Polisi kesulitan ungkap kasus perampokan di Antang Raya

Jum'at, 26 Juli 2013 - 16:49 WIB
Polisi kesulitan ungkap kasus perampokan di Antang Raya
Polisi kesulitan ungkap kasus perampokan di Antang Raya
A A A
Sindonews.com - Gabungan penyidik Polsekta Manggala dan Polrestabes Makassar masih kesulitan mengidentifikasi pelaku kasus perampokan disertai pembunuhan, di Jalan Antang Raya, pada Kamis 25 Juli 2013.

Kesulitan tersebut dikarenakan tidak adanya saksi mata yang mengetahui atau melihat kasus perampokan yang terjadi di Toko Tahir Malo, yang menyebabkan pemilik toko Bahtiar (40), tewas dengan tujuh luka bacokan.

"Kita sangat minim saksi mata yang mengetahui atau melihat kejadian itu. Itu kesulitan kita melacak pelakunya," kata Kapolsekta Manggala Kompol M Untung, kepada wartawan, Jumat (26/7/2013).

Begitu pun saat pertama kali polisi tiba di lokasi kejadian, TKP telah rusak dan kondisi lokasi kejadian sudah tidak utuh. Hal ini pun menyulitkan penyidik polisi melakukan olah TKP dan memeriksa sidik jari yang diduga milik pelaku perampokan.

"Warga sekitar hanya melihat ada motor Satria FU yang singgah. Tapi belum bisa dibuktikan, apa ini kendaraan yang dipakai pelaku atau bukan," terang mantan Kapolsekta Biringkanaya ini.

Hingga kini, polisi sudah memeriksa lima orang saksi dalam kasus tersebut. Salah satunya Zulfahmi (20), anak korban yang kali pertama melaporkan kasus tersebut. Dalam kasus perampokan ini, uang tunai milik korban yang digondol pelaku diperkirakan mencapai Rp20 juta.

Sementara itu, Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan menjelaskan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus perampokan di Antang Raya ini.

Menurutnya, meski saksi dan alat bukti masih minim, tim yang dipimpinnya ini akan berusaha maksimal mengungkap dan menangkap pelakunya. "Sampai sekarang kita masih berusaha. Termasuk mencari saksi mata di sekitar TKP, sehingga bisa memberikan ciri-ciri dan segala sesuatu terhadap pelaku," tukasnya.

Anwar menambahkan, kemungkinan pelaku perampokan ini menggunakan modus pura-pura menjadi pembeli, kemudian menodong korbannya menggunakan senjata tajam. Karena melawan, korban akhirnya dibantai dengan tujuh tusukan sekaligus, dan membawa kabur Rp20 juta dari laci meja kasir.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9230 seconds (0.1#10.140)