Detik-detik mencekam puting beliung di Pesisir Selatan
A
A
A
Sindonews.com - Angin puting beliung yang menerjang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Jumat (2/8/2013) pagi, menimbulkan trauma tersendiri bagi para korbannya. Tercatat, sekira 196 rumah warga porak poranda setelah diterjang angin kencang tersebut.
Menurut penuturan seorang korban yang rumahnya hancur diterjang puting beliung, Melinda, saat kejadian, angin begitu kuat menerpa, hingga akhirnya merobohkan rumah dan seluruh harta bendanya.
"Tidak satupun harta benda saya yang bisa diselamatkan, karena rumah saya ambruk kena angin puting beliung," jelas Melinda dengan penuh isak tangis.
Meskipun begitu, ia merasa masih diberi keberuntungan karena masih diberikan keselamatan, termasuk anak-anaknya.
"Ya saya bersyukur masih diberi keselamatan. Tapi saya trauma, anginnya sangat kencang, berputar-putar selama hampir satu jam," jelasnya menceritakan.
Selain itu, angin puting beliung dikatakannya datang secara tiba-tiba tanpa ada pertanda sebelumnya. Suasana dikatakannya juga semakin mencekam setelah suara gemuruh menyertai deru angin puting beliung tersebut.
"Saat ini saya tinggal di rumah orang tua saya, dekat dari sini. Kebetulan rumah orang tua saya tidak kena angin," lanjutnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, selain merusak rumah warga, angin puting beliung juga merobohkan sejumlah tiang listrik. Akibatnya, dua desa masih belum bisa dialiri listrik hingga kini.
Untuk sementara, warga yang rumahnya rusak masih mengungsi ke rumah tetangga dan sanak famili terdekat, karena belum adanya posko pengungsian di lokasi.
Menurut penuturan seorang korban yang rumahnya hancur diterjang puting beliung, Melinda, saat kejadian, angin begitu kuat menerpa, hingga akhirnya merobohkan rumah dan seluruh harta bendanya.
"Tidak satupun harta benda saya yang bisa diselamatkan, karena rumah saya ambruk kena angin puting beliung," jelas Melinda dengan penuh isak tangis.
Meskipun begitu, ia merasa masih diberi keberuntungan karena masih diberikan keselamatan, termasuk anak-anaknya.
"Ya saya bersyukur masih diberi keselamatan. Tapi saya trauma, anginnya sangat kencang, berputar-putar selama hampir satu jam," jelasnya menceritakan.
Selain itu, angin puting beliung dikatakannya datang secara tiba-tiba tanpa ada pertanda sebelumnya. Suasana dikatakannya juga semakin mencekam setelah suara gemuruh menyertai deru angin puting beliung tersebut.
"Saat ini saya tinggal di rumah orang tua saya, dekat dari sini. Kebetulan rumah orang tua saya tidak kena angin," lanjutnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, selain merusak rumah warga, angin puting beliung juga merobohkan sejumlah tiang listrik. Akibatnya, dua desa masih belum bisa dialiri listrik hingga kini.
Untuk sementara, warga yang rumahnya rusak masih mengungsi ke rumah tetangga dan sanak famili terdekat, karena belum adanya posko pengungsian di lokasi.
(rsa)