Diduga dikeroyok, seorang pemuda tewas
A
A
A
Sindonews.com - Ricky Suhendi bin Mulyono, (18) warga Rt 2/3 Blok Kamis, Desa Leweunghapit, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka tewas akibat mengalami luka di bagian kepala setelah diduga dikeroyok oleh sekelompok pemuda warga Desa Lojikobong, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka pada Kamis (8/8/2013) sekira pukul 2.00 WIB dini hari.
Selain mengakibatkan satu orang tewas, aksi tersebut juga menyebabkan teman almarhum, yakni Casman bin Warnita, (18) warga Rt 02/01 Desa Leweunghapit yang saat kejadian bersama almarhum, dirawat di RS Sumberwaras, Cirebon karena mengalami luka pada bagian mata.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut berawal saat ke dua korban hendak membeli pulsa, dan saat melintas di TKP yakni Desa Lojikobong, Kecamatan Sumberjaya, korban diteriaki oleh sekelompok pemuda yang sedang berkumpul.
Mendapatkan teriakan dari sekelompok warga, korban akhirnya berhenti dan menanyankan maksud teriakan tersebut kepada pelaku.
"Dia (Ricky) mau beli pulsa dan berhenti untuk menanyakan. Kamu ngomong apa sih? (kemudian dijawab oleh pelaku) enggak. Nah, jawab enggak, ini sambil lemparin bambu," kata Kapolsek Sumberjaya, Kompol Soeparno saat menghadiri pemakaman korban.
Tanpa disadari oleh korban, pelaku secara mendadak memukul korban dan menyebabkan Ricky meninggal akibat pukulan itu hingga terjatuh. Sementara korban luka bisa menyelematkan diri. "Yang belakang (rekan pelaku) nonjok. Dalam melakukan aksinya, pelaku menggunakan bambu," papar dia.
Akibat mendapatan luka tersebut, kedua korban akhirnya dilarikan ke RS Sumberwaras oleh aparat Desa Leweunghapit dan petugas piket Kodim setelah mendapatkan kabar dari warga beberapa saat setelah kejadian. Namun, akibat mengalami luka yang cukup parah, akhirnya Ricky meninggal di RS Sumberwaras.
Lebih jauh Kapolsek menjelaskan, beberapa saat setelah kejadian tersebut, pihaknya berhasil mengamankan enam orang untuk dimintai keterangan. Dijelaskan dia, dalam aksi tersebut, diduga dilakukan oleh dua orang.
"Yang duduk (di TKP) banyak, (tapi) pelaku di-indikasi-kan dua orang. Kita masih melakukan penyelidikan, mana pelaku utama, mana yang bersekongkol dan mana yang membantu nyiapin alat. Kita sudah amankan enam orang di Polres," terangnya.
Selain mengamankan enam orang untuk dimintai keterangan, lanjut dia, pihaknya juga sudah berkoordinasi baik dengan Muspika Kecamatan Ligung maupun Pemerintah Desa dari ke dua Desa tersebut.
"Muspika Sumberjaya dan Muspika Ligung, kades ke dua belah pihak berkoornidasi dengan bagus. Kita kasih arahan, agar menjaga Kamtibmas, karena sekarang juga masih Lebaran," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Leweunghapit, Arifin membenarkan bahwa kedua korban tersebut adalah warganya. Arifin menjelaskan, korban yang meninggal langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
"Kedua korban adalah warga kami. Dan korban meninggal langsung dimakamkan sekira pukul 16.00 WIB tadi," jelas Arifin saat ditemui di TPU.
Sementara itu, pantauan Sindonews di lapangan, aparat dari Polres Majalengka dan Kodim 0617 masih bersiaga di Desa Leweunghapit. Hal tersebut sebagai langkah antisifasi terjadinya gejolak sosial pasca peristiwa tersebut.
Selain mengakibatkan satu orang tewas, aksi tersebut juga menyebabkan teman almarhum, yakni Casman bin Warnita, (18) warga Rt 02/01 Desa Leweunghapit yang saat kejadian bersama almarhum, dirawat di RS Sumberwaras, Cirebon karena mengalami luka pada bagian mata.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut berawal saat ke dua korban hendak membeli pulsa, dan saat melintas di TKP yakni Desa Lojikobong, Kecamatan Sumberjaya, korban diteriaki oleh sekelompok pemuda yang sedang berkumpul.
Mendapatkan teriakan dari sekelompok warga, korban akhirnya berhenti dan menanyankan maksud teriakan tersebut kepada pelaku.
"Dia (Ricky) mau beli pulsa dan berhenti untuk menanyakan. Kamu ngomong apa sih? (kemudian dijawab oleh pelaku) enggak. Nah, jawab enggak, ini sambil lemparin bambu," kata Kapolsek Sumberjaya, Kompol Soeparno saat menghadiri pemakaman korban.
Tanpa disadari oleh korban, pelaku secara mendadak memukul korban dan menyebabkan Ricky meninggal akibat pukulan itu hingga terjatuh. Sementara korban luka bisa menyelematkan diri. "Yang belakang (rekan pelaku) nonjok. Dalam melakukan aksinya, pelaku menggunakan bambu," papar dia.
Akibat mendapatan luka tersebut, kedua korban akhirnya dilarikan ke RS Sumberwaras oleh aparat Desa Leweunghapit dan petugas piket Kodim setelah mendapatkan kabar dari warga beberapa saat setelah kejadian. Namun, akibat mengalami luka yang cukup parah, akhirnya Ricky meninggal di RS Sumberwaras.
Lebih jauh Kapolsek menjelaskan, beberapa saat setelah kejadian tersebut, pihaknya berhasil mengamankan enam orang untuk dimintai keterangan. Dijelaskan dia, dalam aksi tersebut, diduga dilakukan oleh dua orang.
"Yang duduk (di TKP) banyak, (tapi) pelaku di-indikasi-kan dua orang. Kita masih melakukan penyelidikan, mana pelaku utama, mana yang bersekongkol dan mana yang membantu nyiapin alat. Kita sudah amankan enam orang di Polres," terangnya.
Selain mengamankan enam orang untuk dimintai keterangan, lanjut dia, pihaknya juga sudah berkoordinasi baik dengan Muspika Kecamatan Ligung maupun Pemerintah Desa dari ke dua Desa tersebut.
"Muspika Sumberjaya dan Muspika Ligung, kades ke dua belah pihak berkoornidasi dengan bagus. Kita kasih arahan, agar menjaga Kamtibmas, karena sekarang juga masih Lebaran," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Leweunghapit, Arifin membenarkan bahwa kedua korban tersebut adalah warganya. Arifin menjelaskan, korban yang meninggal langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
"Kedua korban adalah warga kami. Dan korban meninggal langsung dimakamkan sekira pukul 16.00 WIB tadi," jelas Arifin saat ditemui di TPU.
Sementara itu, pantauan Sindonews di lapangan, aparat dari Polres Majalengka dan Kodim 0617 masih bersiaga di Desa Leweunghapit. Hal tersebut sebagai langkah antisifasi terjadinya gejolak sosial pasca peristiwa tersebut.
(mhd)