Penjaga sekolah disekap, barang SMPN 2 Palasah raib
A
A
A
Sindonews.com - Aksi perampokan di lingkungan pendidikan kembali terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Sejumlah peralatan elektronik di SMPN 2 Palasah, raib dibawa kabur oleh sejumlah pelaku perampokan pada Rabu (17/7) dinihari.
Akibat aksi yang dilakukan lebihdari satu orang tersebut, pihak sekolah diperkirakan mengalami kerugian sekira Rp7 juta.
Dalam aksi tersebut, sejumlah barang yang berhasil dibawa penjahat yakni satu unit monitor LCD merek Axio, dua unit hard disk yang sudah diambil dari dua unit CPU, satu buah DVD player merek Samsung, satu buah modem dan satu buah speaker aktif.
Selain perlengkapan elektronik, pelaku juga membawa kabur satu pompa air merek Shumitzu serta merusak satu buah brankas sekolah yang berisikan buku-buku sekolah.
“Akibat kejadian tersebut, kerugaian materi diperkirakan sebesar Rp7 juta,” kata Kapolsek Palasah, AKP Umbara.
Dijelaskan Umbara, sebelum melakukan aksinya, pelaku terlebih dahulu menyekap penjaga tersebut. Selain menyekap, jelas dia, pelaku yang diketahui mengenakan topeng tersebut, juga nampak mengancam dengan menggunakan clurit dan golok.
“Penjaga sekolah hingga saat ini masih terlihat syok pasca disekap oleh kawanan perampok tersebut. Penjaga tidak bisa berbuat banyak, karena diancam oleh pelaku dengan mengguankan golok dan clurit,” kata dia.
Setelah berhasil menyekap penjaga sekolah, jelas dia, berdasarkan keterangan dari saksi, pelaku kemudian melakukan aksinya dengan mengambil sejumlah barang yang ada di sekolah. Adapun penjaga sekolah, baru bisa terlepas sekira pukul 03.00 WIB, ketika keluarganya datang ke sekolah untuk mengantarkan makan sahur.
“Penjaga berhasil dilepaskan oleh keluarganya setelah hendak membangunkan kakek berusia 60 tahun itu untuk makan sahur. Kendati disekap, namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, hanya masih nampak syok setelah disekap itu,” jelas dia.
Lebih jauh Umbara menjelaskan, pihaknya masih mendalami kasus perampokan di lingkungan pendidikan tersebut. Dari hasil keterangan sementara terhadap saksi, pelaku diketahui bejumlah empat orang.
“Mereka (pelaku) menggunakan tregos (topeng) dan membawa clurit serta golok. Kami masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi,” ujar dia.
Akibat aksi yang dilakukan lebihdari satu orang tersebut, pihak sekolah diperkirakan mengalami kerugian sekira Rp7 juta.
Dalam aksi tersebut, sejumlah barang yang berhasil dibawa penjahat yakni satu unit monitor LCD merek Axio, dua unit hard disk yang sudah diambil dari dua unit CPU, satu buah DVD player merek Samsung, satu buah modem dan satu buah speaker aktif.
Selain perlengkapan elektronik, pelaku juga membawa kabur satu pompa air merek Shumitzu serta merusak satu buah brankas sekolah yang berisikan buku-buku sekolah.
“Akibat kejadian tersebut, kerugaian materi diperkirakan sebesar Rp7 juta,” kata Kapolsek Palasah, AKP Umbara.
Dijelaskan Umbara, sebelum melakukan aksinya, pelaku terlebih dahulu menyekap penjaga tersebut. Selain menyekap, jelas dia, pelaku yang diketahui mengenakan topeng tersebut, juga nampak mengancam dengan menggunakan clurit dan golok.
“Penjaga sekolah hingga saat ini masih terlihat syok pasca disekap oleh kawanan perampok tersebut. Penjaga tidak bisa berbuat banyak, karena diancam oleh pelaku dengan mengguankan golok dan clurit,” kata dia.
Setelah berhasil menyekap penjaga sekolah, jelas dia, berdasarkan keterangan dari saksi, pelaku kemudian melakukan aksinya dengan mengambil sejumlah barang yang ada di sekolah. Adapun penjaga sekolah, baru bisa terlepas sekira pukul 03.00 WIB, ketika keluarganya datang ke sekolah untuk mengantarkan makan sahur.
“Penjaga berhasil dilepaskan oleh keluarganya setelah hendak membangunkan kakek berusia 60 tahun itu untuk makan sahur. Kendati disekap, namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, hanya masih nampak syok setelah disekap itu,” jelas dia.
Lebih jauh Umbara menjelaskan, pihaknya masih mendalami kasus perampokan di lingkungan pendidikan tersebut. Dari hasil keterangan sementara terhadap saksi, pelaku diketahui bejumlah empat orang.
“Mereka (pelaku) menggunakan tregos (topeng) dan membawa clurit serta golok. Kami masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi,” ujar dia.
(rsa)