Mahasiswa UGM beraksi di ajang GSVC
A
A
A
Sindonews.com - Mahasiswa MM UGM kembali mengukirkan nama dalam kompetisi bisnis internasional yakni Global Social Venture Competition–South East Asia Final (GSVC).
Meski gagal menjadi juara dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh IMBA Program, Thammasat Business School, Bangkok, Thailand ini, tim UGM menamai dirinya Bamboo Team berhasil jadi tim terbaik.
Bamboo Team sendiri beranggotakan lima mahasiswa yakni Yodhi Kharismanto, Luh Putu Rina Maharani, Mega Aisyah Nirmala, Putu Ngurah Indra Perdana dan Yosep Andy. Perjuangan kelimanya ternyata harus terhenti di babak final yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada 8-10 Maret 2013 lalu.
"Meskipun mendapatkan apresiasi positif dari juri dan tim lain, kami kali ini belum berhasil lolos sebagai tim yang mewakili wilayah Asia Tenggara ke GSVC Global Finals di Berkeley Amerika Serikat. Namun kami berhasil memperoleh penghargaan sebagai The Best Video Performance berdasarkan jumlah “like” paling banyak atas video presentasi yang diunggah di Youtube yakni yakni 3200 atau yang paling banyak di tonton dan dari penilaian dewan juri," ujar Yodhi Kharismanto, Minggu (28/7/2013).
Menurut Yodhi, Bamboo Team mendapat giliran sebagai tim yang pertama tampil mempresentasikan ide bisnisnya yakni Lexipal. Untuk tema besarr yang dikompetisikan dari GSVC kali ini adalah social venture yakni ide bisnis yang memiliki kepedulian sosial dan lingkungan.
LexiPal sendiri ialah software yang membantu anak-anak disleksia untuk mengatasi permasalahan dalam keterbatasan mereka. Software ini membantu mereka dalam belajar, memahami sesuatu. Yang berbeda dari software bagi anak kebutuhaan khusus lainnya, LexiPal menggunakan motion (unsur gerak) dalam mengoperasikannya, dan unsur-unsur 3D. Sehingga proses treatment tidak monoton dan dapat menyenangkansiswa.
“Kami melihat permasalahan pada penanganan anak-anak disleksia biasanya dilakukan dengan tradisional, menggunakan kartudan buku dan terkadang hal tersebut membuat sang anak bosan. Oleh karena itu LexiPal hadir sebagai software bagi anak disleksia yang bersifat fun, atraktif dan efektif,” jelasnya.
Yodhi menambahkan, dalam GSVC tahun ini di regional Asia Tenggara ada sebelas tim finalis memperebutkan satu tempat bergengsi untuk melaju di GSVC tingkat dunia di Berkeley, Amerika Serikat. Kompetisi bisnis GSVC Asia Tenggara sendiri dilaksanakan tanggal 9 Maret 2013 di The Pullman Kingpower Hotel.
"Kami tentu merasa senang dan bangga bisa ikut kompetisi di GSVC karena mendapatkan pengalaman baru dengan berkompetisi bertaraf internasional, apalagi kami mewakili UGM dan Indonesia di sana. Walau kita hanya membawa pulang additional award, yaitu best video, kami tetap mengambil sisi positif dari hal ini,” kata Yodhi.
Selain sisi ide bisnis yang dilombakan, dalam kompetisi bisnis tersebutjuga diperebutkan penghargaan tambahan, yaitu promotional video. Pemenang promotional video ditentukan dari jumlah like terbanyak di video pada halaman faebook GSVC SEA.
Selama maksimal 60 detik tiap peserta mempromosikan produk mereka di depan investor. Mereka yang mendapatkan penghargaan ini mendapatkan hadiah USD 500.
Meski gagal menjadi juara dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh IMBA Program, Thammasat Business School, Bangkok, Thailand ini, tim UGM menamai dirinya Bamboo Team berhasil jadi tim terbaik.
Bamboo Team sendiri beranggotakan lima mahasiswa yakni Yodhi Kharismanto, Luh Putu Rina Maharani, Mega Aisyah Nirmala, Putu Ngurah Indra Perdana dan Yosep Andy. Perjuangan kelimanya ternyata harus terhenti di babak final yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada 8-10 Maret 2013 lalu.
"Meskipun mendapatkan apresiasi positif dari juri dan tim lain, kami kali ini belum berhasil lolos sebagai tim yang mewakili wilayah Asia Tenggara ke GSVC Global Finals di Berkeley Amerika Serikat. Namun kami berhasil memperoleh penghargaan sebagai The Best Video Performance berdasarkan jumlah “like” paling banyak atas video presentasi yang diunggah di Youtube yakni yakni 3200 atau yang paling banyak di tonton dan dari penilaian dewan juri," ujar Yodhi Kharismanto, Minggu (28/7/2013).
Menurut Yodhi, Bamboo Team mendapat giliran sebagai tim yang pertama tampil mempresentasikan ide bisnisnya yakni Lexipal. Untuk tema besarr yang dikompetisikan dari GSVC kali ini adalah social venture yakni ide bisnis yang memiliki kepedulian sosial dan lingkungan.
LexiPal sendiri ialah software yang membantu anak-anak disleksia untuk mengatasi permasalahan dalam keterbatasan mereka. Software ini membantu mereka dalam belajar, memahami sesuatu. Yang berbeda dari software bagi anak kebutuhaan khusus lainnya, LexiPal menggunakan motion (unsur gerak) dalam mengoperasikannya, dan unsur-unsur 3D. Sehingga proses treatment tidak monoton dan dapat menyenangkansiswa.
“Kami melihat permasalahan pada penanganan anak-anak disleksia biasanya dilakukan dengan tradisional, menggunakan kartudan buku dan terkadang hal tersebut membuat sang anak bosan. Oleh karena itu LexiPal hadir sebagai software bagi anak disleksia yang bersifat fun, atraktif dan efektif,” jelasnya.
Yodhi menambahkan, dalam GSVC tahun ini di regional Asia Tenggara ada sebelas tim finalis memperebutkan satu tempat bergengsi untuk melaju di GSVC tingkat dunia di Berkeley, Amerika Serikat. Kompetisi bisnis GSVC Asia Tenggara sendiri dilaksanakan tanggal 9 Maret 2013 di The Pullman Kingpower Hotel.
"Kami tentu merasa senang dan bangga bisa ikut kompetisi di GSVC karena mendapatkan pengalaman baru dengan berkompetisi bertaraf internasional, apalagi kami mewakili UGM dan Indonesia di sana. Walau kita hanya membawa pulang additional award, yaitu best video, kami tetap mengambil sisi positif dari hal ini,” kata Yodhi.
Selain sisi ide bisnis yang dilombakan, dalam kompetisi bisnis tersebutjuga diperebutkan penghargaan tambahan, yaitu promotional video. Pemenang promotional video ditentukan dari jumlah like terbanyak di video pada halaman faebook GSVC SEA.
Selama maksimal 60 detik tiap peserta mempromosikan produk mereka di depan investor. Mereka yang mendapatkan penghargaan ini mendapatkan hadiah USD 500.
(rsa)