Mabuk, paman tikam keponakan hingga tewas
A
A
A
Sindonews.com - Seorang keponakan tewas di parangi oleh pamannya sendiri. Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Purangi, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban meninggal dunia saat menjalani operasi berat di Rumah Sakit Atmedika Kota Palopo.
Kejadian tersebut lantaran sang paman yang diketahui bernama Syarif, diduga mabuk di rumah tersebut dan tiba - tiba terlibat cekcok dengan korban yang diketahui bernama Laudin. Saat cekcok itulah sang paman kemudian dengan gelap mata langsung membabi buta menikam keponakannya itu hingga tewas.
Dalam insiden tersebut, usus korban sempat terburai dan putus terkena tebasan parang pelaku. Kejadian tersebut berlangsung sekira pukul 21.30, Senin (16/7) malam. Setelah mendapati keponakannya tewas, Syarif kemudian memilih melarikan diri.
Warga yang mengetahui aksi tersebut, langsung membawa Lauddin ke Rumah Sakit Atmedika Kota Palopo untuk kemudian dilakukan penanganan medis.
Empat kantong darah yang diberikan untuk menggantikan darahnya yang habis mengucur tak dapat menolong nyawa korban. Lauddin akhirnya meninggal setelah selama dua jam dilakukan penanganan medis.
Saat mengetahui korban meninggal, keluarga tak kuasa menahan tangis mereka. Mereka pun histeris dan langsung membawa jasad Lauddin kekediaman mereka untuk dikebumikan.
Sementara itu, Kepolisian Resor Kota Palopo hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Kejadian tersebut lantaran sang paman yang diketahui bernama Syarif, diduga mabuk di rumah tersebut dan tiba - tiba terlibat cekcok dengan korban yang diketahui bernama Laudin. Saat cekcok itulah sang paman kemudian dengan gelap mata langsung membabi buta menikam keponakannya itu hingga tewas.
Dalam insiden tersebut, usus korban sempat terburai dan putus terkena tebasan parang pelaku. Kejadian tersebut berlangsung sekira pukul 21.30, Senin (16/7) malam. Setelah mendapati keponakannya tewas, Syarif kemudian memilih melarikan diri.
Warga yang mengetahui aksi tersebut, langsung membawa Lauddin ke Rumah Sakit Atmedika Kota Palopo untuk kemudian dilakukan penanganan medis.
Empat kantong darah yang diberikan untuk menggantikan darahnya yang habis mengucur tak dapat menolong nyawa korban. Lauddin akhirnya meninggal setelah selama dua jam dilakukan penanganan medis.
Saat mengetahui korban meninggal, keluarga tak kuasa menahan tangis mereka. Mereka pun histeris dan langsung membawa jasad Lauddin kekediaman mereka untuk dikebumikan.
Sementara itu, Kepolisian Resor Kota Palopo hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
(rsa)