Cari imigran tenggelam, polisi sewa 18 perahu nelayan
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian Cianjur menyewa perahu nelayan untuk melakukan evakuasi dan pencarian terhadap para imigran gelap yang tenggelam di laut selatan, Cianjur, setelah kapal yang ditumpangi ratusan imigran tersebut karam saat akan menuju ke Australia.
Menurut Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, pihaknya menurunkan tim gabungan untuk melakukan penyisiran di pantai selatan. Penyisiran tersebut dilakukan dengan menggunakan kapal-kapal nelayan yang sengaja disewa.
“Karena kami belum memiliki polisi air, sehingga kami menyisir dengan menggunakan perahu nelayan dengan cara disewa. Bahkan, perlengkapan pun kami belum miliki,” katanya, Kamis (25/7/2013).
Penyisiran tersebut, dilakukan mulai sejak pukul 09.00 WIB, dengan 18 perahu nelayan, yang di isi tim SAR TNI/Polri, Brimob, serta nelayan yang lebih mengetahui dan mengenal perairan Jayanti.
Rencananya, kata Kapolres, penyisiran tersebut akan dilakukan hingga tiga hari ke depan. “Jika dalam tiga hari belum ada perkembangan jumlah imigran yang selamat, maka kami melihat kondisi dulu, apakah perlu dilakukan penambahan waktu pencarian,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah petugas tim SAR gabungan melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu nelayan. Satu persatu perahu nelayan tiba ke daratan, dengan membawa korban selamat dan korban tewas imigran.
Para korban tewas langsung dibawa ke RS Polri Jakarta. Sementara, korban selamat, dilarikan ke Puskesmas Jayanti, untuk dilakukan pemeriksaan.
Menurut Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, pihaknya menurunkan tim gabungan untuk melakukan penyisiran di pantai selatan. Penyisiran tersebut dilakukan dengan menggunakan kapal-kapal nelayan yang sengaja disewa.
“Karena kami belum memiliki polisi air, sehingga kami menyisir dengan menggunakan perahu nelayan dengan cara disewa. Bahkan, perlengkapan pun kami belum miliki,” katanya, Kamis (25/7/2013).
Penyisiran tersebut, dilakukan mulai sejak pukul 09.00 WIB, dengan 18 perahu nelayan, yang di isi tim SAR TNI/Polri, Brimob, serta nelayan yang lebih mengetahui dan mengenal perairan Jayanti.
Rencananya, kata Kapolres, penyisiran tersebut akan dilakukan hingga tiga hari ke depan. “Jika dalam tiga hari belum ada perkembangan jumlah imigran yang selamat, maka kami melihat kondisi dulu, apakah perlu dilakukan penambahan waktu pencarian,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah petugas tim SAR gabungan melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu nelayan. Satu persatu perahu nelayan tiba ke daratan, dengan membawa korban selamat dan korban tewas imigran.
Para korban tewas langsung dibawa ke RS Polri Jakarta. Sementara, korban selamat, dilarikan ke Puskesmas Jayanti, untuk dilakukan pemeriksaan.
(rsa)