Pleno Pilgub Malut dijaga polisi bersenjata lengkap
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara (Malut), hari ini menggelar rapat pleno rekapitulasi perolahan suara, hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Rapat pleno mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Pantauan Sindonews, di halaman kantor KPU Malut di Desa Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, penuh dengan penjagaan petugas keamanan dari kepolisian. Nampak, petugas polisi memasang barikade kawat duri yang mengelilingi kantor KPU Malut.
Dilapisan kedua, terdapat barikade petugas polisi anti huru-hara, lengkap dengan tameng dan senjata laras panjang. Selain itu, kepolisian juga menyiapkan dua buah kenderaan water canon dan dua mobil baracuda.
Pengamanan ini tidak hanya terlihat pada penempatan pasukan, maupun peralatan pengamanan. Aparat kepolisian juga mendirikan tiga pos pengamanan di di depan kantor KPU. Setiap pos dijaga enam petugas keamanan yang memeriksa setiap undangan yang hadir.
Wartawan juga dilarang masuk untuk melakukan peliputan jalannya rapat pleno rekapitulasi. Akibatnya, sejumlah wartawan baik media cetak maupun elektronik sempat berkeliaran di luar. Sejumlah wartawan lain, bahkan ada beradu mulut dengan polisi.
Sekitar dua jam, wartawan akhirnya diizinkan masuk ke kantor KPU dan melakukan peliputan jalannya rapat pleno. Hingga saat ini, pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi suara Pilgub Malut oleh KPU belum juga selesai. KPU bahkan telah melakukan skorsing.
Pantauan Sindonews, di halaman kantor KPU Malut di Desa Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, penuh dengan penjagaan petugas keamanan dari kepolisian. Nampak, petugas polisi memasang barikade kawat duri yang mengelilingi kantor KPU Malut.
Dilapisan kedua, terdapat barikade petugas polisi anti huru-hara, lengkap dengan tameng dan senjata laras panjang. Selain itu, kepolisian juga menyiapkan dua buah kenderaan water canon dan dua mobil baracuda.
Pengamanan ini tidak hanya terlihat pada penempatan pasukan, maupun peralatan pengamanan. Aparat kepolisian juga mendirikan tiga pos pengamanan di di depan kantor KPU. Setiap pos dijaga enam petugas keamanan yang memeriksa setiap undangan yang hadir.
Wartawan juga dilarang masuk untuk melakukan peliputan jalannya rapat pleno rekapitulasi. Akibatnya, sejumlah wartawan baik media cetak maupun elektronik sempat berkeliaran di luar. Sejumlah wartawan lain, bahkan ada beradu mulut dengan polisi.
Sekitar dua jam, wartawan akhirnya diizinkan masuk ke kantor KPU dan melakukan peliputan jalannya rapat pleno. Hingga saat ini, pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi suara Pilgub Malut oleh KPU belum juga selesai. KPU bahkan telah melakukan skorsing.
(san)