Purnawirawan Polri diminta terjun kedunia politik

Rabu, 26 Juni 2013 - 19:37 WIB
Purnawirawan Polri diminta terjun kedunia politik
Purnawirawan Polri diminta terjun kedunia politik
A A A
Sindonews.com - Anggota Komisi I DPR RI sekaligus mantan ajudan terakhir Presiden Soekarno Mayor Jenderal Polisi (Purn) Sidarto Danusubroto mengimbau agar para purnawirawan Polri, tak ragu-ragu untuk terjun ke dunia politik.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Reuni Akbar Akademi Kepolisian (Akpol) Angkatan 1970–1980 di Gedung Serbaguna kompleks Akpol, Jalan Sultan Agung, Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang.

“Kapolri harus bisa regenerasi politik para juniornya. Kalau tidak ada yang masuk dewan, siapa lagi yang akan membentengi bhayangkara. Saat ini, banyak rongrongan yang berusaha melemahkan Polri, itu yang harus dilawan,” ungkap mantan taruna Akpol itu, Rabu (26/6/2013).

Jenderal bintang dua sekaligus politisi PDI–Perjuangan itu, mengatakan terjun di dunia politik adalah salah satu pilihan bagus untuk sama–sama berjuang bagi masyarakat.

“Jika kemiskinan disebabkan karena pemerintahan, maka hal nyata yang mengancam warga adalah pemerintahan itu sendiri. Kita harus sama–sama berjuang,” tandas mantan Kepala Interpol periode 1976–1982 itu.

Sementara itu, Gubernur Lampung Sjachroedin Zainal Pagaralam mengatakan, dalam perjuangan harus berani melawan sesuatu yang menyimpang, meskipun itu pimpinan sendiri. Sjachroedin juga merupakan alumni Akpol 1970, dan pensiun sebagai anggota Polri pada usia 55, dengan pangkat Komisaris Jenderal Polisi.

“Kita harus sama–sama meneruskan cita–cita kepolisian. Polisi bukanlah alat kekuasaan, polisi adalah alat negara, penegak hukum. Bapak ibu harus tahu, saya adalah tokoh pemberontak kepolisian. Kalau Kapolri salah, saya tidak ragu untuk menolak bahkan membangkang,” katanya berapi-api.

Mantan Kapolda Jawa Barat dan Sumatera Selatan ini menambahkan, keprihatinannya dengan kondisi Polri saat ini. Polri semakin terpuruk dengan berbagai keadaan. “Kita harus angkat derajat Polri. Semuanya harus berjuang. Jangan makin jenderal makin pengecut. Sakit hati saya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Purnawirawan (PP) Polri yang juga mantan Kapolri periode 1998–2000, Jenderal Polisi (Purn) Roesmanhadi mengatakan, berorganiasi adalah salah satu cara untuk menggalang kekuatan dan solidaritas.

“PP Polri ini didirikan sejak 1 Juli 1999. Didirikan dengan visi dan misi yang jelas dan tegas. PP Polri ini teregister juga di Departemen Dalam Negeri. Jika Polri dicubit, kami juga bisa merasakan sakit,” tambahnya.

Sementara itu, pada gelaran di Akpol tersebut rata–rata pensiunan jenderal terlihat hangat satu dengan lain. Suasana heroik dan nasionalis terlihat ketika para taruna dan taruni Akpol memberikan penghargaan.

Masing–masing angkatan itu, terinci; 1970 Angkatan Waspada, 1971 Satya Brata, 1972 Tansa Trisna, 1973 Pratidina, 1974 Prajagupta, 1975 Kerta Karma, 1976 Arya Wira, 1977 Dhirot Saha, 1978 Paramarta, dan 1980 Atidhira.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4467 seconds (0.1#10.140)