Sambut Ramadan, korban gempa Aceh robohkan masjid
A
A
A
Sindonews.com - Masyarakat korban gempa Aceh di Desa Bahgie, Kecamatan Bebesan, Aceh Tengah, merobohkan masjid menyambut bulan suci ramadan.
Masjid yang dihancurkan Baitul Marhamah, merupakan salah satu rumah ibadah yang rusak akibat guncangan gempa 6,2 skala richter beberapa hari lalu.
“Kalau tidak dihancurkan kami tidak nyaman beribadah, soalnya di bawahnya ada balai pengajian,” jelas Lahmuddin, Kepala Desa Bahgie, Senin (8/7/2013).
Menurut Lahmuddin, masjid tersebut mengalami rusak parah. Tembok di dua sisi telah runtuh, sementara tiang penyangga telah patah dan miring. Masjid yang berada di atas perbukitan ini sebelum diruntuhkan juga tampak condong ke jurang.
“Kami ingin memperbaiki musala di bawah masjid agar bisa menjalankan ibadah saat ramadan,” jelas Lahmuddin.
Selain masjid, warga setempat juga mulai menghancurkan rumahnya yang rusak berat. Hal tersebut dilakukan agar bahan baku seperti balok, seng, serta besi dapat diambil.
“Kalau tunggu pemerintah bangun rumah masih lama, jadi kami ambil bahannya saja untuk membuat gubuk sementara,” kata Ruhdi, salah seorang warga.
Di Bahgie, gempa menghancurkan 38 rumah rusak berat dan 42 rumah rusak berat. Tidak ada korban jiwa di desa berpenduduk 107 kepala keluarga ini. “Alhamdullilah di sini tidak ada yang meninggal namun kerusakan bangunan mencapai 50 persen,” kata Lahmuddin.
Masjid yang dihancurkan Baitul Marhamah, merupakan salah satu rumah ibadah yang rusak akibat guncangan gempa 6,2 skala richter beberapa hari lalu.
“Kalau tidak dihancurkan kami tidak nyaman beribadah, soalnya di bawahnya ada balai pengajian,” jelas Lahmuddin, Kepala Desa Bahgie, Senin (8/7/2013).
Menurut Lahmuddin, masjid tersebut mengalami rusak parah. Tembok di dua sisi telah runtuh, sementara tiang penyangga telah patah dan miring. Masjid yang berada di atas perbukitan ini sebelum diruntuhkan juga tampak condong ke jurang.
“Kami ingin memperbaiki musala di bawah masjid agar bisa menjalankan ibadah saat ramadan,” jelas Lahmuddin.
Selain masjid, warga setempat juga mulai menghancurkan rumahnya yang rusak berat. Hal tersebut dilakukan agar bahan baku seperti balok, seng, serta besi dapat diambil.
“Kalau tunggu pemerintah bangun rumah masih lama, jadi kami ambil bahannya saja untuk membuat gubuk sementara,” kata Ruhdi, salah seorang warga.
Di Bahgie, gempa menghancurkan 38 rumah rusak berat dan 42 rumah rusak berat. Tidak ada korban jiwa di desa berpenduduk 107 kepala keluarga ini. “Alhamdullilah di sini tidak ada yang meninggal namun kerusakan bangunan mencapai 50 persen,” kata Lahmuddin.
(rsa)