Korban pembunuhan dalam karung gegerkan Magelang
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pria bernama Ignatius Andi Wibowo (40), warga candirejo Cindirejo Gilingan, Banjarsari, Kota Solo, ditemukan tewas mengenaskan di bantaran Sungai Bolong Dusun Banaran, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Korban diduga tewas akibat dibunuh.
Kepala Dusun Banaran Al Fandi mengatakan, jenazah korban kali pertama ditemukan oleh seorang petani dalam perjalanan pulang dari sawah, Minggu 7 Juli 2013 sekitar pukul 16.00 WIB. Korban dalam kondisi penuh luka di tebing Sungai Bolong perbatasan Dusun Banaran dan Kledokan Desa Sumberejo.
Saat ditemukan, tubuh korban masih mengeluarkan darah di beberapa bagian kepala dan punggung. "Mulai dari dada sampai kepala ditutup karung warna putih. Selain itu, kakinya juga dibungkus karung dari bawah lutut," katanya, Senin (8/7/2013).
Penemuan tersebut, kemudian dilaporkan ke Polsek Ngablak untuk dilakukan evakuasi dan penyelidikan lebih lanjut. Sebab, warga setempat tidak mengenali identitas korban.
"Korban bukan warga sini. Kami juga tidak tahu siapa korban itu karena proses evakuasi ditangani langsung oleh polisi. Warga tidak ada yang berani dekat-dekat," lanjutnya.
Warga menduga, korban dibunuh di tempat lain dan sengaja dibuang di lokasi kejadian. Menurutnya, warga Desa Sumberejo tidak terlibat konflik apapun sebelumnya.
"Kalau melihat seperti itu, kami menduga akibat pembunuhan. Dan kejadiannya tidak lama, soalnya saat ditemukan masih mengeluarkan darah segar. Kalo warga sini aman-aman saja, tidak ada masalah apapun," paparnya.
Handoko (39), salah seorang warga Dusun Kledoka mengaku ikut menyaksikan proses evakuasi. Jenasah korban berhasil diangkat dari tebing sekitar pukul 21.30 WIB. "Ramai sekali, tapi tidak ada yang berani mendekat karena masih menunggu polisi datang," imbuh dia.
Kejadian tersebut baru pertama kali di wilayahnya. Yakni penemuan mayat yang tidak dikenal identitasnya. "Dari kecil saya tidak pernah tahu ada mayat dibuang di sini. Ya, baru ini saja," tandasnya.
Polisi yang datang ke lokasi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara. Korban diduga meninggal akibat dibunuh. Pasalnya, polisi menemukan sejumlah luka di bagian tubuh korban.
Hasil identifikasi dalam tubuh korban terdapat luka tusuk dua pada, dua luka tusuk pada kening. Selain itu, tulang tengkorak kiri pecah. Saat ditemukan kondisi kepala dan kaki tertutup karung plastik.
”Kita masih akan melakukan penyelidikan. Dalam dompet korban kita temukan identitas berupa SIM dan kartu sopir Bandara Adi Soemarmo atas nama Ignatius Andi Wibowo,” kata Kasubag Humas AKP Gede Mahardika.
Korban saat ini masih berada di RSUP Sardjito Jogjakarta untuk keperluan outopsi. ”Kami tidak ingin berandai-andai segala kemungkinan penyebab kematian korban masih bisa terjadi. Nanti kita akan selidiki,” tandasnya.
Kepala Dusun Banaran Al Fandi mengatakan, jenazah korban kali pertama ditemukan oleh seorang petani dalam perjalanan pulang dari sawah, Minggu 7 Juli 2013 sekitar pukul 16.00 WIB. Korban dalam kondisi penuh luka di tebing Sungai Bolong perbatasan Dusun Banaran dan Kledokan Desa Sumberejo.
Saat ditemukan, tubuh korban masih mengeluarkan darah di beberapa bagian kepala dan punggung. "Mulai dari dada sampai kepala ditutup karung warna putih. Selain itu, kakinya juga dibungkus karung dari bawah lutut," katanya, Senin (8/7/2013).
Penemuan tersebut, kemudian dilaporkan ke Polsek Ngablak untuk dilakukan evakuasi dan penyelidikan lebih lanjut. Sebab, warga setempat tidak mengenali identitas korban.
"Korban bukan warga sini. Kami juga tidak tahu siapa korban itu karena proses evakuasi ditangani langsung oleh polisi. Warga tidak ada yang berani dekat-dekat," lanjutnya.
Warga menduga, korban dibunuh di tempat lain dan sengaja dibuang di lokasi kejadian. Menurutnya, warga Desa Sumberejo tidak terlibat konflik apapun sebelumnya.
"Kalau melihat seperti itu, kami menduga akibat pembunuhan. Dan kejadiannya tidak lama, soalnya saat ditemukan masih mengeluarkan darah segar. Kalo warga sini aman-aman saja, tidak ada masalah apapun," paparnya.
Handoko (39), salah seorang warga Dusun Kledoka mengaku ikut menyaksikan proses evakuasi. Jenasah korban berhasil diangkat dari tebing sekitar pukul 21.30 WIB. "Ramai sekali, tapi tidak ada yang berani mendekat karena masih menunggu polisi datang," imbuh dia.
Kejadian tersebut baru pertama kali di wilayahnya. Yakni penemuan mayat yang tidak dikenal identitasnya. "Dari kecil saya tidak pernah tahu ada mayat dibuang di sini. Ya, baru ini saja," tandasnya.
Polisi yang datang ke lokasi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara. Korban diduga meninggal akibat dibunuh. Pasalnya, polisi menemukan sejumlah luka di bagian tubuh korban.
Hasil identifikasi dalam tubuh korban terdapat luka tusuk dua pada, dua luka tusuk pada kening. Selain itu, tulang tengkorak kiri pecah. Saat ditemukan kondisi kepala dan kaki tertutup karung plastik.
”Kita masih akan melakukan penyelidikan. Dalam dompet korban kita temukan identitas berupa SIM dan kartu sopir Bandara Adi Soemarmo atas nama Ignatius Andi Wibowo,” kata Kasubag Humas AKP Gede Mahardika.
Korban saat ini masih berada di RSUP Sardjito Jogjakarta untuk keperluan outopsi. ”Kami tidak ingin berandai-andai segala kemungkinan penyebab kematian korban masih bisa terjadi. Nanti kita akan selidiki,” tandasnya.
(san)