Rachel ngeluh, Corby hepi

Selasa, 30 Juli 2013 - 09:16 WIB
Rachel ngeluh, Corby hepi
Rachel ngeluh, Corby hepi
A A A
Sindonews.com - Pengakuan narapidana Rachel Dougall (40) warga Inggris yang diperlakukan tidak manusiwi di dalam penjara Kelas II A Denpasar Kerobokan berbeda jauh dengan keterangan ratu Mariyuana Schapelle Leigh Corby.

Kepala Lapas Kelas II A Denpasar (Kerobokan) I Gusti Ngurah Wiratna menyatakan, apa yang disampaikan Rachel yang cukup menghebohkan itu, kenyataannya bertolak belakang dengan pengakuan napi asing lainnya.

Sebut saja, terpidana 20 tahun penjara Corby warga negara Australia yang kerap mendapat sorotan media asing.

Wiratna mengaku justru Corby merasa lebih enjoy dan jarang mengeluhkan fasilitas penjara terbesar di Bali itu.

Selama ini, Corby jarang mengeluhkan sesuatu selama tinggal di Lapas Kerobokan. Meski dengan segala keterbatasan fasilitas lapas namun terus diupayakan maksimal memberi kenyamanan dan keamanan memadai bagi seluruh warga binaan wanita yang berjumlah 122 orang.

"Corby nampak 'hepi' tanpa pernah mengeluhkan seperti apa yang disampaikan Rachel," papar WIratna dihubungi Selasa, (30/7/2013).

Diketahui, kepada media asing, terpidana kasus penyelundupan kokain senilai Rp1,6 juta poundsterling atau sekitar Rp25 miliar mengungkap sisi gelap Lapas Kelas Kerobokan,

Kepada media asing warga negara Inggris yang sekarang sudah bebas bercerita tentang perlakuan tak manusiawi di lapas terbesar di Bali itu seperti tidur beralaskan tikar.

Menurutnya, dari hasil investigasi menggali informasi di lapangan dengan mengumpulkan 16 napi asing wanita tidak ada satupun yang menguatkan tudingan Rachel.

"Saya bukan membela diri, tetapi inilah faktanya. Dengan Corby saja, yang selama ini dikenal pribadi keras dan sensitif, tidak ada masalah kok," terangnya.

Demikian juga penuturan si ratu Kokain Lindsay Sandiford, terpidana mati, sesama napi asal Inggris juga tidak ada keluhan sebagaimana nyanyian Rachel.

Mereka damai-damai saja, berada di penjara menjalani hukuman dan terlibat berbagai kegiatan positif.

"Corby saja, enjoy dia ikut mengamplas kerajinan kipas, juga Lindsay dia turut menganyam pakaian kristik untuk bayi," imbuhnya.

Dengan sorotan miring seperti pengakuan Rachel yang dimuat media asing tidak lantas membuat Wiratna kebakaran jenggot. Meskipun diakuinya cukup capai menghadapi semua sorotan negatif seperti itu.

"Saya sudah jelaskan semua ke Pak Menteri kondisi sebenarnya di Lapas, tidak ada yang ditutup-tutupi, buat apa saya menutupi silakan teman-teman media dan masyarakat melihat sendiri kondisi di Lapas," mantan Kalapas Karangasem ini.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7790 seconds (0.1#10.140)