Ditinggal salat, rumah Daeng Nassara ludes terbakar
A
A
A
Sindonews.com - Satu rumah milik warga Dusun Bungun - Bungun, Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, sekira pukul 05.20 Wita ludes terbakar, saat ditinggal pemiliknya untuk melaksanakan salat Subuh di mesjid, Rabu (24/7/2013).
Dg. Nassara (50) bersama dua putranya berangkat ke mesjid yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya. Seusai salat Subuh, dia mendapatkan kabar dari warga lainnya, jika rumahnya terbakar. Mendengar kabar tersebut, Dg Nassara langsung lari pulang. Namun sayangnya, saat dia tiba di rumah, api yang melalap rumah panggungnya, terlanjur membesar dan menghanguskan seluruh isi rumahnya.
"Ketika api sudah membakar semuanya, saya baru tiba di rumah. Tidak ada yang tersisa. Hanya pakaian di badan yang selamat. Harta benda saya berupa emas, traktor dan perabot tidak ada yang tersisa," kata Nassara saat ditemui di rumah kerabatnya.
Dg Nassara masih nampak masih trauma dengan bencana yang menimpanya. Menurutnya, secera keseluruhan kerugiannya mencapai Rp100 Juta. Nassara memastikan, penyebab kebakaran bukan karena kompor yang dalam keadaan menyala lalu ditinggalkan, atau sedang membakar lilin.
"Saat saya tinggalkan rumah, kondisinya aman-aman saja tidak ada tanda-tanda akan terjadi kebakaran," kata dia.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Suyuti, mengatakan kuat dugaan kebakaran itu terjadi disebabkan oleh hubungan listrik arus pendek.
Setelah tim Damkar melihat kondisi yang ada, tidak ditemukan sumber api berasar dari dapur yang diakibatkan oleh kompor menyala. Kuat dugaan api itu berasal dari ruang tengah pada rumah panggung yang terbuat dari kayu itu.
"Meski kami tiga armada pemadam tiba di lokasi 18 menit saat kebakaran itu terjadi kondisi api masih nampak menyala namun telah melalap habis rumah beserta isinya itu," kata Suyuti.
Dg. Nassara (50) bersama dua putranya berangkat ke mesjid yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya. Seusai salat Subuh, dia mendapatkan kabar dari warga lainnya, jika rumahnya terbakar. Mendengar kabar tersebut, Dg Nassara langsung lari pulang. Namun sayangnya, saat dia tiba di rumah, api yang melalap rumah panggungnya, terlanjur membesar dan menghanguskan seluruh isi rumahnya.
"Ketika api sudah membakar semuanya, saya baru tiba di rumah. Tidak ada yang tersisa. Hanya pakaian di badan yang selamat. Harta benda saya berupa emas, traktor dan perabot tidak ada yang tersisa," kata Nassara saat ditemui di rumah kerabatnya.
Dg Nassara masih nampak masih trauma dengan bencana yang menimpanya. Menurutnya, secera keseluruhan kerugiannya mencapai Rp100 Juta. Nassara memastikan, penyebab kebakaran bukan karena kompor yang dalam keadaan menyala lalu ditinggalkan, atau sedang membakar lilin.
"Saat saya tinggalkan rumah, kondisinya aman-aman saja tidak ada tanda-tanda akan terjadi kebakaran," kata dia.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Suyuti, mengatakan kuat dugaan kebakaran itu terjadi disebabkan oleh hubungan listrik arus pendek.
Setelah tim Damkar melihat kondisi yang ada, tidak ditemukan sumber api berasar dari dapur yang diakibatkan oleh kompor menyala. Kuat dugaan api itu berasal dari ruang tengah pada rumah panggung yang terbuat dari kayu itu.
"Meski kami tiga armada pemadam tiba di lokasi 18 menit saat kebakaran itu terjadi kondisi api masih nampak menyala namun telah melalap habis rumah beserta isinya itu," kata Suyuti.
(rsa)