PPDB online di Malang rawan transaksi
A
A
A
Sindonews.com - Tim Pemantau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dari MCW menyatakan PPDB Online 2013 di Kota Malang, rawan terjadi transaksi atau jual beli kursi meski menggunakan sistem rayonisasi.
"Justru yang rawan terjadi transaksi ketika ada keinginan pindah rayon," kata juru bicara Tim Pemantau PPDB Kota Malang, Lutviana D Mayasar, Rabu (26/06/2013).
Menurutnya, pelaksanaan PPDB online di Kota Malang, bakal digelar, pada 1-4 Juli 2013 dengan sistem rayonisasi. Salah satu sisi positifnya memang penyebaran siswa lebih merata. Namun juga masih menimbulkan persoalan. Sebab, kata Vivi, siswa hanya bisa memilih sekolah dalam satu rayon.
Disinilah potensi transaksional antara pihak sekolah dengan wali murid terjadi. Sebab, Vivi mencontohkan, jika siswa tersebut sudah memilih sekolah A, di rayon 1 yang dekat dengan rumahnya dan tidak diterima, otomatis dia hanya bisa memilih di sekolah yang satu rayon meski itu jauh dari rumahnya.
Padahal, masih ada sekolah B yang tempatnya dekat dengan rumah. Tetapi karena rayonnya berbeda, dia tidak bisa masuk ke sekolah B. "Disinilah peluang transaksi dengan sekolah B bisa terjadi," katanya.
Untuk itu, tim pemantau bakal menerjunkan puluhan relawan untuk memantau pendaftaran secara online di Kota Malang, hingga masa daftar ulang nanti. Hal ini untuk mendeteksi kecurangan-kecurangan dan bentuk pungutan lain yang terjadi saat penerimaan siswa baru.
"Justru yang rawan terjadi transaksi ketika ada keinginan pindah rayon," kata juru bicara Tim Pemantau PPDB Kota Malang, Lutviana D Mayasar, Rabu (26/06/2013).
Menurutnya, pelaksanaan PPDB online di Kota Malang, bakal digelar, pada 1-4 Juli 2013 dengan sistem rayonisasi. Salah satu sisi positifnya memang penyebaran siswa lebih merata. Namun juga masih menimbulkan persoalan. Sebab, kata Vivi, siswa hanya bisa memilih sekolah dalam satu rayon.
Disinilah potensi transaksional antara pihak sekolah dengan wali murid terjadi. Sebab, Vivi mencontohkan, jika siswa tersebut sudah memilih sekolah A, di rayon 1 yang dekat dengan rumahnya dan tidak diterima, otomatis dia hanya bisa memilih di sekolah yang satu rayon meski itu jauh dari rumahnya.
Padahal, masih ada sekolah B yang tempatnya dekat dengan rumah. Tetapi karena rayonnya berbeda, dia tidak bisa masuk ke sekolah B. "Disinilah peluang transaksi dengan sekolah B bisa terjadi," katanya.
Untuk itu, tim pemantau bakal menerjunkan puluhan relawan untuk memantau pendaftaran secara online di Kota Malang, hingga masa daftar ulang nanti. Hal ini untuk mendeteksi kecurangan-kecurangan dan bentuk pungutan lain yang terjadi saat penerimaan siswa baru.
(san)