Mata air Gunung Arjuno - Welirang menyusut

Sabtu, 06 Juli 2013 - 10:02 WIB
Mata air Gunung Arjuno - Welirang menyusut
Mata air Gunung Arjuno - Welirang menyusut
A A A
Sindonews.com - Sumber mata air di kawasan Gunung Arjuna-Welirang terus menyusut akibat seringnya terjadi kebakaran hutan. Sementara proses rehabilitasi dan reboisasi hutan yang rusak belum bisa dilakukan secara maksimal.

Dari 11 titik sumber mata air dikawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo dan Perhutani bagian Pasuruan, hanya lima mata air yang memiliki debit air yang besar. Padahal beberapa tahun sebelumnya, jumlah sumber mata air mencapai 41 titik. Lima sumber mata air itu antara lain di Gumandar (1.800 mdpl), mata air Kuning (2.000 mdpl), mata air Kokopan, Precet dan Alap-alap (1.500 mdpl).

Sekretaris Paguyuban Kelompok Tani Tahura (PKTT) Kabupaten Pasuruan, M Dardiri, mengungkapkan, kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun dan melalap pohon-pohon hingga ribuan hektar. Kerusakan hutan ini menjadi salah satu faktor menyusutnya sumber mata air di kawasan tersebut.

Menurut Dardiri, sumber mata air ini mampu mengaliri kebutuhan masyarakat di tiga kecamatan, yakni Prigen, Sukorejo dan Purwodadi. Selain itu, sumber mata air ini juga dimanfaatkan perusahaan untuk mendapatkan pasokan air bersih.

"Kebakaran ini menyebabkan kerusakan hutan yang secara langsung berdampak pada penyusutan sumber air. Kami kawatir, jika tidak ada upaya serius merehabilitasi hutan, penyusutan ini akan terus terjadi," kata Dardiri, Jumat (5/7/2013).

Para pemangku hutan berharap semua pihak terutama perusahaan yang memanfaatkan sumber daya air untuk lebih memiliki kepedulian untuk merehabilitasi hutan yang rusak. Sehingga kelestarian hutan dapat terus terjaga.

Luas areal hutan di kawasan Gunung Arjuno-Welirang di wilayah Kabupaten Pasuruan mencapai 12.000 hektar. Sekitar 1.500 hektar diantaranya rusak akibat kebakaran pada 2012 lalu. Dari 1.500 hektar yang terbakar tersebut, baru 300 hektar yang direhabilitasi.

Dalam upaya rehabilitasi hutan Gunung Arjuno tersebut, lanjut Dardiri, PKTT berupaya mendekati perusahaan dan perhotelan di kawasan Prigen. Perusahaan tersebut selama ini memanfaatkan mata air dengan menggunakan jaringan pipa sendiri untuk keperluan komersil.

"Hotel, villa dan tempat hiburan di kawasan Gunung Arjuno, mengambil air dari sumber tersebut. Mereka memasang pipa sendiri dari mata air itu untuk disalurkan ke tempatnya. Kami berharap ada kepedulian pihak perusahaan untuk turut serta merehabilitasi hutan," tandas Dardiri.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5126 seconds (0.1#10.140)