4 TKW korban pedagangan orang tersesat di luar negeri

Kamis, 15 Agustus 2013 - 05:52 WIB
4 TKW korban pedagangan orang tersesat di luar negeri
4 TKW korban pedagangan orang tersesat di luar negeri
A A A
Sindonews.com - Empat Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Cianjur, korban perdagangan orang tersesat di luar negeri. Satu diantaranya berhasil ditemukan, dengan kondisinya mengkhawatirkan.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, tiga dari empat TKI tersebut bekerja di Malaysia. Sedangkan, satu orang diantaranya bekerja di Suriah. Hal ini dibenarkan Kepala Seksi Bina Lembaga Usaha Ketenagakerjaan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur Ahmad Ubaidillah.

Katanya, ketiga TKI yang di Malaysia bernama Neneng Kendra Suryaningsih (58), Yuli Yuliani (21), dan Fitri Sri Sugiarti (22). Dari ketiga TKI tersebut, satu diantaranya Neneng, diketahui warga Kecamatan Cikalong.

“Keluarga Neneng sudah menghubungi kami untuk meminta bantuan agar bisa memulangkannya. Sedang dua lainnya laporan dari intansi terkait dari Provinsi Jawa Barat,” katanya, kepada wartawan, Rabu (14/8/2013).

Menurut Ubaidilah, ketiga TKI tersebut dipastikan merupakan korban perdagangan orang. Karena, saat berangkat bekerja di luar negeri, ketiganya tidak melalui jalur resmi. Kedua TKI, yakni Yuli dan Fitri, diketahui masih berusia muda.

Untuk itu, pihaknya berkordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur dan Polres Cianjur. “Kabarnya mereka berangkat pada pertengahan tahun lalu. Kami masih mencari Yuli dan Fitri di Malaysia,” terangnya.

Sementara, berdasarkan penuturan keluarga, berat badan Neneng kini turun menjadi 30 kilogram, dari awalnya 50 kilogram. Hal tersebut, gara-garanya Neneng tidak mendapatkan makanan yang layak selama bekerja dibeberapa majikan di Malaysia.

“Di sana Neneng bekerja di majikan yang setiap harinya menyantap makanan mengandung babi, sehingga memaksanya hanya memakan mie setiap harinya. Selain itu, dia juga belum mendapatkan gaji ketika bekerja di majikan sebelumnya,” ujar keluarga Neneng, Kendra.

Kata dia, Neneng kini berada diseorang majikan yang lebih memperhatikan kondisinya. Karena, pihaknya baru bisa berkomunikasi dengan Neneng setelah berpindah majikan sedikitnya tiga kali.

“Makanya kami ke sini (Dinsosnakertran) agar meminta bantuan dan berupaya agar meminta Neneng pulang,” harapnya.

Sementara itu, untuk TKI yang terjebak di Suriah, pihak Dinsosnakertran melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi yang akurat terkait TKI tersebut.

“Informasinya jika TKI itu berangkat ke Suriah tiga bulan yang lalu. Dan informasi ini kami dapat dari orang yang mengaku sebagai keluarganya. TKI ini merupakan warga Kecamatan Cidaun, karena itu kami akan mengecek kebenarannya," sambungnya.

Ditambahkan dia, TKI itu dikabarkan berangkat menggunakan visa bisnis melalui oknum yang bernama Agus dan Santi dengan tujuannya ke Abu Dhabi.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6660 seconds (0.1#10.140)