Libur panjang, telepon pejabat wajib on call
A
A
A
Sindonews.com - Selama cuti Lebaran, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, mengintruksikan kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk tetap mengaktifkan telepon gengamnya. Tujuannya, agar mudah melakukan kordinasi saat kepala daerah membutuhkan pendapat maupun tindakan teknis di lapangan.
“Meski pejabatnya pulang kampung. Mereka kita wajibkan untuk tetap siaga. Telepon mereka harus tetap on call. Tujuannya untuk memudahkan kordinasi apa bila terjadi force mayor di masyarakat,” terang Punjul, Jumat (2/8/2013).
Punjul mencontohkan, kejadian tanah longsor di wilayah Payung Songgoriti. Maka Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) termasuk Kepala Dinas Pengairan dan Bina Marga Kota Batu harus tetap bisa dihubungi.
Misalkan petugas yang di lapangan membutuhkan alat berat untuk mengeruk material longsor. Maka Kepala Pengairan dan Bina Marga yang bertanggung jawab untuk menggerakan petugas yang mengemudikan alat beratnya.
“Meski Kepala Dinas Binamarga tidak bisa hadir di lokasi. Paling tidak dia bisa memerintahkan stafnya untuk segera mengambil tindakan teknis di lapangan. Tujuannya supaya masyarakat yang ingin merayakan lebaran di Kota Batu, tidak terganggu dengan adanya tanah longsor itu,” beber dia.
Terkait dengan jadwal masuk PNS Kota Batu, Punjul menyatakan harus tepat waktu. Senin (12/8) pagi, seluruh PNS harus masuk kantor. Kecuali kalau diantara mereka ada yang sakit. Kalau sakit yang bersangkutan harus menunjukan surat keterangan sakit dari dokter.
“Libur Lebaran tahun ini sangat panjang kira-kira 9 hari. Jadi tidak ada alasan bagi PNS di Pemkot Batu untuk menambah jadwal cuti bersama. Kalau ada PNS yang bolos kerja pada tanggal 12 Agustus. Pasti ada sanksi yang akan dijatuhkan oleh Kepala SKPDnya masing-masing,” sebutnya.
Di tempat terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PMK Kota Batu Santoso Wardoyo mengimbau kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya, sebelum meninggalkan rumah untuk ditinggal mudik Lebaran.
“Lebih baik skring pada meteran listriknya dilepas. Supaya tidak ada aliran listrik yang masuk ke rumah. Dan regulator pada tabung gas sebaiknya juga dilepas untuk menghindari kebocoran gas,” pungkas Santoso.
“Meski pejabatnya pulang kampung. Mereka kita wajibkan untuk tetap siaga. Telepon mereka harus tetap on call. Tujuannya untuk memudahkan kordinasi apa bila terjadi force mayor di masyarakat,” terang Punjul, Jumat (2/8/2013).
Punjul mencontohkan, kejadian tanah longsor di wilayah Payung Songgoriti. Maka Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) termasuk Kepala Dinas Pengairan dan Bina Marga Kota Batu harus tetap bisa dihubungi.
Misalkan petugas yang di lapangan membutuhkan alat berat untuk mengeruk material longsor. Maka Kepala Pengairan dan Bina Marga yang bertanggung jawab untuk menggerakan petugas yang mengemudikan alat beratnya.
“Meski Kepala Dinas Binamarga tidak bisa hadir di lokasi. Paling tidak dia bisa memerintahkan stafnya untuk segera mengambil tindakan teknis di lapangan. Tujuannya supaya masyarakat yang ingin merayakan lebaran di Kota Batu, tidak terganggu dengan adanya tanah longsor itu,” beber dia.
Terkait dengan jadwal masuk PNS Kota Batu, Punjul menyatakan harus tepat waktu. Senin (12/8) pagi, seluruh PNS harus masuk kantor. Kecuali kalau diantara mereka ada yang sakit. Kalau sakit yang bersangkutan harus menunjukan surat keterangan sakit dari dokter.
“Libur Lebaran tahun ini sangat panjang kira-kira 9 hari. Jadi tidak ada alasan bagi PNS di Pemkot Batu untuk menambah jadwal cuti bersama. Kalau ada PNS yang bolos kerja pada tanggal 12 Agustus. Pasti ada sanksi yang akan dijatuhkan oleh Kepala SKPDnya masing-masing,” sebutnya.
Di tempat terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PMK Kota Batu Santoso Wardoyo mengimbau kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya, sebelum meninggalkan rumah untuk ditinggal mudik Lebaran.
“Lebih baik skring pada meteran listriknya dilepas. Supaya tidak ada aliran listrik yang masuk ke rumah. Dan regulator pada tabung gas sebaiknya juga dilepas untuk menghindari kebocoran gas,” pungkas Santoso.
(rsa)