Tolak eksekusi lahan, siswa dan guru demo
Tolak eksekusi lahan, siswa dan guru demo
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan siswa SMK Peristek Kabupaten Tegal mengikuti aksi demo. Aksi dilakukan untuk menolak pengeksekusian lahan sekolah oleh Pengadilan Negeri Slawi, di sekolah, Senin (8/7/2013).
Selain itu, sejumlah spanduk bertuliskan penolakan eksekusi juga terpasang digerbang masuk SMK Peristek Pangkah.
Menurut Waka Kurikulum SMK Peristek Rosichin, aksi dilakukan oleh ratusan siswa dan guru di gerbang masuk SMK Peristek. Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan eksekusi oleh PN Slawi.
"Kami menilai keputusan eksekusi dari PN Slawi disinyalir adanya permainan hukum pihak penggugat," katanya di lokasi.
Pihaknya, lanjutnya, akan terus melakukan aksi penolakan eksekusi sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Diketahui, awal kasus ini bermula dari upaya tergugat Hj Maesaroh bersama 14 rekannya yang mengubah kepengurusan Yayasan Peristek dari akta Nomor 09 tahun 1995 sebanyak dua kali. Pada langkah pertama tergugat mengubah akta itu menjadi akta Nomor 06 tahun 1997 dan Akta Nomor 33 tahun 2003.
Sehingga secara hukum, sekolah kejuruan yang dulu masih menggunakan nama STM Peristek Kalikangkung tersebut merupakan sekolah teknik yang tetap berdiri dan dikelola sepenuhnya oleh Yayasan Peristek Maarif Nadlatul Ulama dengan dewan pendiri dan dewan pengurus berdasarkan akta Nomor 09/tahun 1995.
Selain itu, sejumlah spanduk bertuliskan penolakan eksekusi juga terpasang digerbang masuk SMK Peristek Pangkah.
Menurut Waka Kurikulum SMK Peristek Rosichin, aksi dilakukan oleh ratusan siswa dan guru di gerbang masuk SMK Peristek. Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan eksekusi oleh PN Slawi.
"Kami menilai keputusan eksekusi dari PN Slawi disinyalir adanya permainan hukum pihak penggugat," katanya di lokasi.
Pihaknya, lanjutnya, akan terus melakukan aksi penolakan eksekusi sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Diketahui, awal kasus ini bermula dari upaya tergugat Hj Maesaroh bersama 14 rekannya yang mengubah kepengurusan Yayasan Peristek dari akta Nomor 09 tahun 1995 sebanyak dua kali. Pada langkah pertama tergugat mengubah akta itu menjadi akta Nomor 06 tahun 1997 dan Akta Nomor 33 tahun 2003.
Sehingga secara hukum, sekolah kejuruan yang dulu masih menggunakan nama STM Peristek Kalikangkung tersebut merupakan sekolah teknik yang tetap berdiri dan dikelola sepenuhnya oleh Yayasan Peristek Maarif Nadlatul Ulama dengan dewan pendiri dan dewan pengurus berdasarkan akta Nomor 09/tahun 1995.
(rsa)
Explore More