.
Lantaran ingin segera sampai rumah, mereka pulang dengan melewati jalan pintas melewati pinggir Kali Bengang, sekira pukul 16.00 WIB. Namun, ketika melewati pintu air, keduanya disergap oleh dua pemuda.
Teman korban berhasil melarikan diri. Sementara korban tertanggkap. Korban kemudian dibekap dan diseret ke kebun jagung. Bahkan, korban sempat ditendang dan dipukul karena terus memberontak.
Pelaku berjumlah dua orang, satu memegangi korban dan satu lagi melakukan aksi pemerkosaan. Selesai melakukan aksi bejatnya kedua pelaku meninggalkan korban dalam keadaan menangis.
Korban sempat diancam para pelaku tersebut sehingga tidak berani menceritakan kekerasan seksual ini kepada keluarganya. Kasus ini baru terungkap setelah korban hamil lima bulan.
Berdasarkan pengakuan korban, dia tidak mengenal dua orang tersebut. Selang dua hari setelah kejadian, kebetulan pelaku main ke rumagh teman korban, kemudian korban menanyakan nama laki-laki tersebut, ternyata bernama Kotib, warga Desa Donorejo, Kecamatan Secang.
"Meskipun telah mengetahui nama pelaku, korban juga tidak berani melapor pada orang tuanya. Baru kemarin dia mau mengatakan nama pelaku tersebut," sambung Isrohmad.
Setelah dilakukan pertemuan dengan orang yang diduga pelaku tersebut, dia tidak mengakui perbuatan asusila itu. "Karena tidak mengakui perbuatan asusila yang dilakukannya, maka kami melaporkannya ke polisi," jelasnya.
Kepala Desa Krincing Subiyanto mengatakan, pihaknya sudah berusaha menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun pihak pelaku menolak mengakui perbuatannya.
"Kami sebenarnya sudah melakukan mediasi, namun pelaku selalu menolak mengakui perbuatannya. Jalan terakhir, ya kami laporkan ke polisi agar jelas siapa pelakunya," tandasnya.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Kabupaten Magelang. Korban didampingi kakak kandungnya, Isrohmad dan Lurah Krincing Subiyanto saat mendatangi Mapolres Kabupaten Magelang, sekitar pukul 10.30 WIB.
Isrohmad mengatakan, dia yang baru saja mudik dari Jakarta mendapati ada perubahan perilaku pada adiknya. Korban menjadi sering murung dan lebih pendiam. Selain itu, juga mengeluh sering mual dan sakit perut.
"Saya bawa adik saya ke dokter. Awalnya kami kira dia sakit perut, namun ternyata hamil. Setelah kami desak, dia mengaku sudah diperkosa oleh dua orang," kata Isrohmad, saat melaporkan kasus ini ke Kantor SPKT Polres Kabupaten Magelang, Kamis (15/8/2013).
Dia pun meminta polisi untuk memberikan hukuman setimpal kepada para pelaku pemerkosaan. "Ini perbuatan yang tidak bisa diampuni. Kami minta polisi untuk mengusut tuntas kasus ini," lanjut pria yang bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta ini.
‪Dia menceritakan, kejadian bermula saat adiknya bersama sahabatnya pulang menonton kesenian tradisional Dayakan (topeng ireng) dan Leak, di Desa Donorejo, Kecamatan Secang, sekitar Februari lalu.
Lantaran ingin segera sampai rumah, mereka pulang dengan melewati jalan pintas melewati pinggir Kali Bengang, sekira pukul 16.00 WIB. Namun, ketika melewati pintu air, keduanya disergap oleh dua pemuda.
Teman korban berhasil melarikan diri. Sementara korban tertanggkap. Korban kemudian dibekap dan diseret ke kebun jagung. Bahkan, korban sempat ditendang dan dipukul karena terus memberontak.
Pelaku berjumlah dua orang, satu memegangi korban dan satu lagi melakukan aksi pemerkosaan. Selesai melakukan aksi bejatnya kedua pelaku meninggalkan korban dalam keadaan menangis.
Korban sempat diancam para pelaku tersebut sehingga tidak berani menceritakan kekerasan seksual ini kepada keluarganya. Kasus ini baru terungkap setelah korban hamil lima bulan.
Berdasarkan pengakuan korban, dia tidak mengenal dua orang tersebut. Selang dua hari setelah kejadian, kebetulan pelaku main ke rumagh teman korban, kemudian korban menanyakan nama laki-laki tersebut, ternyata bernama Kotib, warga Desa Donorejo, Kecamatan Secang.
"Meskipun telah mengetahui nama pelaku, korban juga tidak berani melapor pada orang tuanya. Baru kemarin dia mau mengatakan nama pelaku tersebut," sambung Isrohmad.
Setelah dilakukan pertemuan dengan orang yang diduga pelaku tersebut, dia tidak mengakui perbuatan asusila itu. "Karena tidak mengakui perbuatan asusila yang dilakukannya, maka kami melaporkannya ke polisi," jelasnya.
Kepala Desa Krincing Subiyanto mengatakan, pihaknya sudah berusaha menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun pihak pelaku menolak mengakui perbuatannya.
"Kami sebenarnya sudah melakukan mediasi, namun pelaku selalu menolak mengakui perbuatannya. Jalan terakhir, ya kami laporkan ke polisi agar jelas siapa pelakunya," tandasnya.
(san)